Membaca Al-Qur’an dengan melagukannya seperti penyanyi dapat disebut dengan qiro’ah. Menyanyikan ayat suci Al-Qur’an akan memperindah lantunannya sehingga orang lain akan lebih tertarik dan suka untuk mendengarkan. Ternyata hal ini dapat membuat pahala kita menjadi berlipat ganda.
Kitab suci bagi umat muslim adalah Al-Qur’an dimana telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat yang sangat besar. Kitab tersebut merupakan pedoman untuk menjalani hidup ini. Semua perkara kehidupan terdapat di dalamnya dan Allah telah mengaturnya. Sebagai seorang muslim, kita harus rutin membaca ayat suci Al-Qur’an. Tapi, tidak hanya itu, kita juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian dari orang-orang terdahulu membaca Al-Qur’an dengan tartil atau dengan dilagukan seperti qiro’ah. Pembacaannya menggunakan nada untuk memperindah bacaan. Lalu bagaimana jika ayat tersebut dilagukan dengan nada yang ada di nyanyikan seperti sekarang ini?. Mereka menggunakan nada dalam lagu untuk membaca ayat suci Al-Qur’an. Mereka belajar melagukan Al-Quran dengan kaidah yang benar.
Beberapa ulama sepakat bahwa hal ini tidak diperbolehkan untuk dilakukan. Berbeda jika kita melagukannya sesuai dengan tartil atau bacaan yang ada. Dalam membaca Al-Qur’an kita harus mengetahui hukum tajwid yang benar, seperti panjang pendeknya, harakat dan lain sebagainya. Pada umumnya, apabila seseorang membaca ayat Al-Qur’an menggunakan nada lagu, mereka tidak mengindahkan bagaimana hukum tajwid yang benar. Hal ini akan berbahaya dalam artinya. Karena apabila terjadi perbedaan pada panjang pendek atau harakatnya akan berpengaruh terhadap artinya sehingga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam hal arti.
Apabila kita ingin memperindah ayat suci Al-Qur’an kita harus menyesuaikan dengan bagaimana orang-orang terdahulu, seperti Rasulullah dan para sahabatnya mengenai cara membaca Al-Quran dengan indah. Ketika membaca Al-Qur’an hendaknya kita harus tahu apa maksud dari ayat itu sehingga kita dapat menghayatinya. Pemberian nada yang tepat akan membuat orang yang mendengarkannya menjadi nyaman dan sejuk hatinya sehingga menumbuhkan kecintaan bagi orang lain untuk mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, terlebih mendengarkan saja sudah dihitung pahala oleh Allah.
Salah satu cara untuk mengetahui bahwa kita telah menghayati isi atau maksud dari ayat tersebut adalah dengan munculnya rasa sedih dan takut karena ia telah melakukan banyak dosa. Biasanya, orang yang menghayati benar maksud ayat-ayat Al-Qur’an, hati mereka akan tersentuh dan seakan-akan bergetar. Semakin kita menghayati isi Al-Qur’an maka akan berdampak pada perilaku kita juga. Setelah mengetahui isinya, kita akan melakukan suatu hal sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Sebagai seorang muslim, kita harus terus mempelajari apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. Apabila kita tidak tahu hukumnya, memanglah benar bahwa kita tidak akan dikenai dosa. Tapi kita juga harus berusaha terlebih dahulu untuk selalu mempelajari hal yang baru sehingga kita lebih tahu mengenai hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat. Apabila kita malas untuk selalu mencari ilmu, maka kita akan menanggung dosa karena tidak mempelajari hukum Islam. Selain itu, ketika kita mengetahui lebih banyak hal mengenai Islam kita dapat melangkahkan kaki di jalan Allah dengan tenang. Demikian hukum membaca Al-Qur’an dengan melagukannya seperti penyanyi.
0 Komentar untuk "Hukum Membaca Al-Qur’an Dengan Melagukannya Seperti Penyanyi"