Musyrik, Dosa Besar yang Tak Diampuni

Musyrik, dosa besar yang tak diampuni Allah. Banyak dosa yang dilakukan oleh manusia, namun salah satu dosa yang tidak dapat diampuni Allah adalah musyrik. Musyrik merupakan dosa perbuatan syirik yaitu menyekutukan Allah dengan lainnya. Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa perbuatan syirik merupakan dosa yang sangat besar sehingga mereka menyepelekan hal ini.

Musyrik, Dosa Besar yang Tak Diampuni

Inilah Macam-Macam Musyrik, Dosa Besar yang Tak Diampuni
Musyrik adalah dosa syirik tidak diampuni Allah karena telah menyekutukan Allah. Dosa ini banyak dilakukan orang sejak dulu hingga saat ini karena mereka kurang mengetahui perbuatan musyrik ini. Padahal dalam Al-Qur’an yaitu QS. An-Nisa’ ayat 116 telah dijalaskan bahwa musyrik merupakan dosa yang sangat besar dan tidak akan diampuni Allah kecuali mereka telah bertobat.

Ada berbagai macam jenis musyrik yang telah beredar dan mengakar di masyarakat karena ketidaktahuan mereka, bahkan perbuatan musyrik ini telah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Hal yang lebih aneh lagi adalah mayoritas pelaku perbuatan musyrik ini adalah mereka yang juga mempercayai adanya Allah sehingga pada prakteknya mereka merupakan seorang muslim tetapi masih percaya dengan adanya kekuatan lain selain Allah. Berbeda dengan orang kafir yang memang dari awal tertutup hatinya untuk mempercayai adanya Allah.

Kenapa dosa syirik tidak akan diampuni? Apa saja macam-macam musyrik yang beredar di masyarakat? berikut adalah daftarnya:

1. Mengagungkan seorang tokoh secara berlebihan
Musyrik jenis ini banyak dilakukan oleh orang sebagai rasa penghormatan kepada tokoh yang mereka anggap sebagai panutan. Mengagungkan atau mengahormati seorang tokoh merupakan perbuatan yang baik tetapi jika hal ini dilakukan secara berlebihan dan bahkan malah menyejajarkannya dengan Allah maka hal ini merupakan dosa besar karena telah mengagungkan makhluk lain selain Allah. Salah satu contoh golongan yang melakukan perbuatan musyrik jenis ini adalah islam syiah, mereka terlalu mengagungkan sahabat Nabi yaitu Ali, hasan, husen, dan imam mereka secara berlebihan bahkan dalam pelaksanaan ibadah haji mereka menyerukan labaik ya husen padahal seharusnya adalah labaik ya Allah.

2. Melakukan ritual persembahan kepada jin
Hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang memegang teguh tradisi, padahal dalam tradisi yang telah mereka lestarikan ini mengandung unsur musyrik yaitu dengan mengadakan persembahan untuk jin yang bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini merupakan perbuatan yang salah karena hanya kepada Allah kita harus meminta. Contoh ritual yang masih berkembang dimasyarakat hingga kini yaitu memberikan sesajen kepada Nyi Roro Kidul agar selamat, membuat sesajen setiap malam jum’at kliwon, mengadakan ritual untuk dewi sri agar panen melimpah, dan lainnya. Apakah dosa syirik bisa diampuni? Dosa ini akan mendapat ampunan dari Allah jika mereka telah bertaubat.

3. Menyimpan dan memakai jimat
Saat ini banyak sekali orang yang memakai dan juga menyimpan jimat yang bertujuan untuk melindungi diri dan juga sebagai penglaris dalam usaha yang mereka rintis. Jimat ini dapat berupa batu, kumpulan benda-benda ghaib yang dibungkus dalam sebuah kain, keris, atau benda pusaka lainnya. Bahkan pada hari-hari tertentu mereka harus merawat dan juga memandikan jimat yang telah dipakai.

4. Mencari pesugihan
Faktor ekonomi merupakan factor utama dalam kehidupan manusia sehingga banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekayaan dunia. Salah satu cara yang banyak dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan mencari pesugihan. Pesugihan ini biasanya dilakukan dengan cara menyembah jin dan menjadi budaknya. Padahal jika kita ingin kaya maka bekerjalah dengan tekun dan selalu berdo’a kepada Allah karena hanya Allah yang dapat memberikan rejeki kapada hambanya.

Itulah beberapa informasi seputar musyrik, dosa besar yang tak diampuni Allah serta macam-macam musyrik yang banyak beredar di masyarakat.
0 Komentar untuk "Musyrik, Dosa Besar yang Tak Diampuni"

Back To Top