Umur, anugrah yang banyak diabaikan umat manusia dan memang ada banyak orang Islam tidak menyadari bahwa amal ibadah sebaiknya dikumpulkan sejak dari muda. Banyak yang punya prinsip bahwa ibadah akan mereka perbanyak setelah usia mereka tua. Mendekatkan diri kepada Allah saja harus menunggu usia tua, iya kalau usia kita sampai tua, bagaimana kalau mati muda? Kita tidak pernah tahu kapan dan di usia berapa kita mati karena itu merupakan rahasia Allah SWT, jadi sebenarnya tidak ada gunanya punya prinsip semacam itu. Umur itu anugrah dan tidak seharusnya diabaikan.
Umur, Anugrah yang Banyak Diabaikan, Lalu Apa Kata Islam?
Ada perbekalan yang selalu dibutuhkan dan perlu disiapkan sebelum seseorang melakukan perjalanan jauh, begitu juga saat kita menempuh perjalanan akhirat yang tidak akan ada akhirnya. Perbekalan untuk perjalanan ini bukanlah makanan, pakaian atau uang, melainkan ketaatan. Dunia hanyalah tempat sementara bagi kita sebelum kita kembali kepada Allah dan akhirat menjadi tempat setelah kita mati nanti. Kita tidak pernah tahu apakah akan menjadi ashhabul jahim atau penghuni neraka atau ashhabul jannah alias penghuni surga. Waktu dan sisa umur kita hendaklah diisi dengan amal kebaikan yang seharusnya tidak ditunda-tunda menunggu kita tua. Amal kebaikan yang kita kumpulkan itulah yang akan membantu kita nantinya menghadapi kehidupan yang panjang.
- Tentang anugrah yang banyak diabaikan ini ada salah satu firman Allah SWT dalam Al-Hasyr: 18 mengatakan bahwa orang-orang beriman diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah dan setiap orang beriman masing-masing sebaiknya memerhatikan apa yang menjadi perbuatannya untuk esok hari atau dalam hal ini adalah akhirat. Kita diminta untuk bertakwa karena sesungguhnya Allah tahu betul apa yang kita kerjakan selama di dunia.
- Dikatakan juga oleh Ibnu Katsir bahwa kita sebaiknya menghisab diri sebelum dihisab dan apa-apa saja yang kita simpan dari amal shalih perlu untuk diperhatikan untuk hari kebangkitan yang bakal diberitahukan kepada Rabb.
Umur adalah anugrah dan sebaiknya tidak dianggap sebagai pemberian cuma-cuma oleh Allah karena waktu adalah sesuatu yang paling penting untuk kita perhatikan. Ingat bahwa waktu yang sudah lewat tidak akan kembali karena hidup ini bukanlah sebuah film bertemakan sci-fi di mana ada mesin waktu untuk memperbaiki masa lalu. Tanpa sadar nantinya ketika kita hanya membuang-buang waktu, ajal ternyata semakin dekat dan bekal kita ditemukan belumlah cukup. Beramal tidak boleh ditunda-tunda. Dan tidak usah mendengar kata-kata yang seperti “selama masih muda, nikmati dulu berbuat seenaknya, nanti kalau sudah tua baru bertobat.” Tidak ada yang bisa menjamin umur kita panjang hingga tua.
- Jangan abaikan umur kita dan beramal-lah sekarang juga. Dalam Q.S Luqman: 34 Allah berfirman bahwa tidak ada yang tahu pasti tentang apa yang bakal dilakukannya esok hari dan tidak ada yang tahu pasti seseorang mati di bumi mana karena sesungguhnya hanya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.
- Dikatakan oleh Abdullah bin Umar pula bahwa kita tidak boleh menunggu atau menunda beramal di waktu pagi waktu berada di waktu sore, dan tidak boleh menunda beramal di waktu sore saat berada di waktu pagi. Masa sehat kita seharusnya digunakan untuk masa sakit kita nanti dan kesempatan hidup kita untuk masa kematian kita nanti.
Menunda itu berarti malas, dan itu berarti akarnya alias kemalasan itu harus segera dicabut dari dalam diri kita. Beramal dari usia muda akan membuat perbekalan kita untuk akhirat nanti menjadi lebih banyak dan penuh. Umur, anugrah yang banyak diabaikan oleh manusia dan untuk itulah dengan ini kalian diingatkan.
0 Komentar untuk "Umur, Anugrah yang Banyak Diabaikan Manusia"