Inilah Bahaya Menyakiti Hati Orang Miskin


Allah menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasang, seperti siang dan malam, laki-laki dan perempuan, gelap dan terang, termasuk kaya dan miskin. Di dunia ini terdapat orang kaya dan miskin. Beberapa di antaranya, banyak orang kaya yang menyakiti orang yang miskin. Padahal terdapat bahaya menyakiti hati orang miskin bagi mereka yang suka menghina orang-orang tak mampu.

Inilah Bahaya Menyakiti Hati Orang Miskin

Allah adalah Maha Pengasih. Dia memberikan rezeki pada siapa yang dikehendaki, baik itu orang shaleh ataupun kafir. Namun, kekayaan itu tidak berarti bahwa orang tersebut memiliki keimanan tinggi di hadapan Allah. Bahkan kemiskinan dapat mengantarkan seseorang menuju keimanan. Inilah hukum menyakiti hati orang miskin.

Hal ini dibuktikan dengan Allah yang akan menghapus pahala orang yang bersedekah karena telah menyakiti hati orang miskin atau penerimanya. Allah ingin menjaga hamba-Nya yang kurang mampu. Sebuah hadits menjelaskan bahwa ketika seseorang memberikan sedekah pada orang miskin tapi disertai dengan kata menghina sehingga menyakiti orang tersebut, maka pahala sedekahnya akan hilang.

Sebuah kisah menceritakan tentang saudagar kaya yang memiliki harta melimpah dan kebun yang sangat subur hingga menghasilkan buah segar. Kekayaan ini membuatnya sombong dan sering menghina temannya yang lebih miskin. Bahkan ia mengatakan jika kebun yang ia miliki tidak akan pernah binasa meskipun datang hari kiamat.

Setelah percakapan itu, temannya yang miskin mengatakan jika ia berharap Allah akan memberikan kebun padanya yang lebih baik dibanding milik orang sombong itu. Kemudian ia melanjutkan dengan harapan semoga petir datang ke kebun orang sombong itu dan menjadikan kebunnya licin dan tandus.

Inilah hukum menyakiti hati orang lain, termasuk orang miskin. Apa yang dikatakan oleh orang miskin yang tersakiti adalah doa. Allah tidak akan membiarkan seorang hamba terlantar tanpa adanya pembelaan. Pada akhirnya Allah mengabulkan doa dari orang miskin yang tersakiti ini. Orang sombong itu jatuh miskin dan kebunnya menjadi tandus sehingga tidak dapat ditanami bahkan pohon anggurnya roboh.

Selain kisah di atas, terdapat kisah lain yang diceritakan dalam sebuah surah di Al-Qur’an. Pada suatu hari, tibalah musim panen. Para pemilik kebun merencanakan kegiatan mereka untuk menyambut acara panen tersebut. Mereka sepakat untuk datang ke kebun lebih awal agar tidak ada orang miskin yang datang untuk meminta bantuan pada mereka. Hal ini menunjukkan prasangka buruk mereka terhadap orang miskin. Kemudian Allah berfirman dalam sebuah dalil yang menjelaskan bahwa ketika mereka tidur, Allah memberikan bencana pada kebun mereka.

Pada keesokan harinya, mereka bangun dan pergi sesuai rencana awal karena mereka belum mengetahui bencana yang melanda kebun itu. Mereka pun berkata bahwa jangan sampai ada orang miskin yang akan masuk ke dalam kebun mereka. Mereka pun berangkat ke kebun dan setelah tiba, mereka terkejut tentang kondisi kebun setelah tertimpa bencana. Akhirnya mereka menyadari bahwa mereka masuk ke dalam orang yang sesat.

Dua kisah di atas menjelaskan tentang bahaya menyakiti orang miskin. Mungkin beberapa orang memandang remeh orang miskin. Mereka berorientasi bahwa kehidupan tertuju pada kekayaan semata. Inilah dosa menyakiti hati orang miskin. Sebagai seorang muslim, seharusnya kita menyadari bahwa apa yang kita miliki di dunia merupakan titipan Allah dan pada suatu saat akan diambil kembali oleh Allah. Lalu apa yang harus kita sombongkan. Kewajiban umat manusia hanyalah menyembah Allah dan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Demikian bahaya menyakiti hati orang miskin.
1 Komentar untuk "Inilah Bahaya Menyakiti Hati Orang Miskin"

Lebih baik akan menjadi miskin karena bayar hutang,itu lebih baik daripada mati dalam keadaan berhutang

Back To Top