Sekilas yang terbayang saat membicarakan tentang kota modern pasti yang terlintas dalam benak adalah bangunan mewah, gedung pencakar langit, perumahan elit, taman yang tertata rapi dan berbagai fasilitas penunjang lainnya yang sangat menakjubkan. Namun bagaimana jika kota yang sebenarnya sangat modern itu tidak ada penghuni nya ?
Disebut sebagai tempat tinggal terkaya nomor dua di Cina, the Kangabashi district of Ordos dengan segala kemewahan dan kemodernannya hanyalah sebuah kota mati yang lebih sering disebut sebagai kota hantu yang modern. Kota hantu adalah sebutan untuk sebuah kota yang ditinggalkan penghuninya entah karena sebelumnya terjadi bencana alam, ekonomi yang memburuk ataupun peristiwa mengerikan yang membuat masyarakatnya enggan untuk kembali. Berbeda halnya dengan ordo distrik kabangashi, kota ini menjadi ‘kota hantu’ dengan segala fasilitas mewahnya karena letaknya yang jauh dari pusat kota dan pusat-pusat ekonomi penting lainnnya membuat masyarakat enggan untuk pindah dan memilih tetap tinggal ditempat yang lama.
Sebenarnya pembangunan kota ini berawal dari keinginan pemerintah Cina untuk menggaet para pengusaha batu bara agar berinvestasi. Mengingat saat itu masyarakat Cina tidak diperbolehkan untuk berinvestasi di luar negeri sehingga pemerintah pun berusaha menarik para investor untuk berinvestasi dalam bentuk properti dibandingkan investasi lainnya yang kurang menguntungkan.
Jika ditelusuri sebenarnya perumahan elit dan bangunan mewah di kota hantu ini sudah ada pemiliknya, namun mereka enggan untuk menempati dan memanfaatkannya karena letaknya yang jauh dari pusat kota. Sehingga meski mereka telah menginvestasikan uangnya dalam bisnis properti ini tetap saja sia-sia karena kenyataannya tidak ada satupun orang yang bersedia tinggal di kota mewah tersebut.
Pembangunan kota modern ini menghabiskan dana sekitar $2,6 miliar untuk mengubah kota tersebut menjadi kota metropolitan yang sangat mewah dengan gedung-gedung pencakar langit, bangunan megah, perpustakaan, museum dan taman-taman yang indah dan cantik. Selain bertujuan untuk menggaet para pengusaha tambang batu bara untuk berinvestasi, pembangunan kota Kabangashi juga bertujuan sebagai tempat tinggal para pekerja batu bara ekonomi kelas menengah hingga kelas bawah, mengingat Cina merupakan negara yang sangat sejahtera dalam hal ekonomi. Namun sayangnya meski begitu masyarakat enggan untuk tinggal dikota mewah itu.
Selain karena letaknya yang jauh dari pusat kota dan kota terdekat, harga yang ditawarkan untuk sebuah villa mencapai $ 5,5 miliar. Sungguh harga yang sangat mahal bagi masyarakat kalangan bawah. Jadi bagaimana mungkin mereka bisa tinggal di tempat mewah tersebut. Berkembangnya industri konstruksi tidak hanya memberikan pekerjaan bagi para pekerja konstruksi namun juga membuat beberapa masyarakat kehilangan harta dan tempat tinggalnya demi pembangunan jalan dan proyek-proyek konstruksi.
Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi Cina menyebabkan maraknya pembangunan gedung-gedung mewah yang dilakukan pemerintah untuk menarik para investor. Meski begitu setelah pembangunan gedung selesai, gedung tersebut malah dibiarkan kosong tanpa penghuni.
Beberapa pengamat ekonomi mengatakan bahwa ekonomi Cina sedang mengalami kelebihan suplai sehingga dapat menyebabkan menggelembungnya bisnis properti perumahan. Namun sebagian masyarakat percaya bahwa modernisasi Cina merupakan yang terbesar di dunia. Suatu saat nanti kota hantu ini akan menjadi kota metropolitan yang sangat disanjung dengan segala kemewahan dan kemegahannya.
Namun jika dilihat dari kenyataannya hal itu masih sangat jauh, karena selama enam tahun belakangan kota yang tidak berpenghuni itu justru akan membutuhkan biaya yang besar untuk perawatannya.
0 Komentar untuk "Ordo, Kota Hantu Modern di Dunia"