Disebutkan dalam salah satu hadits bahwa ada penyiksaan terhadap seseorang di neraka karena dirinya sendiri tidak dijaga dengan baik dari percikan air kencing. Supaya tetap membawa kita ke jalan yang benar, ada hal-hal yang perlu diperhatikan tentang adab buang air kecil yang tepat. Semoga penjelasan di bawah ini dapat menuntun dengan baik.
1. Tidak menjauhi arah kiblat menjadi salah satu adab yang sering terlupakan, dan hal ini padahal sudah dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ketika buang hajat, umatnya tidak diperbolehkan membelakangi atau menghadap kiblat dan yang paling tepat adalah menghadap ke arah barat atau timur. Ini dikarenakan arah selatan merupakan kiblat Madinah dan kalau menghadap ke utara itu berarti membelakangi kiblat Madinah.
Mungkin ada beberapa orang yang bertanya tentang apakah adab buang air tidak menghadap atau membelakangi kiblat ini termasuk saat kita melakukannya di dalam ruangan. Ada ulama yang berpendapat bahwa larangan ini seharusnya berlaku secara umum, jadi baik di dalam atau luar ruangan sama saja harus menghadap ke barat atau timur. Namun, beberapa ulama lainnya menyatakan bahwa hal tersebut berlaku ketika dilakukan di luar ruangan saja.
2. Aurat yang tidak ditutup secara sempurna pun menjadi salah satu hal yang paling sering dilupakan oleh umat Islam mengenai adab ini. Hal ini paling sering ditemui ketika buang air kecil di urinoir yang tentu biasanya ada di beberapa toilet tempat umum. Urinoir di sini tidak ada sekatnya sehingga aurat dapat terlihat ketika melakukannya. Meski teman sendiri yang sengaja atau tidak sengaja melihatnya, tetap saja hal ini bukanlah hal yang baik.
Hadits untuk hal tersebut adalah seperti yang pernah dikatakan oleh Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma yang pernah bersafar degan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun mengatakan bahwa hajat tidak diselesaikan oleh Rasulullah sampai benar-benar mendapatkan tempat yang tertutup dan tidak kelihatan oleh siapapun. Maka itu, jangan anggap sepele adab buang air, Rasulullah saja menjaga dengan baik dan hal itu yang perlu kita tiru.
3. Tidak cebok yang berarti tidak waspada pada kenajisan. Selain itu, air kencing yang tidak disiram setelah melakukannya juga merupakan hal tidak benar. Ini adalah pelanggaran dan juga dosa besar karena jika tidak hati-hati maka akan kena cipratannya. Dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang menceritakan tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana salah satu sudut kota Madinah atau Mekkah pernah dilewati beliau, di sana terdengarlah ada penyiksaan dua penhuni kubur.
Penyiksaan tersebut dikarenakan perkara besar, yang pertama mendapat siksaan sebab tidak hati-hati terhadap air kencing yang tentu berarti najis dan perkara penyiksaan kedua adalah karena suka mengadu domba. Inilah mengapa adab buang air tidak boleh disepelekan dan bahkan dilupakan, atau akan mendapat siksa kubur.
4. Waktu membuka aurat tidak membaca basamalah juga merupakan adab yang paling sering dilupakan. Lakukanlah hal tersebut waktu mau masuk toilet atau sebelum membuka aurat. Ini penting karena antara penglihatan jin dan aurat Anda perlu dipisahkan. Membaca basamalah lah yang akan menjadi pemisah di sini, seperti yang telah disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Ali bin Abi Tholib.
Supaya tidak terjerumus ke dalam dosa yang amat besar dan jalan kita tetap benar, perhatian setiap hal di atas. Ini supaya adab buang air kecil yang sering dilupakan boleh selalu diingat dengan baik dan menghindarkan kita dari siksa kubur.
0 Komentar untuk "Adab Buang Air Kecil Yang Sering Dilupakan "