Mengenal Tradisi Membungkuk (Ojigi) Orang Jepang

Tradisi membungkuk orang Jepang seringkali kita lihat dari berbagai kesenian yang mereka tampilkan, mulai dari drama televisi hingga lewat berbagai macam komik dan lainnya. Ternyata, kebiasaan membungkuk yang disebut dengan ojigi ini adalah sebuah kebiasaan yang juga cukup penting di Jepang, dan merupakan sesuatu yang menarik untuk dipelajari lebih jauh. Ada banyak kebiasaan membungkuk yang unik, begitu juga cara membungkuk ada bermacam-macam, dan kali ini akan kita bahas.

Mengenal Tradisi Membungkuk (Ojigi) Orang Jepang

Tradisi Membungkuk Orang Jepang dan Jenis-Jenisnya

1. Ojigi hanya dengan menganggukkan kepala
Tradisi ojigi yang pertama dilakukan dengan sebuah anggukan kecil saja. Hal ini dilakukan biasanya kepada teman yang kita kenal baik. Ojigi semacam ini adalah yang dianggap paling sederhana. Masa lain untuk melakukan ojigi jenis ini adalah jika kita bertemu dengan orang yang statusnya lebih rendah. Pastikan saat melakukan ojigi ini, pandangan kita lurus ke depan.

2. Eshaku, membungkuk dengan sudut 15 derajat
Bahkan ketika terburu-buru, orang-orang Jepang tidak pernah lupa dengan kebiasaan ojigi yang mereka punyai. Salah satu bukti dari hal ini adalah eshaku, bentuk ojigi yang dilakukan ketika mereka sedang terburu-buru. Untuk melakukan tradisi membungkuk milik orang Jepang yang satu ini, kita harus membungkukkan punggung sebanyak 15 derajat ke depan. Biasanya ini dilakukan saat kita bertemu teman di jalan, atau saat ingin berangkat kerja namun kita sedang terburu-buru.

3. Keirei, sudut bungkukan 30 derajat
Keirei merupakan bentuk tradisi membungkuk orang Jepang yang mungkin paling sering kita lihat, mengingat ojigi yang satu ini adalah ojigi yang biasa dilakukan ketika seseorang ingin mengungkapkan terimakasih. Meski begitu, ojigi ini bukanlah tipe yang bisa digunakan ketika kita ada dalam sebuah acara yang formal.

4. Saikeirei, membungkukkan badan 45 derajat
Saikirei adalah bentuk lebih formal dibandingkan kirei, dimana bungkukan yang dilakukan juga lebih dalam, yaitu 45 derajat. Biasanya ojigi yang ini digunakan ketika kita ingin memberikan hormat, meminta tolong, hingga memberi permintaan maaf yang resmi.

5. Zarei, ojigi dengan posisi berlutut
Zarei adalah sebuah ojigi yang mungkin jarang bisa dilihat, mengingat ini hanya dilakukan saat acara bela diri, acara keagamaan, atau sebuah permintaan maaf yang amat mendalam karena sebuah perlakuan yang amat salah dan buruk.

Kebiasaan Ojigi yang Cukup Unik

Ojigi atau membungkuk ialah kebiasaan orang Jepang, tapi ternyata ada beberapa kebiasaan ojigi yang cukup unik, yaitu:

• Melakukan ojigi kepada kereta
Entah mengapa, beberapa orang Jepang sering melakukan ojigi saat sebuah kereta api bergerak meninggalkan stasiun. Mereka bahkan akan terus membungkuk hingga kereta tersebut benar-benar tak ada lagi di stasiun itu. Mungkin ini cara mereka berterima kasih kepada kereta yang sudah berperan banyak dalam hidup mereka.

• Melakukan ojigi saat berkomunikasi lewat telepon
Hal ini mungkin terjadi karena kebiasaan, jadi bahkan saat mereka tidak mampu melihat orangnya pun mereka akan terbiasa untuk membungkuk demi menghormati lawan bicaranya.

• Para pegawai toko melakukan ojigi kepada pengunjung
Seperti yang dituliskan di atas bahwa ojigi adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa terima kasih, dan hal itu juga yang ingin ditunjukkan oleh para karyawan toko pada pelanggan mereka.

• Melakukan ojigi terus menerus
Terkadang kita sering melihat orang Jepang yang terus berbalas-balasan membungkuk karena dianggap tidak sopan jika satu orang tidak membalas tradisi membungkuk orang Jepang.
1 Komentar untuk "Mengenal Tradisi Membungkuk (Ojigi) Orang Jepang"

Bagus banget tradisi OJIGI. Harus dilestarikan. Seperti tradisi salaman yang muda mencium tangan yang lebih tua di Indonesia, terutama pada orang Melayu harus tetap dilestarikan.

Back To Top