Indonesia dikenal sebagai Negara dengan populasi muslim terbesar di Dunia. Pada tahun 1980-an, jumlah umat muslim di Indonesia masih sekitar 90% dari total penduduk, namun tahukah Anda bahwa semakin lama, umat muslim di Indonesia semakin berkurang dan ada jutaan muslim dimurtadkan setiap tahunnya? Mengapa fenomena ini terjadi dan bagaimana penjelasannya? Simak pembahasan berikut.
Jutaan Muslim Berpindah Agama dan Berkurang Setiap Tahun
Data statistik di Indonesia menunjukkan terjadinya penurunan jumlah umat Islam. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, terjadi penurunan sekitar 1,88% populasi Muslim di Sulawesi, Jawa tengah, dan NTT. Ada jutaan muslim Indonesia murtad/tahun dan hingga kini populasi muslim di Indonesia menjadi sekitar 80% dari total penduduk. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti trend keluarga berencana yang membatasi jumlah keturunan, pola pikir generasi saat ini yang lebih terbuka terhadap perpindahan agama, kawin campur, dan juga pengaruh misionaris yang menjadikan Indonesia sebagai targetnya.
Data penelitian menunjukkan, setiap tahun dua juta muslim Indonesia tinggalkan Islam dan beralih memeluk agama lain, sepeti Kristen. Jika fenomena ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035 populasi umat Kristen dan Muslim di Indonesia akan hampir sama dan Indonesia tidak akan lagi menyandang predikat Negara muslim terbesar.
Mengapa di Indonesia muslim yang murtad makin banyak? Ada beberapa penyebab yang mungkin menjadi alasan terjadinya hal ini.
1. Misionaris
Banyaknya pengajar asing yang masuk ke Indonesia membawa misi agama Kristen membawa pengaruh yang cukup kuat. Biasanya mereka menempati daerah-daerah terpencil yang kekurangan fasilitas dan perhatian dari Negara. Ajaran kasih dan berbagi serta bantuan social terhadap masyarakat yang membutuhkan dapat meluluhkan hati banyak orang untuk menjadi pengikut dan berpindah agama.
2. Gambaran yang salah tentang Islam
Banyak sekali propaganda negative tentang Islam yang beredar sekarang ini. Terorisme, kemunafikan para Ulama, isu poligami, ormas fanatic, tindakan anarkis, dsb membuat image Islam menjadi buruk dan membuat banyak orang antipati dan tidak berminat memeluk Islam.
3. Kawin campur
Semakin majunya generasi saat ini, membuat banyak wanita muslim berpikiran lebih terbuka dan melakukan kawin campur. Perkawinan ini dapat dilakukan di luar negeri. Anak-anak hasil kawin campur ini cenderung dibebaskan untuk memilih agama sendiri nantinya. Dan biasanya, Islam bukanlah agama favorit yang akan dipilih.
Hal-hal yang disebutkan diatas sesungguhnya tak dapat dielakkan. Agama pada dasarnya merupakan hak asasi setiap manusia. Apabila seseorang merasa tidak nyaman dan terpaksa untuk meyakini suatu agama tertentu, tentu akan mencari jalan untuk beralih dan mencari yang lebih sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Tak jarang hal ini menuai kecaman dari banyak pihak seperti teman, keluarga ataupun masyarakat, namun tetap saja hal ini banyak terjadi pada masyarakat kita.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila Indonesia ingin mengembalikan kejayaan Muslim di negeri ini. Membenahi dan Mengubah pandangan mengenai Islam agar menjadi agama yang damai dan penuh kebaikan wajib dilakukan. Pemerintah Juga telah melarang masuknya pengajar-pengajar asing dibidang agama ke Indonesia untuk mencegah berlanjutnya misi misionaris. Tak lupa juga menggalakkan imbauan untuk menerapkan pendidikan islami bagi keluarga muslim agar generasi selanjutnya memiliki fondasi yang kuat hingga tidak mudah berpindah agama saat dewasa.
Demikian penjelasan dan alasan dibalik fenomena jutaan muslim dimurtadkan setiap tahunnya. Semoga tidak semakin berkurang drastic dan tidak pula terjadi kepada kita serta orang-orang terdekat disekitar Anda.
1 Komentar untuk "Jutaan Muslim Dimurtadkan Setiap Tahunnya"
Meyakini suatu agama sebagai pedoman hidupnya merupakan hak asasi manusia yg paling hakiki, bahkan untuk tidak percaya adanya Tuhan (atheis) pun adalah hak pribadi setiap org. Dalam konteks UUD45 yg merupakan UU negara Indonesiapun menjamin kemerdekaan penduduknya utk memeluk & beribadah sesuai dgn agama yg diyakininya (pasal 29). Ada 6 agama yg diakui di Indonesia Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu dan dari semua agama tersebut BUKAN AGAMA ASLI penduduk Indonesia melainkan agama2 IMPOR dr negeri Arab, Eropa, India, & China. Jadi tidak ada satu agamapun yg bisa mengklaim bahwa mereka agama yg paling baik & benar meskipun mayoritas sekalipun, sbb kebenaran yg hakiki hanya milik Tuhan YME. Jangan memperdebatkan perbedaan serta kemajemukan sbb bangsa Indonesia terdiri dari banyak perbedaan serta kemajemukan baik suku, bahasa, maupun agama. Dan bersepakat hidup rukun dgn menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika yg berdasarkan Pancasila serta UUD45, barang siapa yg tidak suka dgn kenyataan tsb, silahkan keluar dr NKRI atau berhadapan dgn hukum negara ini. Wassalam