Hidup hanya sesingkat pagi dan sore atau hanya mampir minum adalah ungkapan untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya hidup di dunia ini hanya sebentar. Meskipun kita hidup selama bertahun-tahun, namun hal itu sungguh singkat. Waktu yang singkat itu bisa menjadi berkah jika kita menyadarinya dan menggunakan waktu itu untuk beribadah dan beramal.
Perbuatlah Amal Ibadah, Karena Hidup Hanya Sesingkat Pagi dan Sore
Kehidupan muncul ketika nabi Adam diturunkan ke dunia ini. Sejak saat itulah, Allah menciptakan manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya di dunia ini. Hingga akhirnya terbentuk kehidupan yang indah untuk dijalani. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan ada sejak berabad-abad tahun. Jika kita lihat dari angka tahun, maka kita akan menganggap bahwa kehidupan ini sangatlah lama. Namun demikian, sebenarnya kehidupan kita di dunia ini amatlah singkat. Mulai dari dilahirkan oleh seorang ibu, dan tumbuh hingga dewasa, menikah, memiliki anak, menjadi orang tua, kakek dan nenek. Hal tersebut merupakan siklus kehidupan yang umumnya dialami oleh manusia.
Keindahan dunia akan hilang ketika kita mengalami kematian. Namun, kehidupan berikutnya bisa lebih indah ataupun lebih buruk. Kematian akan mendatangi setiap makhluk yang bernyawa. Dimana pun kita bersembunyi, jika waktu itu adalah waktu kita untuk menghadapi kematian, maka kita akan tetap mati. Sayangnya, tidak ada yang pernah tahu kapan, dimana dan bagaimana kita akan mati. Semua perkara ini adalah rahasia Allah semata.
Setiap orang memiliki jatah usianya masing-masing. Sekarang ini, tidak perlu menungu tua untuk menghadapi kematian terlebih dahulu. Sudah banyak anak muda bahkan bayi yang sudah meninggal mendahulu orang tuanya. Hal ini membuktikan bahwa siapa saja akan menghadap Allah pada waktunya dan hidup sesingkat azan dan shalat.
Semakin lama, kehidupan ini semakin terasa singkat. Orang jawa sering menyebutnya sebagai “mampir ngombe” atau hidup hanya sesingkat pagi ke sore. Jika kita lihat dari peribahasa itu kita akan tahu bahwa sebenarnya hidup kita berjalan dengan singkat. Kita merasa bahwa baru kemarin kita lahir tapi nyatanya kini kita sudah dewasa, bahkan sudah menikah.
Sebuah hadist juga telah menjelaskan bahwa kehidupan di dunia adalah kehidupan yang sementara dan singkat. Kehidupan yang hakiki ada pada kehidupan akhirat. Hal ini seharusnya menjadikan kita lebih bijaksana dalam menjalani hidup. Terlebih tidak ada yang tahu kapan kita akan mati.
Di dalam Islam, dijelaskan bahwa segala apa yang kita lakukan dicatat oleh dua malaikat yang selalu berada di kanan dan kiri kita. Catatan tersebut akan kita pertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Oleh karena itu, siapa yang tidak ingin meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Umur pendek atau panjang itu bukan menjadi masalah, tetapi bagaimana kita menggunakan umur tersebut menjadi berkah. Keberkahan usia bisa kita dapatkan dari seringnya beribadah yang baik dan benar.
Terdapat beberapa ibadah wajib, sunnah, mubah maupun hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Berdasarkan Al-Qur’an dan hadist kita bisa menjadi menjalani hidup sesuai dengan perintah Allah. Satu hal yang perlu kita renungkan adalah bayangkan jika kita besuk akan mati karena hidup di dunia itu cuma sementara, sehingga keimanan kita akan meningkat dan kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat baik dan beribadah sebanyak-banyaknya. Hal ini akan memudahkan kita untuk mendapatkan kematian yang khusnul khotimah dan masuk ke dalam surga Allah.
0 Komentar untuk "Beramallah, Hidup Hanya Sesingkat Pagi dan Sore"