Terdapat sebuah kisah haru yang datang dari seorang tukang sampah di Jakarta yang bernama Imam, kisah hidupnya menarik simpati dunia. Adalah halaman media Inggris yang mengangkat laporan mengenai kisah hidup tukang sampah di Jakarta yang dikenal sebagai pusat kota dengan laju pertumbuhan yang sangat pesat di dunia. Laporan tersebut ditayangkan oleh stasiun televisi Inggris BBC2.
Wartawan BBC langsung terjun selama lebih kurang satu jam mencari laporan dan menyaksikan mengenai kisah Imam menjadi tukang sampah di Jakarta yang bekerja mengumpulkan sampah-sampah setiap harinya dengan menggunakan gerobak dorongnya. Sementara itu di awal tayangan, seorang tukang sampah dari Inggris yang bernama Wilbur Ramirez menggunakan truk dan bekerja dibantu oleh dua orang rekannya. Laporan wartawan BBC London ini mengangkat judul “Toughest Place to be a binman,”
Dalam laporan ekslusif itu, BBC London ingin membandingkan bagaimana kerja tukang sampah di Inggris atau yang dikenal dengan binman dengan tukang sampah di Jakarta, Indonesia. Ternyata mereka mendapati sebuah ketimpangan yang jauh berbeda dilihat dari segi kesehatan maupun keselamatan.
Membandingkan tukang sampah di London dan Jakarta sangat menarik perhatian masyarakat Indonesia tidak saja di Inggris tetapi juga di Brunei Darussalam dan Amerika Serikat yang bisa menyaksikan tayangan tersebut melalui BBC Iplayer.
Wilbur Ramirez, seorang tukang sampah asal Inggris ini bahkan hidup bersama Imam dan keluarganya di perkampungan miskin ditengah tengah-tengah gemerlap kehidupan Jakarta yang kaya dan sangat timpang antara yang kaya dan miskin. Selama 10 hari Wilbur Ramirez tinggal dan mengikuti Imam bekerja mengumpulkan sampah di Kota yang dikenal dengan kota yang padat penduduk. Di Jakarta sampah adalah menjadi salah satu masalah besar.
London binman Wilbur Ramirez bertanya kepada Imam “Kamu bekerja dengan siapa saja?” Imam menjawab bahwa ia bekerja sendiri mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah, tanpa bantuan siapapun.
Mendengar dan melihat kehidupan Imam yang juga satu profesi dengannya, Wilbur pun merasa terharu dan sesekali menetaskan air mata. Ia tidak percaya, mana mungkin dengan gaji yang tidak seberapa Imam dapat menghidupi anak dan istrinya meskipun mereka sama-sama bekerja sebagai tukang sampah selama lima tahun. Zulindatando Berry Natalegawa memposting di laman facebook nya menulis “sediiih banget liat acara di BBC 2 di London hari ini acara seorang bin man London ke Jakarta berbagi pengalaman”.
“Sangat memalukan sekali kota Jakarta ternyata sangat kotor dan masih terbelakang sekali cara kerjanya,” ujar istri Berry Natalegawa, kakak Menlu Marty Natalegawa. Menurutnya seharusnya para pejabat malu menyaksikan acara yang menjadi perhatian masyarakat di Inggris dan juga dunia ini.
Linda yang bekerja di Kedutaan Besar Brunei Darussalam di London berujar “Apa enggak malu? malah wakil rakyat seenak enaknya ambil uang rakyat apa lagi pemimpin Negara yang tidak peduli sangat memalukan, semoga Allah bukakan mata dan telinga para pemimpin negara ini,” Linda telah merekam program tersebut dan akan membawanya ke Jakarta.
Dalam laporannya disebutkan Wilbur pun ikut mengumpulkan sampah dan bahkan menjajal melakukannya seorang diri dari rumah ke rumah. “Sampah…….,” teriak ayah dua anak yang istrinya tidak merasa malu kalau suaminya menjadi tukang sampah.
Wilbur pun tidak dapat membendung air matanya ketika berkisah bagaimana kehidupan Iman dengan keluarganya yang tidak tersentuh oleh pelayanan kesehatan. Dari dunia kesehatan dan keselamatan sadar pengelolaan limbah Inggris, Wilbur pun merasa takjub bagaimana sampah yang menumpuk di Bantargerbang dan dikerumuni oleh para pemulung tanpa memperhatikan kesehatan dan keselamatan mereka.
“Nangis aku nontonnya…..bukan nangisin tukang sampah Inggris, tetapi rakyat kita yang kerja mengais-ngais sampah,” ujar Yanti Hitalessy.
Laporan dari BBC itu pun menjadi bahan diskusi di laman facebook yang antara lain disebut oleh Lies Parish meskipun sama berprofesi sebagai tukang sampah atau binmen namun pekerjaan dan kehidupan mereka sungguh jauh berbeda. Bahkan London binmen pun sampai menangis menyaksikan bagaimana tukang sampah di Jakarta, ujar Lies Parish yang lebih dari 14 tahun menetap di Inggris.
Hamiyah Panama, ibu Amelie yang pernah menetap di Inggris dan kini tinggal di Brussel yang juga menyaksikan tayangan tersebut mengakui bahwa acara benar-benar kontras kehidupan di sana, miris. Begitupun yang ditulis Tjatri Dwimunali yang tinggal di Bristol menulis tukang sampah di Inggris yang ikut bekerja sebagai tukang sampah di Jakarta pun merasa prihatin akan nasib tukang sampah di Jakarta, dan bahkan sering menangis melihat keadaan tukang sampah di Jakarta.
Dalam akhir laporan, Wilbur tidak dapat membayangkan bagaimana perjalanan kehidupan Imam dengan gaji yang tidak seberapa itu menemukan kehidupan Imam yang mendominasi, dan ketidakberdayaannya untuk mengubah keadaannya. Pada akhirnya Wilbur berbicara dengan ketua RT di lingkungan Imam, ia meminta agar Imam mendapat kenaikan gaji. Dan akhirnya permohonan Wilbur pun dikabulkan
1 Komentar untuk "Kisah Tukang Sampah Indonesia yang Menarik Simpati Dunia"
Kita memang gak boleh memandang sebelah mata kpd petugas kebersihan yg sering kita sebut Tukang sampah. Di lingkungan saya ada tukang sampah yg juga seorang Guru.