Wanita adalah makhluk Tuhan yang kuat. Sikap dan perilaku sangat menentukan amalannya sebagai bekal di akhirat. Berbagai tokoh atau pahlawan di Indonesia menjadi teladan bagi wanita agar lebih mandiri dan maju. Hal ini juga didapatkan dari agama islam. Siapa yang tidak mengenal Maryam sebagai muslimah taat. Inilah Maryam yang menjadi panutan teladan bagi setiap muslimah.
Maryam disebut sebagai seorang wanita teladan sepanjang zaman. Namun, beberapa orang lebih mengidolakan Hawa. Padahal Maryam lebih memiliki karakter yang baik dan teladan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah surah yang menjelaskan jika Allah telah mensucikannya dan melebihkannya dari wanita lain di dunia ini. Sebuah hadits mengatakan jika wanita yang akan menjadi ahli surga ada 4 orang, yakni Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah, Khadijah binti Khuwalid, dan juga Aisyah.
Ayah Maryam bernama Imran yang berasal dari Bani Israil. Sedangkan ibunya merupakan wanita shalehah yang rela menyerahkan anaknya dimana masih dalam kandungan untuk berkhidmat pada Allah. Ketika Maryam masih dalam kandungan, ayahnya wafat meninggalkannya. Ibu Maryam selalu berdoa kepada Allah agar anaknya kelak dilindungi dari gangguan setan. Oleh karenanya, ketika Maryam lahir, setan tidak diizinkan oleh Allah mengganggu Maryam.
Maryam lahir sebagai seorang yatim. Namun, keshalehan dan keberkahan yang ia miliki membuat banyak orang (ahli ibadah di Baitul Maqdis) ingin mengasuhnya. Zakaria-lah yang kemudian menjadi pengasuh Maryam karena kedekatannya dengan keluarga Maryam. Maryam adalah wanita yang sangat menjaga kesucian dirinya. Tak sembarang lelaki dapat berdekatan dengannya melainkan mahramnya. Maryam tidak menggoda lelaki dan selalu menjauhi godaan lelaki. Ia dapat menjaga dirinya dengan baik. Itulah mengapa Maryam disebut sebagai teladan wanita sepanjang masa.
Pada suatu ketika, malaikat Jibril diutus untuk menjelma sebagai laki-laki utuh di hadapan Maryam. Namun, karena keshalehannya, ia tidak tergoda sedikit pun dengan sesosok laki-laki itu. Ia justru berlindung pada Allah dan memohon laki-laki itu untuk menjauh. Akhirnya Jibril mengatakan bahwa ia adalah utusan Allah untuk memberinya seorang anak lelaki suci. Dari situlah, Maryam sadar bahwa laki-laki itu tidak berniat untuk menggodanya. Tapi, ia tetap menjaga diri.
Berdasarkan cerita di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebagai seorang wanita sholehah, maka kita harus meneladani Maryam. Ia dapat menjaga diri dari nafsu untuk menggoda dan digoda laki-laki. Kehebatan seorang wanita bukan karena bisa menakhlukan banyak lelaki tapi dapat menjaga diri dari berbagai macam godaan lelaki. Karakter Maryam menjadi contoh bagi semua kaum hawa.
Pria diciptakan untuk menggoda wanita. Jadi, jangan mudah percaya dengan mereka yang mengatakan berbagai hal manis untuk kita. Semua itu merupakan godaan yang seharusnya kita hindari. Berdasarkan penjelasan di atas, seharusnya Maryam menjadi teladan bagi semua wanita. Bukan wanita lain yang memiliki akhlak di bawah Maryam. Karena dalam agama Islam, terdapat banyak wanita sholehah dengan keimanan yang hebat.
Berbeda dengan wanita zaman sekarang. Perkembangan zaman membuat pergaulan semakin bebas karena tidak ada batas antara wanita dan pria. Wanita yang dianggap hebat adalah wanita yang dapat menundukkan banyak pria. Bahkan bukan mereka lagi yang digoda, tapi mereka tak malu menggoda laki-laki lain.
Maka Dari itulah Maryam teladan bagi muslimah yang sangat hebat. Bahkan ia selalu menjaga diri dari godaan lelaki yang bukan mahramnya. Sebagai seorang wanita muslim kita harus dapat menjaga kesucian diri sendiri karena hal itu sangat penting bagi seorang wanita. Perkembangan zaman tidak harus menjadikan kita merelakan kesucian.
0 Komentar untuk "Maryam, Sosok Wanita Teladan Bagi Muslimah"