Impian manusia untuk hidup di planet lain sudah ada sejak dahulu kala, terlebih sejak ditemukannya nitrogen di planet mars impian tersebut menjadi semakin nyata. Namun tak mudah bagi manusia hidup di planet mars karena banyak sekali tantangan yang harus dihadapi mulai dari awal hingga harus terbiasa untuk hidup dalam kondisi extrim di mars tersebut.
Sukarnya Misi Pendaratan ke Planet Mars
Seperti kita ketahui untuk dapat mencapai planet mars para astronot harus menggunakan pesawat luar angkasa. Namun perjalanan yang diperlukan untuk dapat mencapai mars sendiri sangatlah panjang bahkan dapat mencapai berbulan-bulan. Setelah mencapai planet tersebut masih ada lagi tantangan yang harus dihadapi yaitu untuk mendarat ke permukaan mars dengan selamat. Perlu diketahui bahwa agar pesawat luar angkasa dapat masuk ke atmosfer planet bumi maka pesawat tersebut didorong oleh kekuatan yang besar untuk menembusnya. Kemudian untuk mendarat dengan tidak menabrak permukaan bumi maka pesawat akan menggunakan parasut dengan bantuan udara di bumi untuk melawan kekuatan dorongan tadi. Sayangnya keadaan udara di mars sendiri tidak memungkinkan untuk hal ini karena udara planet tersebut 100 kali kurangnya dari udara di bumi. Karena itulah tak mudah bagi manusia hidup di planet mars yang memerlukan teknologi baru untuk pendaratan yang mulus.
Perubahan Temperatur Mars yang Ekstrim
Setelah astronot tersebut berhasil untuk mendarat di planet mars maka mereka harus menghadapi perubahan temperature mars yang ekstrim. Di mars kondisi temperaturnya sangat sulit bagi manusia untuk hidup karena perubahannya yang benar-benar eskrim terutama pada musim-musim tertentu yang udaranya bisa berada di kisaran normal 30 derajat namun kemudian tiba-tiba berubah menjadi lebih dari minus 100 derajat pada saat malam hari datang, maka tak mudah bagi manusia hidup di planet mars. NASA tentunya sudah memperlajari keadaan yang ekstrim di planet mars ini dan mereka sudah memperhatikan bagaimana para astronot harus berjuang hidup dalam suhu udara sekitar 90 derajat yang kemudian tiba-tiba berubah menjadi lebih dari minus 100 derajat pada saat malam hari datang. Untuk ini NASA mulai mengembangkan sistem menggunakan sublimasi
Tak Mudah Bagi Manusia Hidup di Planet Mars dengan Suplai Makanan Kurang
Manusia tentu selalu memerlukan bahan makanan jika ingin bertahan hidup, dan meskipun para astronot sudah membawa bahan makanan dari bumi namun tentu saja suatu saat bahan makanan ini akan habis. Karena itulah mereka memerlukan suplai makanan yang tetap agar mereka dapat terus bertahan hidup. Untuk ini bisa saja mengandalkan suplai makanan dari bumi, namun untuk membawa makanan langsung dari bumi akan diperlukan waktu yang panjang sampai berbulan-bulan. Karena itulah mereka harus membuat suatu suplai makanan yang dapat diproduksi langsung di mars.
Untuk hal tersebut NASA sudah mulai menanamkan teknologi barunya untuk bercocok tanam pada misi terbaru mereka Mars One. Pada misi ini mereka akan berusaha untuk bercocok tanam di dalam ruangan dimana akan dibangun sebuah lahan seluas 80 m2 untuk melakukan hal tersebut. Untuk pertumbuhannya akan digunakan cahaya matahari buatan dan kondisi dalam ruangan selalu dimonitor. Untuk air dapat diperoleh langsung dari permukaan planet mars tetapi untuk karbon dioksida yang diperlukan dalam proses pembakaran akan dihasilkan dari karbon dioksida yang keluar dari sistem pernafasan para astronot yang berjumlah 4 awak. Namun tentu saja hanya dengan 4 awak kebutuhan belum tentu tercukupi karena itu tak mudah bagi manusia hidup di planet mars.
0 Komentar untuk "Ternyata Tak Mudah Bagi Manusia Hidup di Planet Mars"