Wah, ternyata jadi pengangguran di Arab Saudi itu enak, loh! Pasalnya di Saudi pengangguran “digaji” Rp. 4,8 juta/bulan. Sebetulnya pemerintah tidak menyebutnya sebagai gaji, melainkan “tunjangan”. Dan rupanya peraturan ini tidak hanya dilakukan di Negara penghasil minyak tersebut, tetapi di Negara Amerika dan di Eropa, tunjangan sosial untuk para penganggur juga sudah dilakukan sejak lama. Lalu, apa alasan mereka memberikan tunjangan tersebut kepada warga negaranya yang menganggur? Bukankah dengan begitu mereka malah tidak punya niat untuk bekerja sama sekali?
Sebetulnya berita ini sudah sejak lama terdengar, ada lebih dari satu juta penganggur di Arab Saudi dimana 80 persennya adalah wanita yang akan menerima tunjangan tersebut lewat program “Hafiz”. Tidak hanya itu saja, tunjangan yang diberikan jauh meningkat jumlahnya dari tahun-tahun sebelumnya. Dan besar tunjangan tersebut adalah 2,000 riyal yang kalau dikurskan sekitar 4,8 juta per bulan, persis seperti orang kerja kantoran di Indonesia, wow! Bayangkan kalau Negara Indonesia menganut sistem tersebut, apa yang akan terjadi? Apakah nanti malah semakin banyak orang yang menganggur?
Walaupun dengan pemberian tunjangan sosial ini, tetapi pemeritah Arab Saudi tetap berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Penerima tunjangan tersebut sebagian besar adalah wanita dan hal ini membuktikan upaya pemerintah Arab untuk menciptakan pekerjaan bagi kaum hawa. Pengangguran di Saudi digaji 4,8 juta rupiah per bulan, tetapi bukan berarti usaha pemerintah untuk terus meningkatkan lapangan pekerjaan berkurang. Selain itu, ada sekitar 90 persen warga negaranya bekerja di sektor pemerintahan, sedangkan orang yang bekerja di sektor swasta 90 persen justru diisi oleh warga Negara asing. Kalau begini tidak heran kalau pengangguran terus bertambah.
Upaya pemerintah Arab Saudi dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan menciptakan sistem kuota pegawai untuk mereka yang bekerja di perusahaan swasta. Dengan sistem ini, maka perbandingan pekerja asing dengan pribumi bisa seimbang sehingga dapat mengurangi warga Negara Arab yang mengganggur karena kurangnya lapangan pekerjaan.
Apa Manfaat Dari Pemberian Gaji Kepada Pengangguran?
Pasti Anda semua bertanya-tanya apa maksud pemerintah di Negara-negara tertentu khususnya Negara maju dengan memberikan tunjangan kepada pengangguran. Berikut ini manfaat dan konsekuensi dari penggangguran digaji:
1. Manfaat:
- Ada yang beranggapan bahwa pemberian gaji merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah karena tidak bisa memberikan lapangan pekerjaan.
- Akan ada kenaikan standar gaji dari berbagai perusahaan, misal pengangguran saja digaji Rp 1 juta rupiah, dan jika ada satpam, karyawan cleaning service atau OB, buruh, dan pekerja lain digaji di bawah jumlah tersebut pastinya perusahaan mau tidak mau akan menaikkan standar gaji. Karena menganggur saja bisa dapat Rp 1 juta, jadi lebih baik tidak usah bekerja sama sekali padahal sudah tentu perusahaan membutuhkan tenaga kerja.
2. Konsekuensi:
- Mengenai konsekuensinya sudah jelas akan ada banyak orang yang berpendapat bahwa hal tersebut pembodohan publik dan pemalasan publik serta tanggapan lainnya.
Nah, setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda setuju kalau sebaiknya Negara Indonesia juga menerapkan sistem yang sama? Di Saudi penggangguran digaji Rp. 4,8 juta/bulan, mengapa Indonesia tidak? Jika diingat dahulu juga pernah ada desas desus pengangguran akan digaji sesuai dengan tingkat pendidikan dari SD sampai dengan tingkat Sarjana. Wah, kalau memang hal tersebut kesampaian, lalu apakah hal ini akan membuat tingkat penggangguran justru bertambah?
2 Komentar untuk "Wah, Di Saudi Pengangguran "Digaji" Rp. 4,8 Juta/Bulan"
wah, seharusnya indonesia bisa juga seperti itu, seandainya aja, pejabatnya gak korup, persis seperti di artikel ini
Tunjangan bagi penganggur memang sudah seharusnya diterapkan di negeri ini,, dengan begitu kita dapat berharap kriminalitas akan menurun dan pemikiran pemikiran radikal dapat sedikit bisa ditangkap, kita bisa berkaca dari negara negara makmur di dunia ini dimana angka kriminilitasnya rendah dibanding negara negara miskin. Tunjangan itu juga melenyapkan rasa frustasi,himpitan dan diatas segalanya menumbuhkan rasa peduli yang tinggi... Jika kita semua berkecukupan kita akan menjadi gusar dengan seseorang yang kelaparan dan bila kelaparan ada dimana mana kita bisa buta hati..... Ini paling jeleknya kita sebagai manusia...