Pada jaman dahulu, Indonesia adalah salah satu negara jajahan Jepang dan Belanda. Bangsa Belanda lebih lama dalam menguasai Indonesia, sekitar 350 tahun. Pada saat itu warga Indonesia menggunakan sedikit banyak bahasa Belanda. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan mengapa Indonesia tidak menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi?
Inilah Alasan Mengapa Indonesia Tidak Menggunakan Bahasa Belanda sebagai Bahasa Resmi
Bangsa Belanda adalah salah satu penjajah negara kita dengan kurun waktu yang sangat lama. Hal ini sebenarnya memperbesar kemungkinan jika Indonesia menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi di Indonesia. Terlebih, sebagian besar negara yang pernah dijajah, mereka menggunakan bahasa penjajah mereka sebagai bahasa resmi. Mengapa Indonesia tidak menggunakan bahasa Belanda atau Jepang sebagai bahasa resmi?
Bahasa Belanda pernah dijadikan sebagai bahasa yang dipakai di Indonesia ketika penjajahan Belanda. Namun, hal ini tidak berlaku lagi ketika bangsa Jepang yang menguasai Indonesia pada tahun 1942. Di daerah Papua hal seperti ini terjadi pada tahun 1963.
Pada masa VOC terjadi penggunaan bahasa Belanda di Indonesia yang lambat pada wilayah jajahan mereka. Bahasa Belanda hampir tidak berarti. Hal ini dikarenakan banyak wilayah yang belum terjamah oleh para penjajah tersebut. Meskipun terdapat beberapa keuntungan jika mereka bisa menggunakan bahasa Belanda pada masa itu, yakni:
1. Budak yang bisa berbahasa Belanda diperbolehkan untuk mengenakan topi.
2. Bagi wanita pribumi yang dapat berbahasa Belanda diperbolehkan untuk menikahi laki-laki bangsa Eropa.
Pada masa Hindia Belanda, berbagai sekolah menggunakan bahasa Belanda. Namun, tak semua masyarakat dapat bersekolah di situ. Jadi hanya orang-orang dengan kelas di atas yang dapat bersekolah dan mengerti bahasa Belanda. Itupun mereka hanya menggunakan bahasa Belanda saat berada di sekolah, saat di rumah mereka tetap menggunakan bahasa Jawa atau Melayu.
Bahasa Melayu menjadi semakin penting, saat beberapa negara jajahan tetangga menggunakan bahasa Melayu, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei sebagai Lingua Franca. Sejak abad ke-20, bahasa Belanda semakin dikenal dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1942, Jepang menguasai Indonesia dan melarang pemakaian bahasa Belanda bagi masyarakat Indonesia selain bahasa Indonesia dan Jepang.
Setelah masa kemerdekaan, banyak orang yang bisa menggunakan bahasa Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki pendidikan yang baik.
Setelah Aksi Polisionil Belanda, orang Indonesia telah berani menantang bangsa Belanda secara sengit. Namun, masih terdapat beberapa orang yang merasa terhormat saat mereka menggunakan bahasa Belanda. Begitu juga dengan presiden pertama kita, Soekarno juga masih menggunakan bahasa Belanda dan membaca pula buku-buku berbahasa Belanda. Pada tahun 1949, bahasa Belanda masih tersebar di Irian. Soekarno yang menganggap bahwa Irian masih sebagai Kesatuan Negara Republik Indonesia bernegosiasi dengan bangsa Belanda. Dan masih banyak sekolah-sekolah lokal yang memperajari bahasa Belanda.
Perkembangan bahasa Indonesia cukup menarik. Karena Indonesia sempat menggunakan beberapa bahasa seperti Belanda, Jepang, Inggris, ataupun Melayu yang hingga kini masih meninggalkan bekas-bekas penggunaan bahasa tersebut. Peggunaan bahasa resmi Indonesia dirasa sangat tepat karena setiap negara mempunyai kharakteristiknya masing-masing. Dan Indonesia mempunyai bahasa tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, yakni bahasa Indonesia.
Demikianlah mengapa Indonesia tidak menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi. Beberapa alasan telah dijelaskan di atas. Namun keputusan ini memberikan kebahagiaan tersendiri bagi Indonesia, karena Indonesia jadi mempunyai identitas diri sebagai pembeda dari negara-negara yang lain.
0 Komentar untuk "Mengapa Indonesia Tidak Menggunakan Bahasa Belanda sebagai Bahasa Resmi?"