Sisi Lain Semut, Dapat Mencium Aroma Kematian

Hewan semut memiliki ukuran tubuh yang kecil. Semut dikenal sebagai hewan yang mempunyai rasa kerjasama sangat baik. Oleh karenanya hal ini diterapkan manusia dalam meningkatkan kerjasama. Terdapat keunggulan lain yang dimiliki oleh binatang semut. Inilah sisi semut, dapat mencium aroma kematian.

Sisi Lain Semut, Dapat Mencium Aroma Kematian

Inilah Sisi Lain Semut, Dapat Mencium Aroma Kematian
Berbagai jenis semut dapat kita temui di berbagai tempat. Biasanya, semut muncul pada makanan yang manis dan berkeliaran di batang pohon. Hewan ini dianggap sebagai hewan yang menjadi inspirasi bagi manusia.

Meskipun beberapa semut dapat menyerang dan mengigit kita, namun mereka mempunyai kebiasaan yang sangat baik, yakni keramahan dan kerja sama yang baik. ketika disuatu tempat terlihat sekerumanan atau semut yang sedang berbaris, maka mereka akan berhenti ketika mereka bertemu dengan kawanannya sesama semut. Selain itu, ketika sedang membawa sebuah makanan yang cukup besar bagi mereka, semut-semut itu akan berkumpul dan saling membantu untuk membawa makanan tersebut ke sarangnya.

Semut sebagai makhluk hidup juga akan mengalami kematian. Apabila salah satu dari mereka mati, maka teman satu sarangnya akan segera melihat, mengevakuasi dan menyingkirkan semut yang mati tersebut. Semut bisa mencium aroma kematian ini membuat mereka terhindar dari virus yang dapat menyebar dari semut yang mati tersebut.

Namun, dari mana mereka dapat mengetahui jika temannya ada yang mati? Terdapat satu teori yang menjelaskan tentang ini. Semut mati akan melepaskan zat kimia yang dihasilkan dari pembusukan, seperti asam lemak. Bau ini berfungsi sebagai satu pertanda kematian bagi koloi semut yang masih hidup.

Penelitian mengenai serangga telah dilakukan dan mendapatkan hasilnya. Jenis semut Argentine membuktikan adanya sebuah mekanisme di balik necrophoresis dimana yang berarti pembuanag anggota koloni mati.

Setiap semut memiliki zat kimia kematian, baik ketika mereka masih hidup atau sudah mati. Namun, mereka yang masih hidup pasti memiliki zat kimia kehidupan. Sehingga, ketika seekor semut mati, maka zat kimia kehidupan akan memudar dan teurai. Jadi, hanya zat kimia kematian yang masih tersisa karena semut mati melepas zat kimia.

Ketika semut itu mati, maka ia tidak akan tercium bau yang sama seperti semut yang masih hidup. Oleh karenanya, ketika koloninya tidak mencium zat tersebut, maka mereka langsung mengangkatnya untuk dikubur. Sehingga hal ini tidak disebabkan karena suatu zat yang akan muncul pada semut mati.

Dalam jurnal online “Procceedings of The National Academy of Sciences” yang dipublikasikan dan ditulis oleh Choe mengatakan bahwa dengan memahami mekanisme secara tepat mengenai necrophoresis pada semut dapat membantu para ilmuwan untuk mengembangkan suatu cara mengatur hama yang ramah dengan lingkungan ini hingga melampaui hasil secara maksimal dengan jumlah serangga lebih sedikit.

Penelitian yang dilakukan pada semut Argentine oleh Choe dan peneliti lainnya menunjukkan bahwa sesama koloni satu sarang membagikan insektisida yang bekerja dengan lambat.

Apabila terdapat semut yang mati terpapar insektisida, maka mereka akan diangkat oleh koloninya berkeliling. Hal ini menyebabkan insektisida menjadi mudah tersebar dari mayat menuju semut yang masih hidup dan sehat.

Demikian sisi lain semut, dapat mencium aroma kematian. Hal ini dapat membantu mereka untuk segera menyingkirkan semut yang mati, agar wabah tidak menyebar pada semut-semut yang lain. Mereka akan segera mengangkat dan menggotongnya untuk segera dikuburkan untuk menutup paparan insektisida yang dapat menularkan suatu penyakit kepada semut sehat lainnya.
3 Komentar untuk "Sisi Lain Semut, Dapat Mencium Aroma Kematian"

Back To Top