Inilah Program Jangka Panjang Kristenisasi di Indonesia

Santernya kabar mengenai program jangka panjang Kristenisasi di Indonesia mungkin agak meresahkan khususnya umat beragama lain selain Kristiani, dan seperti yang mungkin kita telah ketahui, Kristenisasi diatur di seluruh dunia. Tapi ada satu hal yang perlu diketahui dengan benar adalah Kristenisasi dan pengabaran Injil agak sedikit berbeda konsepnya dan semoga hal ini tidaklah menyebabkan kesalahpahaman di dalam masyarakat. Sebenarnya, apa inti dari program Kristenisasi? Apakah kabar ini dibuat-buat sehingga hanya akan mengadu domba agama satu dengan yang lainnya?

Inilah Program Jangka Panjang Kristenisasi di Indonesia

Program Jangka Panjang Kristenisasi di Indonesia, Bagaimana Kabar tentang Konsepnya?
Seperti yang disebutkan di atas, Kristenisasi dan pengabaran Injil itu berbeda. Kristenisasi terkesan memaksa dan malah kemungkinan bisa menggunakan cara kekerasan dan kelicikan untuk membuat orang-orang beragama lain masuk ke agama Kristiani. Pengabaran Injil adalah mengajarkan Injil dan memang hal ini dilakukan oleh banyak orang Kristen di seluruh dunia, tapi tentu tidak ada kekerasan atau bahkan pemaksaan dalam hal ini. Keputusan tentu akan dikembalikan lagi ke orang yang menerima ajaran Kristen tersebut, mau atau tidak menerima Yesus (Tuhan umat Kristen).

1. Diketahui bahwa gereja-gereja akan mengadakan pelarangan penguasa tanah Kristen untuk menjual atau menyewakan tanah atau bangunan ke umat Islam. Bagi umat Kristen yang melanggar hal ini maka akan diboikot dan Tuhan tidak akan memberi berkat kepada mereka. Inilah yang dinamakan Kristenisasi (pemaksaan yang merugikan kedua belah pihak dan siapakah kita bisa memutuskan Tuhan akan memberi berkat atau tidak?) dan kabar Kristenisasi di Indonesia seperti inilah yang meresahkan baik untuk umat Islam, maupun umat Kristen sendiri dan umat agama lainnya.

2. Ada perintah di mana dokter dan perawat untuk melayani atau memberikan perawatan hanya kepada pasien yang beragama Kristen dan isunya lagi, pasien beragama Kristen dan termasuk golongan yang tidak punya akan didahulukan sedangkan umat Islam dan agama lain bakal membayar lebih mahal. Untuk itu juga rumah sakit Kristen direncanakan akan diperbanyak untuk tujuan tersebut.

3. Orang-orang Kristen yang ingin memiliki banyak anak akan ditolong dan ini disebut-sebut menjadi salah satu program menuju negara Kristen Republik Indonesia. Yang tidak mampu tetap akan didukung dengan baik, baik secara moril dan materiil. Dengan begitu, kesempatan orang Islam dan umat agama lain akan dibatasi secara ketat, sedangkan orang Kristen bakal diberi lebih banyak kesempatan.

4. Untuk menguasai bidang militer, dikabarkan juga bahwa pemuda-pemuda Kristen diperintahkan untuk masuk ke profesi militer, dan sebaiknya sebanyak mungkin menurut mereka.

5. Disebutkan juga bahwa salah satu program Kristenisasi adalah dengan mengontrol lapangan informasi karena ini bukan lagi sarana tapi dijadikan senjata supaya orang-orang Islam dan agama lain bisa dikontrol dan bahkan akan ada pemecah belahan di antara orang Islam dengan membuat suatu pertikaian. Melalui hal ini, maka kehidupan orang beragama Islam dan agama selain Kristen akan dikendalikan secara total.

6. Ada juga konsep di mana di wilayah-wilayah yang penghuni muslimnya mayoritas, paling tidak ada orang Kristen yang diangkat konstan supaya kelemahan-kelemahan orang Islam dapat dievaluasi, hampir sama seperti poin sebelumnya, yaitu bertujuan untuk mengendalikan.

Kebenaran dari informasi tersebut belumlah diketahui, tapi yang harus diketahui adalah agama Kristen dan agama Islam dengan ajaran yang benar tentu saling mengasihi dan menghormati. Sedangkan mereka yang menggunakan cara kasar, licik dan tidak berperikemanusiaan adalah para musuh yang mencoba mengadu-domba negara kesatuan Republik Indonesia dengan mengacaukan perdamaian yang ada. Sebaiknya tidak terkecoh akan program jangka panjang Kristenisasi di Indonesia karena setiap agama pada dasarnya mengajarkan tentang kasih sayang.
2 Komentar untuk "Inilah Program Jangka Panjang Kristenisasi di Indonesia"

Back To Top