Ternyata bukan hanya umat Muslim yang memiliki kerudung, wanita Kristen juga disarankan menggunakan kerudung, karena ada makna dibalik penggunaan kerudung pada ajaran Kristen. Hal ini ditegaskan pada saat menteri dalam negeri dari Italia yang bernama Giulliano Amato didesak untuk melarang penggunaan kerudung bagi umat-umat Muslim wanita di Italia. Dia berkata bahwa tidak mungkin baginya melarang penggunaan kerudung sementara Bunda Maria sendiri selalu menggunakan kerudung sebagai pelindung kepalanya. Ia juga menambahkan bahwa jika dia melarang penggunaan kerudung, maka ia akan menentang apa yang dilakukan oleh Bunda Maria sendiri.
Ternyata Ini Makna Dibalik Penggunaan Kerudung Pada Ajaran Kristen
Sebelum tahun 80-an, para biarawati di Indonesia masih mengikuti penggunaan jilbab Kristen sebagai pakaian mereka, dimana baju mereka sendiri adalah baju panjang yang longgar dan ukurannya dari leher hingga bisa menutupi kaki. Mereka juga menggunakan kerudung yang saat itu masih menutupi leher mereka dan terus hingga ke bagian dada. Pakaian seperti ini dulu sering dilihat pada telenovela yang berasal dari Brazil.
Setelah era 80-an berlalu, jubah yang digunakan oleh para biarawati berubah. Panjang dari pakaian yang dikenakan semakin pendek karena hanya hingga bagian betis saja, dan kerudung Kristen yang digunakan oleh mereka berubah menjadi hanya tudung yang menutupi rambut mereka. Bagian leher dari kerudung baru ini juga tidak tertutup. Hal ini dinilai oleh beberapa pemuka agama sebagai sesuatu yang amat disayangkan karena sebenarnya perintah untuk berkerudung merupakan sebuan anjuran Alkitab yang sudah lama muncul, bahkan sebelum agama Islam muncul dengan kewajiban para wanita muslim untuk berkerudung setiap harinya.
Makna dibalik penggunaan kerudung pada ajaran Kristen sebenarnya bisa dilihat sendiri dalam Alkitab, seperti pada I Korintus 11:5 yang kurang lebih berbunyi tentang bagaimana perempuan yang berdoa tanpa menggunakan kerudung maka sama saja ia sedang menghina kepalanya, seakan-akan kepalanya tidak memiliki rambut apapun. Di Korintus 11:13, berbicara tentang apakah pantas seorang wanita berdoa kepada Tuhannya dengan kepala yang terbuka dan tidak mengenakan tudung sama sekali.
Yang kemudian ditekankan oleh Paulus mengenai kerudung bagi wanita Kristen ada pada Korintus 11:3 – 10, yang kira-kira isinya adalah tentang bagaimana seorang wanita muda seharusnya menggunakan kerudung untuk menutup kepalanya ketika ia sedang ada di jalan dan sedang ada di sekitaran orang asing. Wanita-wanita Kristen juga disarankan untuk mengenakan penutup kepala ketika mereka sedang ada di dalam gereja, dan ketika ia dikelilingi laki-laki. Hal ini diberlakukan karena sebuah kerudung untuk perempuan Kristen sudah dianggap sebagai mahkota yang kemudian akan melindungi kemegahan dari wanita itu sendiri.
Mengenai Makna Dibalik Penggunaan Kerudung Pada Ajaran Kristen Saat Ini
Ada kalangan yang menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh Paulus hanya berlaku pada masa dimana Paulus menulis surat-suratnya karena itu merupakan sebuah tradisi, dinilai bahwa tidak wajar seorang wanita melepaskan tudungnya dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Kalangan ini menganggap bahwa hal ini sudah tidak lagi dapat diterapkan untuk situasi saat ini.
Hal ini mereka tambahkan dengan argumen bahwa Alkitab memiliki berbagai tujuan yaitu untuk diketahui dan untuk diikuti hukumnya secara pribadi seperti misalnya beberapa hukum yang hanya bisa diaplikasikan oleh bangsa Israel dan tidak bisa secara umum diaplikasikan ke umat Kristen masa kini, sama seperti hukum tentang makna dibalik penggunaan kerudung pada ajaran Kristen.
2 Komentar untuk "Makna Dibalik Penggunaan Kerudung Pada Ajaran Kristen"
artikel yg sgt baik, bisa di ketahui agama lain tmsk Islam.
Saya mempelajari Alkitab dan maknanya lebih luas daripada yg dijelaskan dalam artikel di atas karena ST. Paulus menulis surat kepada jemaat di korintus yang saat itu kondisinya kaum perempuannya terjebak dalam hidup yang harus "diperbaiki" lah