Masjid Al-Aqsha merupakan salah satu tempat yang memiliki nilai dan arti yang sangat penting bagi umat muslim di dunia. Merupakan tempat akhir perjalanan Isra’ Mi’raj nabi Muhammad SAW. Sebagai kiblat pertama, pada saat itu nabi Muhammad SAW sholat bersama para nabi lainnya sebelum melakukan perjalanan ke Sidrathul Munthaha.
Berbagai upaya penggiringan opini telah dilakukan oleh yahudi Israel, yaitu dengan menyamarkan masjid Al-Aqsha yang sebenarnya. Jika kita mencari gambar masjid Al-Aqsha di internet maka yang muncul adalah gambar mesjid dengan kubah emas. Sebenarnya itu bukanlah masjid Al-Aqsha seperti yang diketahui, masjid itu adalah Qubbah ash-Shakhra (The Dome of the Rock). Hal ini sengaja dilakukan untuk mengelabui umat muslim dunia pada saat masjid Al-Aqsha dihancurkan, sehingga apabila terjadi pemberontakan mereka akan menunjukkan gambar Qubbah ash-Shakhra sebagai masjid Al-Aqsha. Sungguh licik .
Berbagai cara mereka lakukan untuk menghancurkan masjid suci ini, bahkan mereka telah merencanakan tentang penggalian terowongan di bawah masjid Al-Aqsha sejak masa kekhalifahan dan akhirnya terlaksana. Perlahan-lahan mereka menguasai Palestina dan mengambil alih negara tersebut. Setelah kini dikuasai oleh kaum zionis, keadaan Masjid sangat mengkhawatirkan muslimin dunia. Bagaimana tidak, setelah sebelumnya diketahui bahwa di bawah masjid Al-Aqsha dilakukan penggalian oleh kaum yahudi dengan alasan bahwa di bawah masjid ini terdapat kuil sulaiman yang hilang, karena pada hari akhir nanti akan muncul Raja Israel yang diyakini masih hidup dan akan kembali lagi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan arkeolog dan para peneliti yang menyatakan bahwa dibawah masjid Al-Aqsha terdapat reruntuhan kuil Sulaiman. Penggalian ini sudah mulai direncanakan dari tahun 2007 dengan tujuan akhirnya untuk menghancurkan masjid suci ini.
Dari informasi yang didapatkan penggalian terowongan yang dilakukan yahudi di bawah kompleks masjid Al-Aqsha ini sudah dilakukan, dan diperkirakan bahwa pada tahun 2010 masjid ini akan ambruk. Menurut Dr. Ir. Sukamta, Mse dari Institute of Empowerment for Community, Yogyakarta yang pada saat itu berkunjung ke masjid Al-Aqsha, menyatakan bahwa ia melihat sendiri terowongan yang di gali Yahudi Israel dibawah kompleks Masjidil Aqsha.
“Besar dan luasnya terowongan yang digali Yahudi-Israel sungguh tidak terbayangkan oleh kita. Sebelum melihat secara langsung, saya tidak pernah membayangkan tentang hal ini. Anda tahu sebuah mobil truk yang biasa beroperasi di tambang-tambang seperti Freeport? Yang tinggi rodanya saja bahkan lebih dari dua meter? Jika dijejerkan menyamping, maka besarnya pintu terowongan itu mampu menampung duabelas truk tambang bersama-sama. Ini memang besar sekali, seperti lapangan bola, ” ujarnya.
Pada Tahun 2010 dikabarkan bahwa di dalam terowongan sedang disiapkan kuil sulaiman meliputi altar, lilin sapi betina dan tanah. Diketahui juga bahwa di dalam areal Al-Aqsha dipasang lebih dari 500 kamera yang bertujuan untuk memata-matai kaum muslim dari setiap sudut. Sehingga mereka dapat memantau keadaan jika dilakukan pemberontakan.
Secara logika, jika hal demikian memang benar terjadi seharusnya saat ini masjid Al-Aqsha sudah ambruk dan runtuh. Namun keajaiban terjadi, meski penggalian telah berlangsung masjid ini tetap berdiri kokoh.
Proses penghancuran akan terus dilakukan oleh kaum zionis-yahudi. Lihat saja bagaimana kondisi terkini mengenai masjid Al-Aqsha, beberapa bagian temboknya sudah dihancurkan untuk dibangun cafe, taman dan restoran. Pembagian waktu ibadah bagi umat muslim dan yahudi Israel. Perang yang terus berkecamuk antara Palestina dan Israel. Dan hancurnya masjid Al-Aqsha akan menjadi pertanda datangnya hari kiamat dan kemunculan dajjal.
0 Komentar untuk "Secara Logika, Masjid Al-Aqsha Seharusnya Sudah Ambruk"