Menunaikan ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima. Banyak amalan baik yang dihitung ibadah oleh Allah SWT. Salah satunya adalah naik haji. Semua orang yang naik haji pasti menginginkan agar dia menjadi haji mabrur. Namun, tak semua orang yang berhaji mampu mendapatkannya. Inilah lima tanda seseorang mendapatkan haji mabrur.
Berikut Lima Tanda Seseorang Mendapatkan Haji Mabrur
Istilah haji mabrur sering kali kita dengarkan dari banyak orang. Namun, sebenarnya apa itu arti mabrur? Mabrur dapat berarti diterimanya amalan kita oleh Allah. Sehingga haji mabrur ialah ibadah haji yang dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga diterima oleh Allah SWT dan gugurlah kewajiban kita atas ibadah ini. Berikut tanda-tanda haji mabrur.
1. Hartanya halal
5 ciri-ciri haji mabrur yang pertama adalah harta halal. Allah tidak akan menerima segala sesuatu melainkan hal tersebut halal. Oleh karenanya harta yang harus kita gunakan haruslah halal. Sebelum kita membayarkan uang untuk haji, pastikan jika uang tersebut didapatkan dengan halal. Jika harta tersebut didapatkan dari pekerjaan yang tidak halal, maka haji tidak akan mabrur atau diterima oleh Allah. Sehingga kewajibannya sebagai orang yang mampu dalam ibadah haji belum terpenuhi.
2. Melakukan amalan dengan ikhlas
Menunaikan ibadah haji hendaknya juga dibarengi dengan ketaqwaan kita terhadap Allah. Kita harus senantiasa melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Apabila dengan tidak sengaja kita melakukan kesalahan, hendaknya segeralah menebus kesalahan tersebut. Ketika kita melakukan ibadah haji, sebaiknya kita melakukan dnegan ikhlas dan sesuai dengan ajaran dari Nabi Muhammad SAW.
Sebagai contohnya adalah pada zaman ketika ibadah haji haruslah berjalan kaki hingga jauh. Saat malam hari, seseorang diminta oleh ibunya untuk mengambilkan air minum, maka ia melakukannya dengan berat karena amalan ini tidak dilihat oleh banyak orang. Tapi kemudian ia instropeksi diri, ketika ia berhaji dan harus jalan jauh, ia tidak pernah mengeluh. Jadi amalan apa pun haruslah dilakukan dengan ikhlas.
3. Melengkapi amalan hajinya dengan amalan lain
Tanda haji mabrur bisa dilihat secara fisik. Melihat tanah suci merupakan impian bagi semua orang muslim. Dalam berhaji, banyak hal-hal lain yang dapat dilakukan. Selain rukun-rukun haji, kita dapat melakukan amalan lain seperti sholat sunah, sedekah, dzikir, dan masih banyak lagi. Hal tersebut bisa dilakukan di sela-sela ibadah haji kita. Jadi, kita harus mengoptimalkan waktu ketika di mekkah dengan banyak-banyak beribadah.
4. Menghindari perbuatan maksiat
Maksiat merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama. Terlebih jika kita dalam keadaan ihram, larangan ini semakin tegas untuk dihindari. Dalam sebuah sabda Rasulullah menjelaskan bahwa seorang haji akan kembali suci jika ia tidak melakukan rafats dan fusuq.
Rafats ialah semua hal mengenai kekejian dan masalah yang tidak bermanfaat. Sebagai contohnya adalah bercumbu, bersenggama atau membicarakannya termasuk dengan pasangan sendiri. Sedangkan untuk fusuq, berarti segala bentuk ketidaktaatan kepada Allah SWT. Sehingga segala bentuk kemaksiatan ada disini.
5. Menghindari Perbuatan Jidal
Selain itu, kita juga harus menghindari perbuatan jidal. Jidal dapat diartikan dengan berbantah-bantah yang berlebih.
Ketika ihram, ketiga hal tersebut haruslah dihindari untuk menjadi haji mabrur. Namun, ketika sudah tidak dalam ihram maka bersenggama dan bercumbu dengan pasangan diperbolehkan. Beda halnya dengan keduanya tadi (fusuq dan jidal).
Demikianlah lima tanda seseorang mendapatkan haji mabrur. Mabrur artinya diterima oleh Allah SWT. Apabila kita melakukan suatu amalan maka kita harus mendapatkan ridha dari Allah. Oleh karena itu, kelima tanda ini dapat menjadi acuan untuk kita melakukan ibadah lebih baik lagi.
0 Komentar untuk "Lima Tanda Seseorang Mendapatkan Haji Mabrur"