Cukup banyak orang yang percaya bahwa kita akan hidup lagi sebagai manusia nantinya, tapi banyak juga orang yang tidak mau mencoba untuk memahami fenomena reinkarnasi dalam kehidupan manusia. Kurt Gödel yang merupakan seorang bapak pemikir logis di dunia pernah mencetuskan sebuah ucapan dimana dia percaya bahwa dunia yang kita tinggali sekarang bukanlah satu-satunya dimana kita harus hidup atau pernah hidup.
Bersama-Sama Mencoba Untuk Memahami Fenomena Reinkarnasi Dalam Kehidupan Manusia
Awal mula munculnya kata “reinkarnasi” adalah dari bahasa Latin yang secara literal dapat diartikan sebagai “kembali masuk ke dalam daging”. Misteri reinkarnasi juga ada di mitologi Yunani yang lebih dikenal di sana dengan nama metempsychosis yang secara kasar bisa diartikan sebagai perpindahan jiwa. Kesamaan dari keduanya adalah hal ini terjadi setelah mati, dan bisa terjadi dengan perubahan bentuk seperti misalnya sebelumnya adalah manusia lalu bisa menjadi hewan. Kata-kata dari bahasa Yunani lainnya yang mirip dengan hal ini adalah palingenesis yang berarti terlahir kembali.
Awal mula kepercayaan akan reinkarnasi memang tidak diketahui, karena perbincangan mengenai hal ini sudah dimulai di India sejak beratus-ratus tahun yang lalu, termasuk di daerah Lembah Indus. Masyarakat Yunani pada masa dimana Socrates belum muncul juga sudah berulang kali membicarakan tentang fenomena hidup kembalinya seseorang yang nyawanya sudah tiada. Seakan belum cukup, ternyata muncul juga laporan bahwa masyarakat Celtic Druid telah memiliki doktrin tentang reinkarnasi dan telah diajarkan secara turun menurun pada anak-anak keturunan mereka.
Ide awal mengapa reinkarnasi bisa mencapai puncak pemikiran suatu bangsa mungkin berbeda-beda, atau mungkin juga mereka terjadi karena pergesekan antar kultur bangsa. Proses untuk memahami fenomena reinkarnasi dalam kehidupan manusia sedang dicari hubungannya antara masyarakat Celtic di masa Besi, filosofi dan agama milik orang-orang Yunani, dan bahkan beberapa orang percaya bahwa ide akan reinkarnasi juga sempat muncul di agama-agama yang berkembang di wilayah Proto-Indo-Eropa. Di Eropa kuno, Iran, dan kultur pertanian India, siklus hidup, mati, dan terlahir kembali dikenal sebagai replika dari siklus pertanian itu sendiri.
Bisakah Memahami Fenomena Reinkarnasi Dalam Kehidupan Manusia Secara Logis?
Pertanyaan besar yang sering menjadi pertanyaan orang banyak adalah apakah reinkarnasi bisa dijelaskan secara logis? Jawabannya mungkin akan menjadi ya dan tidak, karena hal ini tergantung terhadap bapa yang dimaksud logis dan bagaimana logika berbeda dengan rasionalitas atau alasan yang oleh orang-orang Yunani kuno disebut dengan logos. Hal ini dikarenakan sebuah argumen bisa menjadi valid secara logika tetapi mengarah kepada penyelesaian yang sama sekali tidak rasional, atau sebuah argumen bisa menjadi rasional tapi sama sekali tidak masuk akal.
Bergantung pada bagaimana asumsi seseorang mengenai reinkarnasi sejak awal, mereka bisa tentu saja membuat sebuah argumen yang logis untuk menyokong reinkarnasi atau bahkan menyangkal hal tersebut. Karena itu, agak tidak masuk akal jika seseorang percaya bahwa reinkarnasi merupakan sesuatu yang logis atau tidak logis. Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah: apakah percaya pada reinkarnasi merupakan sesuatu yang rasional? Jika jawabannya ya, maka mungkin kita termasuk dalam golongan orang-orang seperti Kurt Gödel, tapi jika tidak mungkin kita harus berhenti membuat sangkalan bahwa reinkarnasi bukanlah sesuatu yang logis dan tidak akan bisa dibuktikan melalui ilmu pengetahuan yang kita miliki. Hal ini karena memang cukup sulit untuk memahami fenomena reinkarnasi dalam kehidupan manusia tanpa memiliki sampel dan bukti yang jelas.
