Pada hari kiamat akan ada masa ketika mulut terkunci, tangan dan kaki menjadi saksi. Segala apa yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Namun, bukanlah mulut yang akan menjelaskannya, melainkan kaki dan tangan. Jika mulut dapat berbicara maka kita akan berdusta, berbeda jika kaki dan tangan yang berbicara.
Tiba Masa Ketika Mulut Terkunci, Tangan dan Kaki Menjadi Saksi
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan akal pikiran. Selain menjalani hidup di dunia, sebagai seorang hamba kita juga memiliki kewajiban untuk taat dan senantiasa bersyukur kepada Allah. Hal ini dapat ditunjukkan melalui perbuatan dan perkataan kita yang sesuai dengan perintah-Nya. Namun ketika mulut tidak berbicara tangan dan kaki saksinya maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kita.
Perkembangan dunia membuat umat manusia semakin berbuat rusak. Agama semakin ditinggalkan dlam kehidupan mereka. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya orang yang semakin bertambah dalam berbuat maksiat.
Ketika kita ingin berbuat ini dan itu, kaki hanya akan melangkah, tangan hanya akan menuruti kemauan kita, begitu juga dengan mulut. Bahkan dengan mulut kita dapat berbicara segalanya, tanpa menghiraukan apakah yang kita bicarakan merupakan suatu kebenaran atau kebohongan.
Mulut adalah harimaumu. Pepatah ini menunjukkan jika mulut dapat berkata-kata sesuka kemauan kita. Oleh karena itu, banyak di antara kita yang menyalahgunakan karunia Allah dengan berbuat maksiat, seperti menyebar fitnah, berjalan ke tempat maksiat, mencuri, dan masih banyak lagi. Keburukan itu bisa ditutupi dari orang lain dengan kebohongan mulut yang dilakukan.
Namun hal ini tidak akan bertahan lama. Karena pada akhirnya, semua orang akan mengalami mati dimana dalam kematian itu kita akan ditanya apa saja yang telah kita lakukan selama hidup di dunia. Pada saat itulah, mulut kita akan terkunci rapat, kita tidak dapat membela ataupun memberikan alasan mengenai keburukan atau kebaikan yang kita lakukan karena Allah yang lebih tahu. Sebaliknya, pada saat itu, tangan dan kaki menjadi saksi di akhirat. Mereka akan berbicara mengenai apa saja yang telah mereka lakukan di dunia.
Jika kita membahas mengenai hal ini, maka kita akan teringat dengan lirik lagu yang dilantunkan oleh Almarhum Chrisye. Lirik lagu ini mengingatkan kita tentang kehidupan kita setelah mati. Dalam lirik tersebut dijelaskan bahwa akan datang masanya kita meninggal dan kita harus bertanggung jawab atas perbuatan kita ketika tangan dan kaki berkata. Sehingga lagu ini baik untuk mengingatkan kita agar kita tidak berbuat maksiat atau melakukan larangan Allah.
Sebagai seorang muslim, hendaknya kita tidak terlena dengan kenikmatan dunia yang sementara. Karena kehidupan yang abadi sesungguhnya ada pada akhirat. Meskipun kita tidak dapat melihat Allah, namun Allah selalu melihat apa yang kita lakukan. Jangan menganggap bahwa ketika tidak ada orang yang melihat kita berbuat kebaikan maka kita akan aman dari hukuman. Ingatlah bahwa masih ada Allah yang senantiasa mengetahui apa yang kita lakukan bahwa Dia mengetahui apa yang ada di hati dan pikiran kita. Hukuman di dunia masihlah ringan dibanding adzab Allah di akhirat kelak. Oleh karena itu, meskipun tidak ada orang yang melihat hendaknya kita masih melakukan kebaikan karena di akhirat kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban pada Allah.
Demikianlah ketika mulut terkunci, tangan dan kaki menjadi saksi. Allah telah memberikan karunia yang begitu besar terhadap kita. Sebagai seorang yang beriman hendaknya kita memanfaatkan semua itu ke dalam kebaikan yang diridhai oleh Allah.
0 Komentar untuk "Ketika Mulut Terkunci, Tangan dan Kaki Menjadi Saksi"