Saat sedang berdoa, kita pasti berharap agar Allah mengabulkan doa kita atau memberikan yang terbaik yang patut kita dapatkan. Setelah berdoa kita mungkin tidak berpikir lebih lanjut mengenai apa yang Allah lakukan, apa yang Ia tentukan, apa yang Ia kerjakan, bahkan pikirkan. Silakan disimak tiga cara Allah mengabulkan doa di bawah ini.
1. Doa seseorang dikabulkan sesuai dengan permintaan
Salah satu jawaban dari bagaimana cara Allah mengabulkan doa hamba-Nya adalah dengan mengabulkan apa adanya, sesuai dengan permintaan yang memang telah dinyatakan. Biasanya kasus seperti ini terjadi jika tidak ada alasan lebih baik untuk mengalokasikan pengabulan doa ke permintaan lainnya. Orang yang menerimanya juga memang layak mendapatkan, waktunya tepat, tempatnya tepat, serta kondisi lainnya yang bersangkut paut juga tepat. Analogi sederhana dari kasus ini adalah seorang anak yang meminta uang bernominal tiga juta kepada orang tuanya. Jika orang tuanya merasa bahwa tiga juta sebaiknya dialokasikan untuk hal lebih bermanfaat, tentu sang anak tidak akan semudah itu mendapatkannya. Akan tetapi jika kedua orang tua tersebut memang sedang memiliki rezeki dan merasa bahwa sang anak bisa mengelola keuangan dengan baik, sangat besar kemungkinannya kedua orang tua mengabulkan perhohonan anak tersebut. Terkadang saat doa kita tidak dikabulkan, kita merasa bahwa Allah mulai melupakan kita. Padahal bisa saja kita memang belum pantas mendapatkan rezeki dari doa yang terwujud tersebut. Misalnya, tanggung jawab dari suatu penerimaan jabatan yang sangat besar.
2. Doa seseorang disimpan sebagai pahala di akhirat
Eits, jangan marah-marah atau sedih dahulu jika permohonan kita memang tidak dikabulkan apa adanya. Bisa saja doa ini memang disimpan Allah untuk dijadikan pahala di akhirat. Ini merupakan cara kedua dari konsep Allah mengabulkan doa hamba-Nya melalui 3 cara. Jika pahala seseorang dari perlakuannya di dunia memang masih kecil atau sedikit, Allah mungkin saja menyimpan seluruh doanya menjadi pahala untuk orang tersebut di akhirat nanti. Ya, sesayang itulah Allah kepada umat manusia. Berikut merupakan analogi dari kasus kedua bersangkutan. Seorang mukmin yang sedang sakit memanjatkan doa kepada Allah untuk sembuh, ternyata Allah justru mencabut nyawanya. Apakah Allah tidak mengabulkan doanya? Belum tentu, bisa saja Allah ingin mengakhiri penderitaan mukmin tersebut sesegera mungkin dan salah satu jalan keluarnya adalah pencabutan nyawa ke tempat dan kondisi yang jauh lebih baik.
3. Doa yang pengabulannya sebanding atau terhindarkan dari bahaya
Konsep berdoa agar Allah segera mengabulkan doa yang ketiga adalah memberikan pengabulan yang serupa atau menghindarkan seseorang bersangkutan dari bahaya. Memang secara singkat bisa dikatakan bahwa pengabulan yang diterima orang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diminta, tetapi bisa saja memang yang terbaik karena akan mengubah orang tersebut menjadi pribadi lebih baik. Berikut adalah analogi dari kasus ketiga ini. Seseorang hendak liburan ke luar negeri bersama keluarganya. Akan tetapi, karena terlambat bangun ia ketinggalan pesawat. Ternyata saat orang tersebut menonton televisi di rumah, barulah ia tahu bahwa pesawat yang seharusnya ia tumpangi telah jatuh di suatu perairan. Allah memang tidak mengabulkan permintaannya untuk berlibur ke luar negeri, akan tetapi Allah telah memberikan sesuatu yang luar biasa yaitu keselamatan bagi orang tersebut.
Kesimpulannya, jangan pernah mempertanyakan doa yang tidak dikabulkan secara langsung oleh Allah. Bisa saja itu merupakan yang terbaik. Semoga artikel mengenai cara kerja Allah mengabulkan doa kita ini bisa menginspirasi.
0 Komentar untuk "Cara Kerja Allah SWT Mengabulkan Doa Kita"