Kilas balik hidup dari kecil sampai saat ini, penyesalan, dan rasa terima kasih yang tak tersampaikan, beginilah bila 1 detik di ambang kematian secara psikologis. Kematian bukan hal yang bisa dihindari oleh manusia dan pasti terjadi meskipun waktunya berbeda-beda untuk tiap orang. Apa saja yang bisa terjadi di detik-detik penentuan tersebut?
Beginilah Bila 1 Detik di Ambang Kematian
Beberapa dari semua orang yang pernah mati suri atau hampir bertemu dengan ajal mengaku melihat cahaya terang di detik sebelum kematian orang tersebut. Banyak yang tidak percaya dan menganggap hal ini bodoh, tapi hal ini ternyata bisa dijelaskan dengan sains.
Berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dilakukan, ilmuwan menemukan sebab mengapa banyak orang melihat cahaya terang saat nyawa mereka hendak tercabut. Ternyata, terjadi sebuah aktivitas elektrik pada zona otak yang berhubungan dengan pengaturan penglihatan manusia. Dr. Jimo Borjigin dalam jurnalnya Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap bahwa anggapan orang-orang yang mengira otak tidak lagi aktif saat seseorang dinyatakan meninggal adalah salah. Faktanya, otak lebih aktif saat menjelang kematian dibandingkan saat orang yang bersangkutan hidup. Karena itu ada baiknya jika doa atau ucapan selamat tinggal dipanjatkan dan diucapkan ke orang yang hampir atau baru saja meninggal. Akan lebih baik bila pesan tersebut bisa sampai 1 detik sebelum kematian orang tersebut.
Secara agama, detik-detik sebelum kematian kerap disebut proses sakaratul maut. Proses sakaratul maut ini disebut-sebut sebagai proses yang menyakitkan dan menegangkan. Menurut Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah, kematian merupakan kengerian luar biasa bagi orang beriman di dunia dan akhirat. Kematian ini sesungguhnya lebih sakit dari sayatan gunting, goresan gergaji, bahkan panasnya air mendidih di bejana. Bisa jadi kondisi seperti itulah yang akan kita alami bila 1 detik menghadapi ambang kematian.
Menurut firman Allah, sakaratul maut adalah sesuatu yang datang dimana seseorang selalu lari menghindarinya. Jadi sakaratul maut ini sering digambarkan sebagai tekanan kematian yang melampaui kemauan dan akal sehat manusia. Syaikh Sa’di juga menambahkan bahwa saat ruh mencapai kerongkongan, penderitaan yang mulai berat akan terasa di detik-detik kematian. Proses ini kemudian akan berlanjut ke pengakuan segala perbuatan manusia tersebut dan pembalasan amalnya. Karena itu, hindarilah perbuatan yang bisa menjauhkan kita dari keselamatan dan mendekatkan kita pada kebinasaan jika tak ingin sakaratul maut datang menghampiri. Perbanyaklah iman, doa, serta perbuatan baik.
Bagi orang beriman, dikatakan bahwa ruhnya akan lepas dengan ringan dan mudah. Malaikat pencabut nyawa akan datang dengan suasana yang menggembirakan. Rasulullah Shallallahu mengatakan bahwa proses kematian seseorang yang beriman adalah sebagai berikut: malaikat kelak mendatanginya dengan wajah putih dan rona muka selayaknya sinar matahari. Selain itu, mereka juga membawa kain kafan dan wewangian dari surga, kemudian berkata mengenai hal-hal menyenangkan. Pada akhirnya ruh orang bersangkutan akan keluar layaknya cucuran air dari mulut kantong kulit. Ruh yang telah keluar kemudian diambil malaikat maut dan diletakkan di atas kain kafan serta wewangian yang telah disebutkan.
Meskipun sakaratul maut akan menjauhi orang beriman, bukan tidak mungkin sakaratul maut menghantam orang-orang yang sholeh. Tujuan utamanya adalah untuk menghapus dosa-dosanya kemudian mengangkat kedudukannya. Hal ini (sakaratul maut) juga dialami oleh Rasulullah. Al Qurthubi berpendapat bahwa para nabi yang mengalami sakaratul maut ditujukan untuk memberitakan kadar sakitnya kematian kepada orang-orang. Orang yang tahu bahwa proses kematian bisa menyakitkan akan cenderung berbuat baik dan taat pada aturan agama, sehingga tercipta dunia yang lebih damai lagi sesuai kehendak Allah. Berdasarkan apa yang telah dinyatakan di atas, kurang kebih beginilah bila 1 detik di ambang kematian.
0 Komentar untuk "Beginilah Bila 1 Detik di Ambang Kematian"