Ternyata bayi dapat membaca mimik muka seseorang dan ada peneliti mengungkapkan, bayi mampu deteksi kebohongan seseorang. Seorang bayi hanya bisa tertawa dan juga sering menirukan orang yang sedang menghiburnya, namun bayi memiliki kemampuan lebih yang tidak dimiliki oleh orang dewasa yaitu dapat mendeteksi kebohongan seseorang. Benarkah itu, bagaimana caranya?
Peneliti Mengungkapkan, Bayi Mampu Deteksi Kebohongan. Inilah Penjelasannya!
Semua bayi di dunia ini sangat lucu dan mereka dapat mengundang banyak tawa orang lain karena tingkah laku yang dilakukannya. Ternyata bayi yang berumur mulai 18 bulan dapat mendeteksi kebohongan seseorang dengan melihat ekspresi wajah seseorang yang asli bergembira atau hanya dibuat-buat saja. Bayi akan menunjukkan rasa empati kepada orang yang sedang bersedih meskipun orang itu telah memasang wajah gembira di depan bayi itu. Sungguh menakjubkan bukan?
Kemampuan unik bayi mendeteksi kebohongan ini telah diungkapkan oleh dua orang psikolog dari Universitas Concordia Kanada yaitu Sabrina Chirella dan Diane Poulin Dubois. Dua peneliti ini mampu mengungkapkan bahwa bayi ternyata dapat membedakan mimic wajah dengan sikap yang ditunjukkan oleh seseorang dan bayi juga dapat merasakan perbedaan emosi dan reaksi dalam hal tertentu.
Dalam penelitiannya, kedua psikolog ini mengamati 92 bayi yang berusia 18 dan 15 bulan. Semua bayi itu dihadapkan pada sebuah tontonan film yang menggambarkan seorang aktor yang sedang berperan memainkan emosi langsung dan juga gerakan pantomim.
Pada satu adegan, actor itu menunjukkan mimik muka sedih saat diberi mainan yang dia inginkan dan pada adegan lainnya dia menunjukkan mimik muka kesakitan saat berpura-pura terluka pada bagian tubuhnya.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa bayi yang berusia 15 bulan tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan tidak ada reaksi yang berbeda dari kedua adegan yang telah diperankan. Bayi-bayi ini hanya menunjukkan empatinya melalui mimik muka kepada aktor yang sedang bersedih. Pada usia ini, bayi masih belum bisa mengenali ekspresi wajah dan emosional dengan baik.
Peneliti mengungkapkan, bayi bisa deteksi kebohongan. Bayi yang telah berumur 18 bulan, ternyata sudah bisa mengenali ekspresi wajah seseorang dengan kejadian yang sedang berlangsung. Bayi-bayi itu lebih lama memandangi actor yang ada dalam film kemudian berbalik melihat para pengasuhnya dengan sering.
Menurut Poulin, perilaku bayi ini dimaksudkan untuk mengukur reaksi orang yang telah mereka percaya yaitu pengasuhnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan perilaku bayi yang menunjukkan empati ketika peneliti benar-benar menunjukkan ekspresi sedih karena dalam kondisi yang benar-benar sedih. Benar-benar mengagumkan bukan? Penelitian tentang bayi bisa mendeteksi kebohongan ini telah menghebohkan dunia.
Menurut Chirella, empati bayi terhadap ekspresi muka sedih merupakan perilaku adaptif yaitu kemampuan dalam mengenali perasaan sedih kemudian memberikan reaksi implikasi evolusioner.
Kemampuan unik bayi ini dapat digunakan secara penuh dalam dunia sosial dengan mengembangkannya untuk memahami perilaku seseorang dengan memprediksi atau menduga apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka.
Bayi sudah mulai bisa mempelajari kondisi orang lain dan ekspresi wajah yang ditunjukkan, sehingga semua orang yang berada didekat bayi ini tidak dapat menyembunyikan perasaan sedihnya dengan memasang ekspresi ceria dan gembira karena bayi dapat membaca dan memahami mimik wajah dan kondisi perasaan seseorang yang aslinya. Ternyata bayi ini merupakan alat pendeteksi kebohongan yang sangat canggih.
Itulah beberapa informasi seputar perilaku unik bayi dan ternyata peneliti mengungkapkan, bayi mampu deteksi kebohongan di usia 18 bulan.
0 Komentar untuk "Peneliti Mengungkapkan, Bayi Mampu Deteksi Kebohongan Lewat Ekspresi"