4 Komentar untuk "Memahami Fenomena Reinkarnasi Dalam Kehidupan Manusia"
Saya sebagai muslim sangat mempercayai Reinkarnasi karena dalam Islam telah jelas diterangkan dalam ayat2 demikian pula pakar2 Sufi Islam yang mengakui adanya Reinkarnasi ... penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Alam semesta dimulai dari ketiadaan yang energi saat itu hanyalah Allah Yang Kuasa yang memilikinya .. lalu Allah berkenan untuk mewujudkan kebendaan yang dimulai dari ketidak sempurnaan lalu terus berkembang menjadi kesempurnaan …. (Surat Asy Samsyi (QS.91:5 dan 7)) “Demi Langit dan Pembinaannya” dan “Demi Jiwa dan Penyempurnaanya” … Tata Surya dahulu merupakan bara api yang membara lalu kemudian permukaannya dingin dan salah satu planetnya yaitu bumi membentuk kehidupan yang dapat didiami oleh mahluk cerdas seperti manusia, dimana kesemuanya adalah kehendak Allah … Manusia ada dimulai dari Mahluk yang kehidupannya adalah saling membunuh, (setengah hewan setengah manusia), hal ini dituangkan dalam Alquran Albaqarah (QS.2:30 : Apakah Engkau akan menciptakan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” .. itu berarti sebelum adanya manusia ada mahluk cikal bakal manusia yang kerjaannya hanya saling membunuh … dan lewat rahimnyalah Nabi Adam dan Siti Hawa yang telah disempurnakan Allah dilahirkan .. Yang mengalami penyempurnaan menjadi manusia dan yang mengalami kegagalan menjadi species Kera2an … Kemudian karena adanya proses evolusi dan adanya suatu hal Alam yang tentunya dengan kehendak Allah pula, mahluk cikal bakal manusia tersebut musnah … layaknya dinasaurus yang musnah karena seleksi alam atau ada kejadian besar yang menimpa bumi sehingga mereka musnah kecuali mahluk2 yang dikehendaki Allah termasuk manusia … dahulu manusia purba merupakan mahluk yang diburu oleh binatang lainnya untuk dijadikan makanan (bukan merupakan Puncak Ekologi) .. tapi karena manusia mengalami penyempurnaan dalam akalnya .. maka saat ini manusia telah menjadi predator nomor 1 didunia dan merupakan puncak dari Ekologi … … dan perkembangan ilmu pengetahuan dengan sistem kloning dan stem sell dimana sell2 yang telah rusak dapat dikembalikan dan disembuhkan lagi .. maka lambat laun manusia akan lebih sempurna lagi karena bisa tidak mati2 .. alias kekal selama bumi dan langit sebagai tempat tinggal masih ada …. inilah saat yang dikatakan dalam alquran adalah syurga bagi manusia yang terus mengalami penyempurnaan …. dan setelah manusia sempurna .. dia akan meningkat menjadi malaikat-malaikat Allah yang tidak memiliki nafsu .. karena sistem ilmu pengetahuan yang telah bisa memisahkan kromosom2 DNA pada manusia bisa mengatur dan menghilangkan suatu yang buruk dalam manusia termasuk watak2nya tersebut …. dan akhir dari semuanya setelah menjadi malaikat .. maka semuanya akan melebur kembali kepada Allah dimana saat itu alam semesta akan hancur dan kembali kepada sang Pencipta … dalam Ilmu Astrologi .. saat dunia memasuki black hole .. maka kehancuran akan tiba … dan itu adalah jalan menuju bersatu seluruh ciptaan Allah kepada Sang Pencipta …. sebenarnya ini telah pernah dikemukakan dalam ilmu Kekekalan Energi dan Teori Realivitas Einstein … dimana “energi pada prinsipnya adalah tetap, energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, energi hanya berpindah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lain” dalam Einstein .. dirumuskan E 1/2 MC2 + e … dahulu sebelum ada alam semesta yang ada hnya Allah SWT saja yaitu E (besar) .. kemudian dengan kehendak Allah, terwujudlah benda2 langit beserta isinya yaitu 1/2 MC2 ditambah keberadaan diri-Nya yang tidak mewujud yaitu e (kecil) … dan pada saatnya nanti … itu semua akan kembali kepada Allah (E Besar lagi) …. Semua unsur dialam semesta ini berputar menurut siklus kehidupan ….
