Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat para ahli terus-menerus menciptakan penemuan-penemuan baru. Tak jarang penemuan-penemuan ini susah untuk dipahami. Salah satunya adalah transplantasi kepala. Penemuan ini sangat menghebohkan dunia.
Wow, Transplantasi Kepala Jadi Kenyataan Mencengangkan
Kemajuan teknologi untuk transplantasi kepala ini berasal dari Italia dengan proyek yang bernama “Heaven”. Proyek ini diumumkan dalam jurnal Surgical Neurology International. Jurnal tersebut mengatakan bahwa transplantasi atau penyambungan kepala akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini.
Dr. Sergio dalam jurnalnya menjelaskan bahwa aturan untuk mengambil kepala dari pendonor dan memasangnya ke badan orang lain. Cara ini membutuhkan induksi hipotermia dan syaraf sumsum tulang belakang yang dipotong dengan pisau ultra-tajam, agar sumsum tulang belakang pendonor dapat menyatu.
Canavero menambahkan bahwa keadaan ini berbeda dengan cedera tulang belakang klinis. Karena cedera tulang belakang klinis mengalami kerusakan pada jaringan parut sehingga menghambat regenerasinya.
Sebuah hipotesis menjelaskan bahwa pendonor ialah orang yang berada dalam keadaan mati otak. Sedangkan penerimanya bisa siapa saja, asalkan orang tersebut dalam kondisi terminal, seperti kanker atau hal lain yang membuatnya meninggalkan otaknya dalam keadaan utuh.
Dalam operasi transplantasi kepala ini darus dilakukan di waktu dan tempat yang sama. Kedua tali tulang belakang akan diputus secara bersamaan dan kemudian sesegera mungkin langsung disambungkan menggunakan bahan perekat seperti polyethylene, PEG, dan glycol.
Inilah transplantasi kepala yang menghebohkan lagi pada tahun-tahun ini. Karena sebenarnya, ini bukanlah hal baru. Diketahui, pada tahun 1950 sudah terjadi penelitian mengenai transplantasi kepala melalui seorang Dokter Rusia yang melakukan percobaannya pada kepala anjing.
Pada tahun setelahnya, yaitu 1970, Robert White yang berasal dari CWRU melakukan uji coba ini pada monyet. Namun, sayangnya sang monyet tidak bisa bertahan hidup lama. Ia mati setelah 8 tahun pasca transplantasi itu. Kelemahan dari percobaan ini adalah otak baru monyet yang tidak bisa mengontrol tubuh saraf barunya.
Percobaan tranplantasi kepala ini terus dikembangkan pada tahun-tahun kemudian. Dan hingga sekarang, sudah banyak perkembangan yang bisa menjadikan transplantasi kepala telah menjadi kenyataan. Percobaan berikutnya dilakukan pada seekor tikus. Setelah melakukan transplantasi kepala, tikus bisa mengatur saraf diafragma dan kandung kemihnya. FGF dan Chondroitinase merupakan dua bahan kimia yang digunakan untuk memberikan insentif dalam proses rekoneksi. Terdapat PEG pencahar dan juga melatonin yang digunakan untuk membantu pembentukan kembali saraf.
Saat ini, percobaan terbaru dilakukan oleh Canavero di Italia. Kemajuan teknologi yang kian canggih sangat memungkinkan untuk menjadikan nyata transplantasi kepala. Hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk direalisasikan di tahun-tahun kedepan. Namun, terdapat sedikit kendala yang masih menjadi problematika yakni kesiapan masyarakat luas dalam menerima terobosan revolusioner ini.
Masalah yang ada bukan terletak pada hal-hal yang bersifat teknis, melainkan etis. Apabila transplantasi kepala menjadi kenyataan maka operasi ini akan menghasilkan “chimera” yang merupakan makhluk mitologis yang bertentangan dengan isu-isu etika yang begitu kompleks. Sebagai contohnya adalah beberapa pasien akan memilih untuk menurunkan sifat genetiknya atau sering disebut sebagai genetik donor.
Hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Bahkan isu mengenai kloning pada manusia pun masih belum terselesaikan juga. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam merealisasikan penemuan ini. Meskipun transplantasi kepala memiliki manfaat yang luar biasa, namun harus perlu pembahasan dan penelitian yang sangat matang.
Demikian artikel mengenai wow, transplantasi kepala jadi kenyataan. Namun, hal ini masih menjadi isu karena belum bisa direalisasikan secara nyata dan masih membutuhkan banyak pertimbangan dalam menjalankannya.
0 Komentar untuk "Wow, Percobaan Transplantasi Kepala Jadi Kenyataan"