Sudah banyak orang yang mencoba untuk mengungkap misteri bahasa binatang, tetapi sampai saat ini hal tersebut termasuk hal yang mustahil untuk dicapai. Bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama sehingga memungkinkan kita bertukar informasi demi untuk memajukan kesejahteraan hidup manusia.
Mengungkap Misteri Bahasa Binatang dan Satwa Liar
Untuk menguak misteri bahasa hewan tidaklah mudah, tetapi bila kita akan memulainya, marilah kita memulai dengan apa yang tertulis dalam kitab-kitab suci. Dari kitab suci setiap agama, terdapat ayat-ayat dan baris-baris yang menyatakan bahwa binatang dapat berbicara, bahkan beberapa dari mereka mampu menggunakan bahasa manusia. Perkataan hewan-hewan tersebut berbeda dengan burung beo yang cuma mampu mengulang kata-kata yang didengarnya. Dalam kitab suci agama Islam, Kristen Katolik, Buddha, Hindu dan lain-lainnya banyak dijumpai hewan yang mampu berbicara, termasuk juga cerita mengenai orang-orang yang mampu mengerti bahasa hewan.
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh banyak ahli biologi untuk mengungkap misteri dunia hewan selama bertahun-tahun, bisa disimpulkan bahwa memang binatang menggunakan berbagai macam bentuk komunikasi sebagai jalan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Berbagai macam bentuk komunikasi ini bisa dikategorikan sebagai “bahasa”, walau beberapa dari mereka tidak menggunakan suara, sebagai contoh:
1. Lebah madu, untuk berkomunikasi dengan lebah madu lainnya, seekor lebah menggunakan gerak tubuh dan kepakan sayapnya, metode ini sangat berbeda dengan manusia, tetapi metode ini dengan tepat mampu menyampaikan perasaan satu lebah ke lebah lainnya.
2. Gurita, gurita berkomunikasi tidak dengan gerak tubuh ataupun suara, tetapi menggunakan warna dan tekstur kulit, mereka mampu mempunyai kemampuan untuk merubah warna kulit dan itu bertujuan untuk berinteraksi dengan gurita lainnya.
3. Lumba-lumba, hewan mamalia laut yang satu ini memanfaatkan suara untuk berkomunikasi, tetapi berbeda dengan manusia, suara yang dihasilkan oleh lumba-lumba berasal dari hidung, bukan mulut. Uniknya lagi, terdapat bermacam-macam jenis suara yang dapat dihasilkan oleh hidung lumba-lumba, yang paling umum adalah klik, ledakan berdenyut, dan gelombang frekuensi yang termodulasi. Ikan paus juga menggunakan sistem komunikasi yang mirip dengan lumba-lumba. Ada banyak jenis gelombang suara yang dihasilkan oleh ikan paus, tetapi para ahli masih belum mampu mengungkap misteri bahasa hewan yang satu ini.
4. Gorilla, sebagai salah satu mamalia darat yang paling menyerupai manusia, gorilla menggunakan suara dan gerakan tubuh untuk berkomunikasi. Walau suara yang dipakai belum bisa dibilang sebagai bahasa yang semestinya. Kebanyakan berupa teriakan-teriakan yang hanya bisa dimengerti oleh spesies itu sendiri.
5. Gajah, ternyata selain burung, gajah juga dapat meniru bahsa manusia. Seekor gajah asal Asia mampu mengucapkan beberapa kosakata bahasa manusia, tetapi pada umumnya gajah berkomunikasi dengan suara-suara yang terdengar seperti terompet dengan gajah lainnya.
6. Semut, hewan kecil ini ternyata juga mampu mengeluarkan bunyi-bunyi untuk berkomunikasi dengan semut lainnya. Bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh semut tidak akan terdengar oleh telinga manusia. Suara-suara tersebut ternyata berasal dari rahang dan bagian perut semut. Suara-suara yang dihasilkan pun bermacam-macam, semut lain menangkap gelombang suara tersebut dengan menggunakan antena mereka. Selain suara, semut juga memanfaat zat feromon yang dapat dikeluarkan dari tubuh mereka. Diketahui ada 4 macam jenis komunikasi semut, yang pertama adalah sinyal untuk menyerang, kedua adalah sinyal bahwa ada gangguan di dekat mereka, ketiga adalah sinyal untuk memperingatkan adanya bahaya, lalu sinyal yang digunakan untuk bergerak.
Mengingat banyaknya metode yang digunakan hewan-hewan tersebut, tampaknya masih akan sangat lama sebelum kita mampu untuk mengungkap misteri bahasa binatang.
0 Komentar untuk "Mengungkap Misteri Bahasa Binatang"