kehidupan di bumi dimulai dari benda mati dan gas2 bebas lainnya yang dengan loncatan suatu energi besar terbentuklah mahluk bersel satu … Dan mahluk bersel satu tersebut mengalami penyempurnaan dan kegagalan … dari yang mengalami penyempurnaan tersebut terbentuklah tumbuh2an .. lalu dari tumbuh2an yang mengalami penyempurnaan, zat hidup dari kematiannya akan terbentuklah hewan … dan dari hewan yang mengalami penyempurnaan, zat hidup dari kematiannya akan melahirkan manusia …. dari setiap proses siklus hidup yang mengalami penyempurnaannya tersebut, dia tidak ingat apapun atas kejadian2 sebelumnya saat dia menjadi tumbuhan ataupun hewan … dan pada akhirnya .. setelah zat hidup tersebut menjadi manusia .. proses penyempurnaannya, dia akan lahirlah sebagai malaikat …. semuanya berputar … dari awal kehidupan, hidup, dan mati, dikubur, kemudian zat2 yang mati tersebut akan lahir kembali menjadi kehidupan barunya .. itulah siklus kehidupan dunia … hingga akhirnya perkembangan yang ada menjadi jenuh dan melebur kembali kepada Sang Khalik …. jadi proses reinkarnasi dari mahluk yang tidak sempurna menjadi sempurna terus berlangsung dibumi ini … inilah yang disebut konsep Energi Yang Kekal .. dimana energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan, dia hanya merubah dari satu bentuk ke bentuk lain … Kita semua adalah ciptaan Allah .. dan kita merupakan bagian dari diri-Nya ..
2. Ini beberapa pendapat dari para ahli Islam tentang Reinkarnasai yang dilandasi dengan ayat2 dalam Quran :
2.a. Surat QS.71 : An Nuh : ayat 14 dan 17 :
”Dia sesungguhnya menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian” (ayat 14)
”Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah” (ayat 17).
2.b. Juga dalam QS.27:An-Naml:64: “Bukankah Allah yang telah menciptakan mahluk dari permulaannya, kemudian mengulanginya lagi.” dan
2.c. QS.29:AL-ANKABUT:19: ” … bagaimana Allah mulai penciptaan mahluk kemudian Dia mengulanginya lagi …” lalu Surat
2.d. Ar Rum (30):11 dan 27 : “Allah memulai penciptaan mahluk kemudian mengulanginya lagi kemudian hanya kepada-Nyalah semua dikembalikan”.
3. Pendapat2 Reinkarnasi menurut para sufi Islam terkenal dan para pakar dunia :
3.a. Teori Evolusi Ala Jallaudin Rumi Ahli Sufi Islam (1207 – 1273),
Teori tentang asal-usul manusia : ”Evolusi Pertama tentang terjadinya manusia yaitu : Pada awalnya manusia lahir dari tingkatan alam benda. Kemudian ia lampaui alam itu dan masuk ke alam tumbuh-tumbuhan. Hiduplah ia selama bertahun-tahun sebagai salah satu dari tetumbuhan itu. Ia tidak ingat lagi dari alat sebelumnya yang demikian berbeda. Dan bila ia lampaui alam tumbuh-tumbuhan dan masuk ke alam kehewanan, Tidaklah ia ingat lagi keadaan sebagai tumbuh-tumbuhan. Terkecuali kecenderungan yang dirasakan sebagai bagian dari alam tumbuhan. Terutama dimusim semi yang penuh bunga. Seperti kecintaan anak-anak terhadap bundanya. Yang tiada tahu mengapa mereka suka pada buah dadanya. Sekali lagi Pencipta Maha Besar memindahkan Manusia dari alam hewan ke alam insani dan begitulah manusia melalui susunan satu alam ke alam lain. Sampai ia menjadi cerdik dan piawai serta perkasa seperti sekarang ini. Tentang Ruhnya yang pertama, sudah tidak diingatnya lagi. Dan sekali lagi, ia akan terus berubah dari satu bentuk ruhnya yang satu menjadi ruh lainnya yang terus mengalami penyempurnaan selama dalam kehidupannya selalu melakukan kebaikan, namun bila melakukan kerusakan maka proses penyempurnaannya akan terhenti bahkan mengalami degradasi dalam waktu tertentu.
