Tuhan bagi agama Islam adalah Allah. Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai 99 nama Allah yang memiliki arti kesempurnaan tiada tara. Namun, banyak orang yang bertanya mengapa Tuhan bernama Allah? Meskipun masih banyak hal lain yang harus kita persiapkan menuju kehidupan akhirat namun hal ini juga sangat penting untuk meningkatkan iman.
Menurut beberapa orang, apalah arti nama. Namun beberapa orang lainnya, menganggap penting arti sebuah nama. Dari nama itulah seseorang memiliki harapan dan doa menjadi apa kelak. Hal inilah yang mendasari pertanyaan apakah Tuhan juga memerlukan nama? Lantas Tuhan menyebut diri-Nya siapa? Apakah nama-nama Allah dan 99 lainnya dalam asmaul husna memiliki arti tertentu?
Terdapat sebuah ayat yang menyebutkan nama Allah dan Ilah. Ayat tersebut diturunkan menggunakan bahasa Arab. Lalu jika ayat tersebut dibaca menggunakan bahasa lain, apakah penyebutannya masih Allah sebagai nama tuhan? Atau masih ada nama Allah yang keseratus?
Menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa dalam Agama Hindu terdapat juga kata Allah. Sedangkan untuk bahasa Aramik dalam agama Yahudi meyebutkan kata Alaha atau Elohim.
Nama Allah dalam Islam merupakan nama yang teristimewa dan paling populer dari banyaknya nama Tuhan, seperti Yahweh, OM, Sang Hyang Widhi, atau yang lainnya. Hal ini dikarenakan bahwa nama Allah memiliki kaitannya dengan Al-Qur’an, kitab suci agama Islam. Apabila sebuah kitab menyebutkan nama Tuhan, maka nama itu harus memiliki hubungan kuat dengan apa yang ada di dalam kitab tersebut.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai nama Allah ini. Sebagian ulama mengatakan jika nama Allah tidaklah terbentuk dari kata apa pun, melainkan sebuah kata kesatuan. Tapi, sebagian ulama lain mengungkapkan jika nama Allah berasal dari Ilah dengan tambahan alif dan lam. Oleh karena itu, nama Allah mengartikan tunggal, dan Ilah adalah jamak.
Dalam bahasa Indonesia dan Inggris, kata Tuhan bermakna khusus ataupun umum ialah sama yakni Tuhan dan God. Namun, terdapat perbedaan penulisannya saja. Apabila huruf depannya kecil, yakni tuhan dan god, maka bermakna umum. Sedangkan untuk huruf awal kapital, yakni Tuhan dan God bermakna khusus. Hal inilah yang membuat kesalahpahaman di ayat kitab Yohanes 1:1. Di dalam ayat tersebut tidak terlihat adanya perbedaan penulisan sehingga terjadi kesalahpahaman.
Di dalam Al-Qur’an, tidak ada kesalahpahaman dalam penulisan kata Tuhan karena kata Tuhan yang umum (Ilah) dan yang khusus (Allah) ditulis berbeda. Selain itu, disebutkan juga jika semua penyebutan atau ungkapan kata Tuhan mengacu pada bersyukur dan menyembah Tuhan secara khusus yakni Allah, bukan Tuhan palsu.
Kata Allah memiliki kekhasan yang luar biasa, yakni apabila huruf lam di awal kata Allah dihapus maka akan menjadi Lillah (bagi/ milik Allah). Apabila huruf lam pada Lillah dihapus maka menjadi Lahu (bagi-Nya). Dan apabila huruf lam pada kata Lahu dihapus maka menjadi Hu (Dia). Berdasarkan hal ini menunjukkan bahwa semuanya hanya menunjuk pada Tuhan. Mungkin inilah nama allah yang tersembunyi.
Sebagai umat Muslim, Tuhan kita adalah Allah. Setelah mengetahui betapa indahnya nama Allah seharusnya membuat keimanan kita semakin meningkat. Tidak ada Tuhan selain Allah. Hanya Dia lah yang pantas untuk kita sembah. Karena-Nya kita bisa melihat indahnya dunia, menjalani kehidupan, dan semua kenikmatan lainnya. Oleh karena itu, bertaqwa kepada Allah akan mempermudah jalan kita dalam kehidupan ini.
0 Komentar untuk "Alasan Mengapa Tuhan Bernama Allah"