Profesi yang bergerak dalam bidang kesehatan seperti dokter merupakan profesi yang dinilai memiliki kualitas yang tinggi karena membutuhkan otak yang cerdas dan biaya yang cukup mahal sehingga dalam dunia kerja pun profesi ini dapat menghasilkan uang dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat. Dan ternyata banyak dokter yang menggunakan permainan licik dalam profesinya dan permainan licik oknum dokter hampir merata di Indonesia. Benarkah itu? dan apa saja permainan licik seorang dokter?
Permainan Licik Oknum Dokter Hampir Merata di Indonesia, Inilah Buktinya!
Dokter merupakan profesi yang mulia karena membantu dalam menyebuhkan penyakit orang lain, namun ternyata profesi ini banyak disalah gunakan oleh banyak dokter. Mengapa demikian? Banyak dokter di Indonesia yang telah menjalin kerjasama dangan sebuah perusahaan farmasi untuk meresepkan obat kepada pasiennya. Hal ini memang tidak salah, namun jika resep yang ditulis malah tidak beres maka akan merugikan pasiennya sendiri.
Permainan jahat oknum perusahaan Farmasi dengan oknum dokter bukanlah rahasia lagi. Menurut pengakuan salah satu seorang medrep atau mantan medical representative sebuah perusahaan farmasi di Indonesia menyatakan bahwa banyak dokter di Indonesia yang telah melakukan permainan licik dengan perusahaan farmasi. Apa saja permainan licik dokter itu? Berikut adalah ulasan singkat permainan licik dokter dengan perusahaan farmasi:
1. Perusahaan farmasi menjalin kerjasama dengan seorang dokter untuk memasarkan obat yang telah diproduksinya.
2. Kerjasama antara perusahaan farmasi dengan dokter tidak harus tertulis dan biasanya cukup dengan lisan saja.
3. Perusahaan farmasi memberikan sejumlah uang kerjasama kepada dokter dan dokter itu harus dapat meresepkan obat senailai 4 kalinya dari jumlah uang yang telah diterimanya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Contohnya jika seorang dokter menerima uang sebesar 25 juta dari perusahaan farmasi, maka dia wajib mengembalikannya sebanyak 100 juta yaitu dengan meresepkan obat yang berasal dari perusahaan farmasi itu kepada pasiennya. Sehingga banyak para dokter yang meresepkan obat yang tidak sesuai dengan kondisi pasien dan terdengar sangat konyol bahkan memaksa.
Ada beberapa cerita yang berasal dari pengakuan seorang medrep yang mengetahui seluk beluk permainan licik oknum Dokter Indonesia dan bahkan medreplah yang telah mengawasi jalannya dokter dalam menjalankan permainan licik ini. Salah satu cerita tersebut diantaranya adalah:
1. Pada tahun 2008, ada seorang dokter spesialis paru-paru yang telah menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi antibiotik cair. Dokter tersebut menerima mahar sebesar 20 juta dan dia harus mengembalikan mahar tersebut senilai 100 juta dengan resepnya.
Untuk mengejar setoran itu, sang dokter banyak meresepkan antibiotik cair kepada semua pasiennya baik yang dewasa maupun anak-anak. Hal ini sangat konyol karena antibiotik cair merupakan obat yang digunakan khusus untuk anak-anak, sedangkan untuk orang dewasa biasanya menggunakan antibiotik dalam bentuk tablet. Sehingga banyak para apoteker yang tertawa geli membaca resep dokter itu karena terlihat jelas resep tersebut tidak sesuai dengan kondisi pasien dan bahkan terlihat memaksa. Inilah salah satu bukti adanya permainan oknum Dokter Indonesia yang licik.
2. Sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi antibiotik golongan kedua telah menjalin kerjasama dengan seorang dokter yang berada di salah satu klinik Jakarta Selatan. Mendrep tersebut menceritakan bahwa dia telah membawa anaknya yang demam untuk berobat kedokter tersebut. Dokter meresepkan obat golongan dua kepada anaknya padahal penyakit yang diderita anaknya tidak terlalu berbahaya sehingga dapat diobati dengan obat golongan rendah yang memiliki efek yang rendah dan juga harganya lebih terjangkau, sehingga mendrep itu langsung menolak resep yang diberikan dokter yang meminta diresepkan obat golongan rendah.
Itulah beberapa cerita dan ulasan seputar permainan antara dokter dengan perusahaan farmasi dan ternyata permainan licik oknum dokter hampir merata di Indonesia, namun tidak semua dokter melakukan hal itu.
0 Komentar untuk "Ternyata Permainan Licik Oknum Dokter Hampir Merata di Indonesia"