Tuhan yang menciptakan alam seluruh isisnya adalah Allah SWT dan Dia selalu mengawasi segala perilaku makhluknya, ada 3 cara Allah SWT mengawasi manusia di dunia ini. Dimanapun manusia berada akan selalu diawasi oleh Allah meskipun mereka bersembunyi di tempat yang jauh dan sulit ditemukan oleh makhluk lainnya, maka Allah akan senantiasa mengawasinya. Bagaimana cara Allah mengawasi makhluk-Nya?
Inilah 3 Cara Allah SWT Mengawasi Manusia Selama Di Dunia
Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah dan diciptakan didunia ini untuk selalu beribadah kepada Allah. Namun tidak sedikit dari mereka yang membangkang dan tersesat dari jalan Allah sehingga mereka banyak melakukan perbuatan dosa. Banyak manusia yang melakukan kejahatan secara terang-terangan dan juga secara diam-diam, mereka merasa bahwa tidak ada yang mengawasi segala perilaku yang telah dilakukannya. Padahal Allah selalu mengawasi segala tingkah laku manusia sehingga tidak ada satupun perbuatan manusia yang luput dari pengawasan Allah.
Allah SWT Mengawasi Manusia dengan 3 cara, yaitu:
1. Pengawasan secara langsung
Allah selalu mengawasi setiap perbuatan manusia secara langsung, hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yaitu QS. Al-Mujadilah ayat 7. Dalam surat ini dijelaskan bahwa bila manusia bertiga maka yang keempat adalah Allah dan bila manusia berlima maka yang keenam adalah Allah. Jadi Allah akan selalu mengawasi setiap manusia dimanapun mereka berada. Selain itu dalam QS. Qaaf ayat 16 juga telah dijelaskan bahwa Allah lebih dekat dengan manusia dari pada dekatnya urat leher manusia. Hal ini menjelaskan bahwa Allah senantiasa mengawasi manusia dengan dekat lebih dekat dari urat leher.
2. Pengawasan melalui malaikat
Salah satu dari 3 cara Allah SWT mengawasi semua makhluk-Nya adalah melalui malaikat. Malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling taat dan patuh atas segala perintah-Nya. Malaikat dipercaya untuk mengawasi manusia dalam setiap perilakunya, hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an yaitu QS. Qaaf ayat 17. Dalam surat ini dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada malaikat untuk mengawasi manusia dan mencatat segala amal perbuatan manusia, malaikat ini berada di sebelah kanan dan kiri manusia yaitu malaikat Roqib dan Atid. Dalam QS. Al-Kahfi ayat 49 juga dijelaskan bahwa kedua malaikat ini mencatat segala amal baik dan juga buruk manusia sehingga tidak ada satupun perbuatan manusia yang luput dari pengawasan Allah dan semua amal perbuatan manusia ini akan dihisab di hari akhir nanti.
3. Pengawasan melalui diri manusia sendiri
Setiap anggota tubuh manusia seperti kaki dan tangan kelak akan menjadi saksi atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, setiap anggota tubuh ini secara otomatis akan menyebutkan segala perbuatan yang telah dilakukannya selama masa hidup manusia di dunia. Hal ini telah dijelaskan dalam QS. Yaasin ayat 65 yang menerangkan bahwa kelak setelah mati manusia akan dikunci mulutnya dan setiap anggota tubuhnya akan menjadi saksi atas semua perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia.
Jadi setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak luput dari pengawasan Allah terhadap hambanya meskipun mereka bersembunyi ditempat yang jauh dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, namun Allah selalu mengetahui dan mengawasinya. Maka sepatutnya kita harus selalu berbuat kebaikan dan tidak meninggalkan ibadah kita kepada Allah karena setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini tidak luput dari pengwasan Allah dan semua amal perbuatan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia akan diminta pertanggung jawabannya kelak di akhirat.
Itulah beberapa informasi seputar 3 cara Allah SWT mengawasi manusia di dunia sehingga setiap manusia tidak luput dari pengawasan Allah.
4 Komentar untuk "3 Cara Allah SWT Mengawasi Manusia di Dunia"
Yakin bahwa Allah akan mengabulkan do'a yang dipanjatkan
Rasullullah saw bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka janganlah ia mengatakan, Ya Allah, berilah ampunan kepadaku jikaengkau menghendakinya, Namun hendaknya meneguhkan hati (akan apa yang dimintanya)” (H.R Bukhori Muslim)
Yakin bahwa doa akan dikabulkan merupakan syarat untuk terkabulkannya doa. Oleh karena itu, janganlah ada di antara kita yang memohon kepada Allah swt sementara masih adakeraguan atas dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan.
2. Khusyu’ ketika berada di hadapan Allah SWT.
Banyak orang yang berdoa namun ia tidak sadar apa yang sedang dilakukannya. Ia hanya berkata-kata Ya Allah atau kata Amin, namunhatinya tidak hadir dalam kata yang ia ungkapkan.
Khusyu’ dalam berdoa adalah sinergi antara kata, hati dan raga sekaligus. Semua hadir dalam permohonan yang tulus kepada Rabbnya. Tentang urgensi khusyu’ dalam berdoa ini, Rasullullah Saw bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa (yang keluar) dari hati orang yang lalai dan
main-main” (H.R Tirmidzi)
Seorang muslim tidak selayaknya bermain-main dalam doanya namun ia harus mampu menyampakkannya kemudian
mengisinya dengan kekhusyukan. Salah seorang Tabi’in pernah berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui kapan doaku akan dikabulkan. Orang-orang yang berada di sekitarnya bertanya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Tabiin itu menjawab, yaitu ketika hatiku khusyu’, anggota-anggota badanku juga khusyu’ dan mataku pun mengeluarkan air mata. Maka pada saat itu aku akan berkata, Doa ini akan dikabulkan”.
3. Tidak terburu-buru
Imam Bukhori dan muslim meriwayatkan persyaratan yang ketiga ini, di mana Rasullullah Saw bersabda: “Akan dikabulkan bagi (doa) salah seorang di antara kalian selama ia tidak terburu-buru”.
Maksud dari terburu-buru adalah sikap pesimisme terhadap apa yang ia minta. Tidak mengulang-ulang doanya.
Sikap negatif thinking kepada Allah swt atas tertolaknya doa. Obat dari penyakit ini adalah kesabaran.
4. Memakan rezeki yang halal∙
Syarat terakhir dari terkabulkannya sebuah doa adalah memakan rezeki yang halal. Sehingga tidak selayaknya seorang muslim mengumpulkan harta dengan cara yang diharamkan Allah SWT.
Firman Allah swt: “Wahai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amalan saleh.
Sesungguhnya, Aku Maha Mengetahui atas apa yang kamu kerjakan.” (al-Mu’minun (23) : 51)
Rasullullah saw menyebutkan, seorang lelaki yang kotor dan berdebu, (yang berada dalam) sebuah perjalanan
yang jauh, mengangkat kedua tangannya ke langit dan berkata, “Ya Tuhanku…, Ya Tuhanku…. Namun, perutnya (dipenuhi oleh minuman) yang haram, tempat minumnya (dipenuhi oleh makanan) yang haram, pakaiannya
adalah (pakaian) yang haram, dan ia mengkonsumsi haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan”. (H.R Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad)
ya benar Allah sedang mengawasi nabi muhammad dalam kuburannya di Medinah...tubuhnya sudah termakan cacing tanah atau belum...Allah sedang mengawasi nabinya dalam kuburuan Medinah
Jgn sok tau,,krna cuma Allah yg tau sglanya!!!
Maksud Anonymus apaan nih????, nabi Muhammad yaa udah ada di surga lah..