Pecinta kumpulan misteri, jangan menahan bersin, ini penjelasan ilmiahnya. Menahan bersin bisa mengakibatkan kerusakan hingga cacar permanen pada hidung, telinga, mata dan otak. Mengerikan ya? Itu semua hanya karena menahan bersin.
Fakta Ilmiah Tentang Bersin
Bersin ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah sebagai aliran udara yang hebat dan kencang melalui hidung dan mulut. Proses bersin ini adalah proses keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras dan dengan kecepatan tinggi. Melalui bersin, penyakit memang bisa tersebar. Saat bersin, tubuh sebenarnya sedang memberi respon pada bakteri atau kuman, termasuk cairan yang masuk pada tubuh melalui udara kencang yang keluar dari mulut dan hidung. Secara otomatis tubuh menolak bakteri, kuman atau cairan itu.
Bersin dapat menyebarkan penyakit melalui butiran air yang terpercik keluar yang berdiameter antara 0,5 hingga 5 µm. Dalam butiran air sebanyak sekitar 40.000 butir tersebut hanya dihasilkan oleh satu kali bersin saja. Bersin terjadi karena tubuh memberi respon pada rangsangan yang terhirup oleh indera penciuman seperti ketika Anda mencium bau menyengat contohnya saja bubuk cabai, juga karena debu yang ada di sekeliling. Saat bersin terjadi, mata akan terpejam. Secara ilmiah hal ini akibat berbagai syaraf pada hidung dan mata yang saling bertautan. Saat refleks bersin, maka otomatis mata akan terpejam. Dan hal ini sebenarnya merupakan proteksi alam dari tubuh sendiri untuk melindungi saluran air mata dan pembuluh kapiler darah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membran hidung. Pada saat bersin pun, secara refleks otot-otot yang ada pada wajah akan menegang. Saat itu jantung akan berhenti berdenyut atau berhenti berdetak sekejap. Dan setelah bersin usai, jantung kembali lagi berdenyut atau berdetak.
Hal-hal yang menyebabkan bersin tak hanya seputar karena bau yang merangsang dari cabai atau debu, tapi juga dari kutu, ketombe dan tungau. Bersin juga terjadi karena alergi dan pilek, termasuk ketika mencabut bulu alis. Saat mencabut bulu alis, hal ini bisa memicu saraf pada wajah dan menimbulkan reaksi bersin. Bersin juga akan muncul saat berolahraga. Pada waktu berolahraga, hidung akan melakukan fungsinya secara berlebih (hiperventilasi) karena nafas yang dihirup juga lebih dalam. Dalam kondisi itu hidung dan mulut akan menjadi kering dan ini yang membuat hidung menjadi lebih sensitif. Bersin juga akan terjadi saat menghirup bau lada yang dihaluskan. Piperin sebagai senyawa yang pedas pada lada merangsang hidung untuk bersin. Saat berhubungan se*s, termasuk saat orgasme dan setelah orgasme, hidung juga akan bereaksi untuk bersin karena pengaruh rangsangan pada area seputar wajah. Dan terpaan sinar matahari juga merupakan salah satu faktor orang menjadi bersin. Termasuk jika mata dan hidung terpajan sinar dari lampu, hal ini juga akan memicu bersin.
Dalam penjelasan ilmiah, bersin terjadi dimulai dari sistem syaraf. Dan semua orang memiliki cara kerja sistem syaraf yang sama. Yang membedakan adalah perjalanan sinyal dalam sistem syaraf tersebut. Maka beragam cerita seputar bersin pun ada, dan pastinya tak sama untuk setiap orang. Sistem refleks pada tubuh akan bekerja mengirim sinyal ke otak saat ada sesuatu yang mengganggu hidung. Otak akan otomatis memberikan respon melalui bersin.
Akibat Fatal Menahan Bersin Untuk Tubuh
Dari hasil penelitian para ahli, kecepatan bersin manusia bisa maksimal mencapai 160km/ jam. Hebat bukan? Dengan kecepatan itu artinya bila tubuh Anda menahan bersin, maka tubuh harus mengatasi perubahan yang terjadi akibat tekanan udara yang kuat dari bersin yang masuk kembali ke dalam saluran pernafasan. Bisa dibayangkan. Dengan kecepatan semaksimal itu bila berbalik kembali ke saluran pernafasan, pasti akan menyebaban organ tubuh yang berhubungan dengan fungsi bersin mengalami gangguan. Bersin yang ditahan akan memaksa bakteri masuk kembali ke dalam rongga hidung dan kanal telinga, sehingga bisa menimbulkan infeksi. Tekanan tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada gendang telinga karena terjadi infeksi. Jika infeksi pada gendang telinga semakin parah, hal ini bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga yang berakibat fatal pada hilangnya fungsi pendengaran.
Pada proses terjadinya bersin, saluran hidung dan mulut yang menjadi sarana keluaran bersin berhubungan juga dengan telinga. Dan hal ini yang menyebabkan tulang rawan di hidung patah. Selain itu juga mengakibatkan mimisan, pendengaran terganggu, vertigo, juga retina pada mata akan terlepas satu, termasuk mengalami emfisema sebagai cedera yang timbul dan memengaruhi struktur bagian dalam kepala. Emfisema merupakan kondisi yang bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa. Dan kondisi ini sangat berbahaya dan potensial mematikan. Efek dari cidera ini dapat membatasi pasokan udara ke otak. Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan. Bersin sebenarnya berfungsi menjaga hidung supaya tetap bersih. Saat bersin, udara yang menghembus kuat dengan tekanan tinggi dari paru-paru akan mendorong keluar melalui hidung dan mulut. Dengan terjadinya refleks bersin yang berulang-ulang itu diharapkan membersihkan hidung bisa maksimal. Jadi, saat ingin bersin, jangan ditahan. Tutuplah hidung dengan saputangan yang bersih atau tisu, atau dengan bahu tangan. Jangan menahan bersin, ini penjelasan ilmiahnya
0 Komentar untuk "Jangan Menahan Bersin, Ini Penjelasan Ilmiahnya"