Kenapa Tuhan disebut “Allah” dalam Islam? Mungkin beberapa orang muslim pernah mendapatkan pertanyaan seperti ini dari mereka yang non-muslim. Beberapa orang juga bisa jadi penasaran mengapa Tuhan di dalam Islam punya sebutan “Allah” dan bukan menggunakan nama lain. Semua jawabannya bukan ada pada manusia atau umat muslim sendiri karena segala jawaban itu bisa ditemukan di Al-Qur’an. Jadi, bagi yang mungkin menuai pertanyaan macam ini, bisa lihat pembahasan kali ini karena segala jawaban yang bisa diberikan kepada si penanya bisa kalian temukan dalam artikel ini.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu melihat pada Al-Qur’an di mana segala sumber jawaban ada di sana dan cobalah lihat pada surah Al-Israa’ di ayat 110 di mana di sana dikatakan bahwa kita disuruh untuk berseru Allah atau Ar-rahman, kita bisa menyebut dengan nama yang mana saja karena Dia memiliki nama-nama yang terbaik atau yang juga disebut dengan Al Asmaul Husna. Intinya, Tuhan atau Allah SWT bisa disebut dengan nama apapun asalkan dengan nama-nama yang benar dan berdasarkan nama-Nya yang diberikan oleh-Nya sendiri. Di dalam Al-Qur’an sendiri ada 99 nama yang tersebut di sana, seperti Al hakim, Al karim, Ar rahim, Ar rahman, Maha Bijaksana, Maha Penyayang, Maha Pengasih, tidak kurang dari 99 nama.
Mengapa Tuhan bernama Allah? Karena Allah menjadi mahkotanya dan nama-nama terbaik Allah tidak hanya bisa kita temukan pada surat yang tadi kita baru saja bahas, tapi juga ada pengulangan di beberapa surat lainnya, seperti surat al-Hashr, al-A’raaf, dan juga surat Taa Haa di mana di sana firman Allah SWT adalah bahwa Dia memiliki nama-nama yang dianggap terbaik, tapi Allah merupakan nama yang menjadi mahkota. Dengan begitu kita bisa menyimpulkan bahwa Allah adalah sebutan yang paling utama dan melebihi dari nama-nama terbaik yang disebutkan pada surat al-Israa’.
Mengapa Tuhan memperkenalkan diri-Nya dengan nama Allah dan mengapa orang muslim lebih memilih untuk menyebut Tuhan dengan nama Allah ketimbang dengan God atau Tuhan dalam bahasa Inggris? Segala kata dan nama lain bisa manusia mainkan, ambil contoh saja kata God (Tuhan) yang kita kenal sebagai kata bahasa Inggris, kalau ditambahi S pada God, maka berubah menjadi Gods di mana akan menjadi jamak, yaitu Tuhan-tuhan, padahal Allah adalah Maha Esa dan tidak ada duanya. Misalnya ditambah dengan ‘dess’, kata tersebut menjadi Goddess (Tuhan perempuan) dan yang jelas, di dalam Islam tidak ada namanya Allah perempuan atau Allah laki-laki karena Allah tidak memiliki jenis kelamin seperti manusia. Tidak ada juga Tuhan Bapak maupun Tuhan Ibu karena semuanya itu tidak ada pada Islam.
Mengapa Allah disebut Allah sudah jelas di sini. Penjelasan di atas merupakan alasan mengapa orang muslim lebih memilih untuk menggunakan Allah untuk menyebut Tuhan dengan bahasa Arab. Itulah mengapa kata ‘Allah’ pun muncul dan selalu tertulis di dalam hampir segala kitab suci agama yang besar di dunia. Bisa juga dibilang bahwa segala sifat-sifat-Nya telah dicakup oleh kata ‘Allah sehingga muslim lebih suka memanggil Allah daripada menggunakan nama yang lain-lain.
Semuanya sudah jelas di sini bahwa memang Allah lebih utama karena menjadi mahkotanya. Itu juga yang menjadi alasan mengapa ketika seseorang mengucap kalimat syahadat maka selalu harus ada kata ‘Allah’ juga dan penyebutan nama yang lain tidak akan pernah dibenarkan. Semoga jawaban yang telah dijelaskan di sini bisa menjawab pertanyaan mengenai kenapa Tuhan disebut “Allah” dalam Islam.
0 Komentar untuk "Kenapa Tuhan Disebut “Allah” dalam Islam? Ini Jawabannya"