Kisah Ummu Salamah, Janda dengan Tiga Masalah


Islam memiliki beberapa tokoh yang bisa dijadikan sebagai panutan. Salah satunya adalah Ummu Salamah, janda dengan tiga masalah. Banyak orang yang belum mengetahui apa saja masalah yang dimaksud. Namun, pastinya dari ketiga masalah itu kita dapat mengambil hikmah dan menjadikan diri kita menjadi lebih baik lagi.

Kisah Ummu Salamah, Janda dengan Tiga Masalah

Kisah Ummu Salamah ini bermula ketika Abu Salamah dalam keadaan sakaratul maut, kemudian Ummu Salamah bertanya kepada siapakah suaminya akan menyerahkan dirinya. Abu hanya berkata jika ia hanya ingin Ummu Salamah mendapatkan yang terbaik. Setelah Abu Salamah wafat, Rasulullah melamar Ummu Salamah melalui Hathib. Namun, Ummu Salamah berkata jika ia memiliki anak dan ia merupakan perempuan yang mudah cemburu. Rasulullah menjawab jika beliau akan berdoa kepada Allah untuk meminta kesanggupan dalam memenuhi kebutuhan anak Ummu Salamah dan mengurangi sifat pecemburunya.

Rasulullah telah meminta ijin kepada Ummu Salamah bahwa setelah selesai masa iddah maka beliau akan datang untuk menikahinya. Betapa senang hati Ummu Salamah, Allah telah memberikan suami yang lebih baik dari sepeninggal Abu Salamah seperti doa Ummu Salamah. Namun, terdapat tiga masalah yang dipikirkan oleh Ummu Salamah. Ketiga masalah Ummu Salamah itu adalah:

1. Ummu Salamah berpikiran bahwa ia adalah wanita yang sudah berumur. Meskipun pada waktu itu, ia masih berumur 27 tahun. Namun, ia membandingkan umurnya dengan istri Nabi lainnya yakni dengan Aisyah yang berumur 9 tahun dan Hafsyah yang berumur 21 tahun. Mendengarnya, Rasulullah menjawab bahwa beliau juga berumur, bahkan usia beliau saat itu adalah 57 tahun, terpaut 30 tahun dengan Ummu Salamah. Sehingga umur Ummu Salamah tidak akan jadi masalah untuk hubungan mereka.

2. Masalah kedua adalah mengenai anak-anak yang ia bawa dalam pernikahannya dengan Rasulullah. Dalam pernikahannya dengan Abu Salamah, ia memiliki tiga anak yang bernama Zainab, Umar dan Salamah. Anak-anaknya ini masih berumur cukup kecil sehingga Ummu Salamah takut jika mereka akan memberatkan beban Rasulullah. Namun, Rasul menjawab jika anak-anak Ummu Salamah juga menjadi anak Rasul. Allah akan memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin berbuat baik. Rasulullah menjelaskan bahwa sebaiknya Ummu Salamah menyerahkan urusan anak-anaknya kepada Allah karena Dia lah yang berhak. Tapi Rasulullah akan tetap berusaha untuk selalu menghidupi anak-anak Ummu Salamah.

3. Masalah terakhir Ummu Salamah adalah sifat pecemburuannya itu. Ummu Salamah mengaku jika ia memiliki sifat cemburu. Ia takut jika ia akan melakukan kesalahan sehingga suaminya akan marah dan Allah akan memberikan adzab kepadanya. Rasulullah tidak menjawab masalah ini. Beliau hanya mengatakan bahwa Rasul selalu berdoa agar Allah menghilangkan sifat cemburu itu. Tidak seperti kedua masalah di atas, Rasulullah tidak bisa menjamin mengenai masalah ini. Semua sifat tersebut adalah urusan Allah sehingga hanya Dia lah yang mampu menghilangkan sifat tersebut.

Ummu Salamah istri Rasulullah merupakan perempuan yang cerdas karena dia sangat khawatir jika ia tidak mampu menjadi istri yang baik untuk suaminya. Oleh karena itu, dia memastikan jika suaminya akan merasa senang dan tidak terbebani oleh adanya dirinya.

Sebagai seorang muslim, terutama perempuan, kita bisa mencontoh kisah tauladan ini. Allah mewajibkan bagi setiap istri untuk taat kepada suami dan selalu berbuat baik, sehingga kita harus meringankan beban suami.
0 Komentar untuk "Kisah Ummu Salamah, Janda dengan Tiga Masalah"

Back To Top