Sungguh manusia adalah tempatnya luput dan dosa, hanya lafaz Astaghfirullahal'aziim lah yang selayaknya di ucap. "Dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesunguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang (QS. Al Muzzammil : 20). Ketika setan menolak sujud untuk Nabi Adam, maka sejak saat itulah setan bersumpah untuk menggoda manusia, menyesatkan pada gelimang dosa dan kekufuran. Hati manusia yang mudah terbolak-balik pastilah jadi sasaran empuk bujuk rayu setan. Kemudian setiap dosa yang terjadi apa penghapusnya? Kumpulan misteri kali ini akan mengurai keajaiban lafadz atau ucapan istighfar.
Manusia sering kali berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala, namun pada saat yang sama secara tidak sadar mereka pun telah memangkasnya dengan dosa. Mereka shalat namun ia ria, mereka bersedekah namun mereka sombong. Pahala yang susah payah didapat terhapus dengan mudah oleh bujukan setan untuk berbangga hati, merasa tinggi dan melupakan dosa. Bahkan sebegitu mudahnya manusia melakukan dosa, hingga ajar aswad yang ketika turun dalam keadaan yang lebih putih dari susu pun menjadi hitam karena dosa-dosa yang dilakukan oleh keturunan Nabi Adam. Ya, memohon ampunan kepada Allah yang harus kita lakukan. Tak pernah ada yang tahu seberapa banyak dosa yang kita lakukan. Maka mengapa melupakan atau membatasi beristighfar ? Bahkan Rasulullah SAW yang telah dijamin ampunan bagi dosa yang lalu dan yang akan datang tidak berhenti beristighfar. Beliau bersabda "Wahai sekalian manusia, taubatlah (beristighfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari 100 kali." (HR.Muslim)
Bahkan di akhir hayatnya ketika bersandar pada Siti Aisyah RA, Rasul tak lupa mengucap "Ya Allah ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang Saleh." (HR. Bukhari). Sedang kita yang manusia biasa apa pantas buat kita berleha-leha meremehkan kewajiban memohon ampunannya ? Dosa selalu menggelisahkan jiwa dan membuat hidup kita tidak tenang. Maka damaikan hati dengan istighfar, meminta maghfirah atau perlindungan dari kejelekan dosa. Sebaik-baiknya istighfar adalah sayyidul istighfar, termasuk didalamnya makna taubat dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Ibnu Taymiyah menjelaskan bahwa dalam sayyidul Istighfar ini terdapat pengakuan-pengakuan besar, mengakui Allah sebagai pencipta yang Esa, hanya Allah yang berhak untuk disembah, mengaku tunduk sebagai hamba dengan ikatan janji untuk mentaati perintah dan menjauhi larangannya. Hingga mengakui nikmat-nikmat Allah dan mengakui banyaknya dosa-dosa dan memohon ampun.
Sebuah hadits yang mengikuti bacaan Sayyidul Istighfar ini, sungguh menunjukkan keutamaannya. Disebutkan bahwa siapapun yang mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu ia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia adalah penghuni surga. Begitu juga jika seseorang mengucapkannya pada malam hari dengan yakin dan ia mati sebelum waktu pagi tiba, maka surga telah dipesan untuknya. Masya Allah.
Sungguh sayang amat disayang, Istighfar kadang hanya berupa ucapan lisan tanpa mengakui dalam hati dan berjanji tidak diulangi. Maka Istighfar yang sempurna adalah Istighfar yang diiringi dengan taubat.
Taubat sebenar-benarnya taubat adalah taubat nasuha. Yaitu kembalinya seorang hamba kepada Allah dari dosa yang pernah dilakukannya, baik dengan sengaja ataupun karena ketidak tahuannya, dengan jujur, ikhlas dan disertai ketaatan yang mengangkat seorang hamba mencapai kedudukan para wali Allah yang muttaqin. Ketaatan tersebut menjadi pelindung terhadap dirinya dari Setan. Taubat nasuha harus diikuti oleh penyesalan sungguh-sungguh atas dosa yang dilakukan, juga tekad kuat untuk tidak mengulangi dosa tersebut. Jika perbuatan dosa berkaitan dengan hak orang lain, maka wajib baginya untuk mengembalikan hak tersebut dan minta maaf. Jika dilakukan dengan kesungguhan maka Insya Allah, Allah akan mengampuni kita.
Perbanyaklah istighfar dan mohon ampunan kepadanya, karena Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa memperbanyak Istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad)
0 Komentar untuk "Keajaiban Lafadz Istighfar "Astaghfirullah""