Beberapa dari kita sering sembarangan mengucapkan kata “Insya Allah”, tapi awas, jangan remehkan ucapan “Insya Allah” karena hal tersebut adalah sesuatu yang memiliki makna lebih dalam lagi. Kadang-kadang kita menggunakan kata Insya Allah untuk sesuatu yang tidak penting, atau jika kita membutuhkan jawaban yang bisa membuat teman bicara kita pada saat itu menutup mulutnya karena kecewa. Tapi apa sih sebenarnya ucapan Insya Allah tersebut? Dan bagaimana kisahnya sehingga Insya Allah bisa menjadi pengganti jawaban ya dan tidak? Serta bagaimanakah cara kita menggunakan kalimat insya Allah sendiri?
Jangan Remehkan Ucapan “Insya Allah” Karena itu Berarti Anda Juga Mengolok-Olok Allah SWT
Ucapan “Insya Allah” jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maka memiliki makna “Jika Tuhan (Allah) mengkehendaki”. Sebuah kalimat yang bermakna amat berat, bukan? Mengucapkan kalimat Insya Allah berarti kita sudah berjanji dengan membawa-bawa nama Allah yang sesungguhnya adalah dzat pencipta serta pemelihara Bumi, alam semesta, jagat raya dan seluruh isinya. Dengan mengucapkan insya Allah, berarti kita semua bergantung kepada Allah untuk menentukan apakah sesuatu itu bisa dilakukan dengan baik atau tidak.
Terkadang kita sering melihat atau bahkan pernah sekali-kali melakukan sebuah percakapan entah dengan teman atau rekan bisnis, dan menentukan pertemuan berikutnya. Ketika ditanya apakah kita mampu, maka kita akan menjawab dengan ucapan “Insya Allah”, tapi di kalangan orang kita saat ini kalimat Insya Allah ini sendiri sudah berkurang maknanya. Memang, ada survey yang membuktikan bahwa orang-orang Muslim belakangan ini lebih mempercayai kalimat Insya Allah dibandingkan hanya janji yang dilontarkan, tapi ternyata yang mengucapkan kalimat Insya Allah terkadang tidak dengan serius mengucapkannya, dan kadang yang mengucap belum tentu benar-benar akan berusaha untuk menepati janjinya meskipun Allah SWT telah menghendaki mereka untuk menjalankan janji yang sebelumnya sudah terlanjur mereka ucapkan.
Awas, jangan remehkan ucapan “insya Allah” karena ternyata hal tersebut berarti kita juga telah meremehkan bantuan yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan kita berkata “jika Allah mengizinkan”, maka kita telah membuat sebuah perjanjian dengan Allah SWT dan akan melakukan janji tersebut jika tidak ada hal mendesak yang membuat perjanjian tersebut terpaksa digagalkan seperti misalnya kecelakaan hebat yang membuat kita tidak lagi bisa pergi, atau sebuah badai besar yang menghalangi kita untuk datang ke tempat yang sebelumnya sudah sama-sama dijanjikan oleh kedua belah pihak jauh-jauh hari.
Ketika kita berjanji pada seseorang, kita tidak tahu apakah kita akan mampu menepatinya atau tidak. Karena hal inilah, kita harus mengucapkan “insya Allah” saat berjanji, karena kita sebagai manusia hanya memiliki rencana dan Allah SWT-lah yang akan membuat semua hal terjadi. Hal yang sama pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW ketika pada masa tersebut ada sekelompok orang Quraisy yang bertanya kepada beliau mengenai ashaabul kahfi, roh, dan kisah-kisah mengenai Dzulqarnain. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW berkata untuk datang kembali besok dan beliau akan menceritakan. Esok harinya, wahyu dari Allah sengaja datang terlambat, dan yang datang adalah surat Al-Kahfi ayat 23 dan 24 yang menyebutkan bahwa kita harus mengucapkan “Insya Allah” pada setiap janji karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Karena itu, awas, jangan remehkan ucapan “Insya Allah”.
1 Komentar untuk "Awas, Jangan Remehkan Ucapan “Insya Allah”"
Terima kasih wahai sahabat