Kehidupan telah ada sejak zaman dahulu. Dalam agama Islam pun dijelaskan mengenai umat yang hidup dulu, baik itu Nabi, para sahabat, ataupun umat yang lain. Salah satu kisah yang juga dijelaskan adalah kisah mengenai jaman Rasulullah, yakni Abu Lahab. Inilah kisah Abu Lahab dan istrinya yang ditakdirkan masuk neraka.
Abu Lahab merupakan paman dari Rasulullah SAW. Meskipun demikian tak menghalanginya untuk membenci Rasulullah. Nama sebenarnya ialah ‘Abdul ‘Uzza dengan panggilan Abu ‘Utaybah. Panggilan Abu Lahab diberikan padanya karena karena ia memiliki wajah terang menyala-nyala.
Pada suatu ketika, Rasulullah memanggil kaum Quraisy untuk berkumpul dan diperingatkan atas kepedihan azab Allah. Namun, Abu Lahab jusru mengabaikannya bahkan ia berkata jika memang apa yang dikatakan oleh Rasulullah benar, maka ia akan berlindung pada harta dan anak-anaknya atas azab Allah pada hari kiamat.
Berdasarkan kisah Abu Lahab dan sang istri yang ditakdirkan masuk neraka, kemudian Allah menurunkan surah al-Lahab yang menjelaskan bahwa harta dan keturunan tidak akan berguna di hari kiamat.
Abu Lahab meninggal karena sebuah penyakit yang mengerikan. Karena sakitnya ini, ia tidak ikut dalam perang Badar melawan Rasulullah dan umatnya. Ketika itu, ia diberi tahu oleh orang-orang kafir bahwa pihaknya mengalami kekalahan. Setelah itu, sakit Abu Lahab semakin parah hingga akhirnya meninggal dunia. Namun, orang-orang terdekatnya, seperti teman, keluarga, dan orang-orang kafir tidak mau untuk mengurus jenazahnya. Hal ini dikarenakan bau busuk dan keadaan yang menjijikan dari penyakit Abu Lahab.
Jasad Abu Lahab dibiarkan begitu saja selama tiga hari. Tidak ada satu pun yang berani menguburkannya. Namun, karena bau busuk yang semakin menyengat dan menyebar kemudian digalilah sebuah lubang untuk menguburkan Abu Lahab. Jasadnya tidak dibopong, tapi didorong dengan sebuah kayu hingga masuk lubang tersebut.
Tidak berhenti sampai di sini. Proses penguburannya pun juga sangat mengenaskan. Tidak ada seorang yang mendekat dan menutupi lubang tersebut dengan layak. Mereka justru melempari lubang dengan batu dari kejauhan hingga menutupi lubang tersebut. Sungguh kematian yang lebih mengenaskan dan hina dibanding kematian seekor ayam sekalipun.
Kisah ini tidak hanya menceritakan mengenai Abu Lahab saja. Jenis istri di dalam Al-Qur’an, istri Abu Lahab, Ummu Jamil juga dikisahkan di sini. Ummu Jamil berarti wanita cantik namun julukan ini tidak cocok dengan perilaku buruknya. Ummu Jamil ternyata juga sepaham dengan suaminya yang membenci dan menolak ajaran yang dibawa oleh Rasulullah.
Ummu Jamil seringkali membawa kayu berduri pada malam hari dan meletakkan di jalan yang sering dilewati oleh Rasul. Hal ini bertujuan agar kayu tersebut diinjak oleh Rasulullah dan kemudian ia terluka. Ummu Jamil sangat suka jika melihat Rasul terluka. Tidak hanya itu, ia juga memfitnah dan mengadu domba agar orang-orang Makkah tidak percaya lagi atau bahkan membenci Rasul. Oleh karenanya, ia dijuluki sebagai pembawa kayu bakar karena sering membakar emosi.
Kematian Ummu Jamil pun tidak jauh berbeda dengan suaminya. Ia meninggal ketika ingin melukai Rasul dengan kayu berduri. Biasanya ia membawa kayu berduri itu dengan mengikatkan tali dilehernya dan tali itulah yang membuatnya mati.
Meskipun surah ini turun ketika Abu Lahab dan istrinya masih hidup tapi hal ini tidak mengubah perilakunya untuk membenci Rasulullah. Dalam Surah al-Lahab juga dijelaskan bahwa Allah telah menjamin dalam cerita Abu Lahab dan istrinya yang ditakdirkan masuk neraka.
Demikian kisah Abu Lahab dan istrinya yang ditakdirkan masuk neraka.
0 Komentar untuk "Kisah Abu Lahab dan Istrinya yang Ditakdirkan Masuk Neraka"