”Sebelum engkau menjadi jasad ini, engkau adalah ruh suci. Berapa lamakah engkau akan terpisah darinya ? Kau adalah ruh suci di dalam lempung Adam. Aku tidak akan mengatakan sesuatupun – sudahkah engkau pikirkan matang-matang ? Engkau tidak akan mengenali dirimu sendiri dalam jubahmu – karena kau lumuri ia dengan nafsu yang terbungkus dalam lempung Adam.”
”Evolusi Kedua tentang tujuan akhir manusia : Dan Kemudian tujuanku. Dibalik awan-awan dibalik langit. Daerah kekal tak mengenal maut memburu. Ibarat Malaikat tak terikat waktu. Walau siang atau malam berlalu. Hidup dan mati, gaib dan nyata. Tempat semula alam semesta. Sebagai Yang Tunggal dan Yang Segalanya. Semuanya berawal dan berakhir dari yang Tunggal dan Yang Meliputi segalanya”
Dalam teori tersebut, dilukiskan tentang evolusi pertama perjalanan asal-usul manusia yang diawali dari alam benda (tanah) sebagaimana firman-Nya bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan dari tanah. Dari tanah ia tidak muncul menjadi manusia, tetapi berevolusi melalui tingkatan demi tingkatan,
3.b. Seorang Sarjana Ahli Biologi Perancis, JB de Lamarck (1774 – 1829) menyimpulkan bahwa semua mahluk hidup secara terus menerus mengembangkan bentuknya untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Perubahan-perubahan kecil yang terjadi diwariskan ke generasi berikutnya dan sesudah ribuan tahun menghasilkan bentuk-bentuk kehidupan yang baru sama sekali.
3.c. Menurut Teilhard Chardin 1971 : 10, menyatakan bahwa : kelirulah orang yang berpendapat bahwa dunia ini statis (tidak mengalami perubahan secara signifikan atau tidak berevolusi). Dunia nampak statis hanya dalam pandangan kita yang sekilas saja. Dalam kenyataannya, pandangan kita tentang kosmos hanya dapat diibaratkan sebagai suatu potongan-potongan tipis dari penampang lintang sebuah pohon yang akarnya berada jauh dimasa lampau dan cabang-cabangnya tumbuh ke ketinggian masa mendatang. Seluruh dunia dimasa lampau, di masa sekarang, dan di masa mendatang akan selalu merupakan suatu massa yang terus menerus berkembang.
3.d. Menurut Muhammad Iqbal (1978 ; 111) , Ahli pikir Asy’ariyyah, bahwa dunia adalah tersusun dari apa yang mereka namakan jawahir, yaitu bagian-bagian yang teramat sangat kecil (atom) yang tidak dapat dipecah-pecah lagi. Disebabkan kegiatan kreatif dari Tuhan yang tiada henti-hentinya, setiap saat tercipta atom-atom baru dan karena itu alam semesta terus dalam keadaan berkembang.
3.e. Menurut Charles Darwin yang terkenal dengan sebut Teori Evolusinya, dijelaskan bahwa bentuk-bentuk kehidupan manusia berkembang berdasarkan hasil evolusi berjuta tahun yang lalu, yaitu dari binatang menuju manusia. Teori ini didukung dengan beberapa bukti ditemukannya fosil-fosil manusia purba masa lalu. Yang menarik dari pandangan Darwin tersebut adalah bahwa semua keanekaragaman kehidupan baik tumbuhan, binatang dan manusia berasal dari satu sel purba. Hal ini sesuai dengan yang dilukiskan dalam puisi-puisi Rummi Evolusi Kedua, ”Semuanya berawal dan berakhir dari Yang Tunggal dan Yang Meliputi Segalanya”.
3.f. Pandangan Pemikir Islam tentang Teori Evolusi, Prof Dr. H.M. Rasyidi dalam buku Filsafat Agama, menerangkan bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan agama bahkan justru menguatkan adanya Tuhan. Banyak ahli agama menyangka jika diterima anggapan bahwa manusia juga telah mengalami evolusi, kita tidak dapat mempertahankan kepercayaan agama kita. Tetapi sesungguhnya persoalannya tidak sejauh itu. Andaikan manusia dimasukkan dalam rangka teori evolusi, maka kita dapat memahami teori itu sebagai suatu cara untuk membuktikan adanya keseragaman dan perencanaan dalam alam bahwa alam senantiasa berkembang untuk mencapai kesempurnaannya. Akibatnya hal itu justru menguatkan bukti tentang adanya Tuhan.
Demikian sekelumit pandangan saya tentang Reinkarnasi menurut Islam ... semoga menambah wawasan ...
Wassalam