Ketika seorang pria dan wanita memiliki perasaan saling suka maka akan timbul keinginan untuk saling bersama. Apabila hawa nafsu tidak dapat dikendalikan maka mereka akan menjalin hubungan menjadi berpacaran. Tapi mereka harus tahu mengenai satu hal. Astaghfirullah, ternyata pacaran bisa lebih hina dari pelacur.
Astaghfirullah, Ternyata Pacaran Bisa Lebih Hina dari Pelacur Sekalipun
Berkembanganya zaman membuat pergaulan kita semakin bebas. Tidak ada sekat yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Mereka bergaul layaknya tak ada al-Qur’an yang mengaturnya. Hal ini menimbulkan maraknya pasangan kekasih yang berpacaran. Pacaran adalah istilah yang beberapa tahun terakhir sangat populer. Ternyata pacaran itu lebih hina dari pelacur. Seseorang dikatakan pacaran jika mereka saling suka, menerima, dan berkomitmen dalam status pacaran.
Pacaran tidak memandang usia. Sekarang ini sudah banyak para pemuda bahkan anak SD yang sudah mengenal pacaran. Mungkin perbedaannya hanya terletak pada gaya berpacaran mereka. Namun tetap saja, pacaran zaman sekarang sungguh mengkhawatirkan para orang tua. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya wanita yang hamil di luar nikah.
Ketika seseorang baru pertama kali mencoba pacaran maka ia masih malu-malu untuk berpegangan dan bermesraan. Namun, mencoba inilah yang membuat sebuah pacaran itu berbahaya. Semakin lama seseorang berpacaran maka ia akan semakin berani dalam hal pergaulan. Yang awalnya tidak berani berpegangan, namun lama kelamaan mereka akan saling meraba tanpa malu. Nafsu yang semakin besar membuat mereka keinginan untuk memuaskannya. Ketika iman seseorang dalam tingkatan rendah, maka tak mustahil jika ia akan melakukan perbuatan zina. Dari perbuatan inilah yang menyebabkan mereka terjerumus dalam lubang setan.
Perbuatan seksual di luar nikah ini dapat menyebabkan seorang wanita hamil di luar nikah. Dalam beberapa kasus pria yang menghamilinya mau bertanggung jawab, tapi tak jarang juga pria tersebut tidak mau bertanggung jawab. Ketika pria itu mau bertanggung jawab maka si wanitalah yang akan mendapatkan kerugian besarnya bahkan berpacaran lebih hina dari pelacur.
Keluarganya sudah malu dengan perbuatan yang dilakukan si wanita, sehingga mereka tidak mau mengakuinya sebagai anggota keluarga lagi. Ketika si wanita meminta pertanggungjawaban si pria dan keluarganya, wanita itu justru dihina karena telah merusak masa depan si pria. Jika ia mencari pria lain untuk dinikahi maka pria mana yang mau dengan seorang wanita yang telah berbuat zina bahkan mengandung anak dari orang lain. Ia menjadi putus harapan, tak ada seorang pun yang mau menerimanya. Ia pun berpikir bahwa ternyata pacaran itu lebih hina dari pelacur.
Hanya penyesalanlah yang tersisa. Ia baru berpikir bahwa betapa hinanya dia ketika memberikan segalanya untuk pacarnya meskipun tak ada hubungan yang resmi di antara mereka. Tak ada yang mau menerimanya lagi, bahkan keluarganya sendiri pun telah malu karena perbuatannya. Sebelum terjerumus dalam lembah hitam ini, seharusnya kita dapat berpikir tentang akibat apa yang akan kita dapatkan dari sebuah perilaku. Hal ini terjadi karena kurang kuatnya iman dalam dirinya. Sehingga ia tidak dapat menahan hawa nafsu yang selalu mendorongnya untuk berbuat dosa. Selain itu, kesempatan dapat membuat iman kita yang kuat menjadi lemah karena godaan setan di sekeliling.
Astaghfirullah, ternyata pacaran bisa lebih hina dari pelacur. Oleh karenanya, berilah ilmu agama yang kuat dalam diri kita dan keluarga kita. Hindari segala perbuatan yang menuju pada zina atau dosa lainnya. Jalanilah hidup dengan pegangan yang telah diberikan oleh Allah, yakni al-Qur’an dan hadits.
0 Komentar untuk "Astaghfirullah, Ternyata Pacaran Bisa Lebih Hina dari Pelacur"