Inilah Alasan Rasul Menyuruh Kita Memakan Makanan Manis Saat Berbuka Puasa

Para pecinta kumpulan misteri, tentu kalian ingin tahu mengenai alasan mengapa Rasiullah SAW menyuruh kita selaku umatnya untuk berbuka puasa menggunakan makanan yang manis-manis. Makanan manis pada dasarnya memang baik untuk dikonsumsi ketika kita berbuka puasa. Akan tetapi, tidak semua makanan manis tersebut juga baik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu alangkah lebih baik apabila kita meninjau kembali mengenai makanan manis tersebut untuk kita konsumsi. Karena seperti yang sudah diketahui, bahwa masyarakat pada umumnya berbuka puasa dengan makanan yang manis dikarenakan banyaknya pemahaman yang mereka terima dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tersebut menyatakan bahwa berbuka puasa haruslah menggunakan makanan yang manis, seperti halnya buah kurma, dan apabila buah kurma tidak ada maka menggunakan pengganti makanan lain yang juga manis, padahal belum tentu makanan tersebut sehat adanya.

Inilah Alasan Rasul Menyuruh Kita Memakan Makanan Manis Saat Berbuka Puasa

Apabila kita ingin mengikuti sunnah rasul, sebenarnya makanan yang harus dikonsumsi apabila tidak ada kurma, bukalah dengan makanan yang manis lainnya. Adapun jenis makanan lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah makanan yang tidak dimasak menggunakan api. Makanan yang dimaksud tersebut adalah jenis buah-buahan yang segar tanpa mengalami proses masak apapun, yang tentunya tetap bermanfaat bagi tubuh saat berbuka puasa. Oleh karena itu, alangkah baiknya bagi kita untuk meninjau kembali pemahaman mengenai menu yang baik untuk berbuka puasa. Karena menu buka puasa yang manis justru belum tentu baik untuk kesehatan tubuh kita.

Makanan Manis dan Kesehatan
Merujuk pada aspek kesehatan, makanan manis yang dikonsumsi pada saat berbuka puasa memang cukup baik untuk kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan rasa manis yang ditimbulkan dan juga dirasakan oleh lidah merupakan jenis makanan yang mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, yaitu disakarida ataupun monosakarida. Kedua jenis gula tersebut mengandung jenis gula yang seringkali kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya sukrosa dari disakarida yang merupakan bentuk lain dari gula pasir. Akan tetapi jenis gula yang paling mudah untuk diserap oleh tubuh adalah fruktosa yang berasal dari monosakarida. Fruktosa selain sangat mudah untuk diserap oleh tubuh, ia juga sangat mudah untuk diubah menjadi energi yang dapat menggantikan energi yang sudah terkuras selama berpuasa sehingga kembali dengan cepat.

Pada saat berbuka puasa, menu makanan yang manis memang baik untuk tubuh. Akan tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar, cukup membahayakan pula. Hal ini dikarenakan setelah mengkonsumsi makanan manis tersebut, biasanya konsumsi dilanjutkan dengan asupan karbohidrat berbentuk seperti nasi atau pun roti, sehingga pada saat hendak melakukan ibadah shalat tarawih dan juga sahur diwaktu subuh biasanya orang merasa malas untuk bangun karena isi perutnya yang masih terasa kenyang. Padahal dengan melakukan ibadah shalat tarawih, badan kita yang ikut beraktifitas tentu ikut membuat kita bergerak aktif dalam membakar kadar gula yang tinggi dalam tubuh sehingga menjadi energi. Karena apabila gula tersebut menjadi lemak karena tidak diubah menjadi energi, maka dapat menimbulkan penyakit gula atau pun diabetes.

Selain itu, masih terdapat pula efek lain yang ditimbulkan apabila kita salah mengartikan dalam mengkonsumsi makanan yang manis ketika berbuka puasa. Efek tersebut diantaranya ditimbulkan dari penggunaan pemanis buatan yang kita konsumsi ketika tengah berbuka puasa, misalnya dari minuman manis yang berlebihan, atau dari berbagai macam jenis kue yang mengandung tingkat gula tinggi. Konsumsi dari efek pemanis tersebut diantaranya dapat menimbulkan kanker, gangguan darah, bahkan keterbelakangan mental, dan juga berbagai jenis efek buruk lainnya.

Makanan Manis Sehat Ala Rasulullah
Seperti yang sudah disebutkan dalam penjelasan di atas, bahwa makanan yang manis untuk berbuka puasa yang dianjurkan oleh rasulullah SAW adalah jenis makanan yang berupa buah-buahan, terutama buah Kurma. Buah kurma yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah buah yang masih segar, karena pada dasarnya buah kurma adalah buah yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi namun dengan tingkat kalori yang sedang. Buah kurma juga mengandung gula komplek dan sederhana, yaitu sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Kandungan gula tersebut pada dasarnya dapat diserap oleh dinding usus dan langsung masuk ke dalam bagian darah.

Kurma juga mengandung garam mineral, seperti halnya kalium dan juga kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Namun apabila kurma tersebut diolah menjadi manisan, maka kadar vitamin c tersebut akan berkurang dan habis, tetapi kadar gula di dalamnya justru meningkat dan kurma tersebut akan terasa lebih manis. Sementara itu rasulullah menganjurkan untuk memakan buah kurma yang berada dalam kondisi yang segar, tidak dikeringkan dan juga tidak ditambahkan gula sebagai bentuk manisan. Mengapa demikian? Karena vitamin C yang terdapat dalam buah kurma yang segar justru dapat menjaga ketahanan tubuh (sistem imun) ketika kita tengah berpuasa. Itulah alasan rasul menyuruh kita untuk memakan makanan yang manis-manis ketika berbuka puasa.
0 Komentar untuk "Inilah Alasan Rasul Menyuruh Kita Memakan Makanan Manis Saat Berbuka Puasa"

Back To Top