Banyak peninggalan-peninggalan yang mengatakan bahwa puluhan tahun yang lalu, manusia masih dalam keadaan primitif. Karena tempat tinggal yang berpindah-pindah dan masih menggunakan alat benda yang seadanya. Namun ternyata 35.000 tahun yang lalu manusia tidak primitif, hal ini juga didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan.
Ternyata 35.000 Tahun yang Lalu Manusia Tidak Primitif, Kok Bisa?
Pernyataan ini bermula dari ditemukannya Gua Chauvet. Gua ini berada jauh di dalam Ngarai Ardeche di bagian selatan negara Prancis. Daerah ini masih jarang dijangkau oleh masyarakat karena lokasinya yang sangat tersembunyi. Memasuki gua Prancis yang dihuni manusia 35.000 tahun lalu sangatlah mengesankan.
Stalaktit dan stalakmit yang berkilauan membuat gua ini semakin indah. Terlebih dengan gambar-gambar yang berada di dinding gua. Gambar tersebut terbuat dari guratan-guratan batu dengan berhias bunga merah dan batu bara. Dan diduga lukisan tersebut telah ada sekitar 20.000 hingga 35.000 tahun yang lalu.
Gua yang penuh lukisan ini ditemukan pada tanggal 18 Desember 1994 oleh tiga penjelajah, yaitu Cristian Hillaire, Eliette Deschamps, dan Jean Chauvet. Setelah penemuan ini, gua ditutup untuk masyarakat umum.
Terdapat ratusan lukisan yang ada di gua itu. Motifnya berbentuk binatang-binatang buruan, misalnya kuda, beruang, singa, dan ibex (binatang sejenis kambing gunung). Lukisan-lukisan itu terlihat sangat canggih. Manusia dulu menggunakan relief batu untuk menambahkan efek bayangan, bentuk, dan untuk mengekspresikan banyak hal lainnya. Terdapat lebih dari 400 binatang pada lukisan itu. Namun, dimungkinkan masih banyak gambar-gambar yang bisa ditemukan di sana.
Usia puluhan ribu tahun membuat lukisan itu menjadi rentan untuk mengalami kerusakan. Oleh karenana, orang awam tidak diperbolehkan untuk memasuki gua ini. Untuk melindunginya, maka dilakukanlah upaya rekronstruksi sampai sekarang di gua Chauvet. Jika tempat ini dibuka untuk umum, maka akan menyebabkan kontaminasi. Suhu akan semakin cepat berkembang, selain itu keseimbangan iklim juga ikut terganggu. Hal ini akan membuat lukisan pada dinding gua berubah.
Hal tersebut ternyata didapatkan dari pengalaman yang ada. Gua Lascaux ditemukan di bagian barat daya negara Perancis pada tahun 1940. Kemudian, selama lebih dari 20 tahun dari tahun ditemukannya, gua ini dibuka untuk umum dan jutaan pengunjung memadati gua ini untuk melihat lukisan-lukisan yang ada di dalamnya. Hal ini menimbulkan bakteri dan jamur sehingga lukisan mengalami kerusakan yang parah. Akhirnya gua Lascaux ditutup secara permanen.
Peneliti yang peertama kali masuk di gua Lascaux, berisi lukisan prasejarah adalah seorang pakar seni palaeolitic, yakni Jean Clottes. Ia dipercaya untuk mengawasi pekerjaan di gua ini dan menjadi pimpinan komite dalam membuat replika gua.
Clottes memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia mengatakan bahwa manusia penghuni gua pada puluan ribu tahun yang lalu bukanlah manusia primitif. Ia juga menambahkan bahwa manusia modern seperti kita telah ada sekitar 200.000 tahun yang lalu, jadi untuk tahun 35.000 bukanlah waktu yang jauh. Kesimpulannya, 35.000 tahun yang lalu manusia tidaklah primitif.
Clottes percaya bahwa gua ini merupakan tempat spiritual bagi manusia jaman dahulu untuk mengumpulkan makanan dan hasil buruan mereka. Ia juga percaya bahwa lukisan-lukisan binatang pada dinding dua memiliki unsur magis bagi mereka.
Clottes mengatakan bahwa masa hidup manusia tersebut tidak lama. Tapi dengan lukisan yang ada menunjukkan bahwa mereka bukanlah manusia primitif. Karena mereka mempunyai agama dan seniman. Mereka cukup dekat dengan kita, manusia modern. Mereka juga mempunyai kepandaian yang hampir sama dengan kita jika dilihat dari cara mereka membuat lukisan-lukisan itu.
Gua Chauver merupakan salah satu peninggalan yang dapat menunjukkan tingkat kerativitas manusia jaman dulu dan menjadi alasan bahwa ternyata 35.000 tahun yang lalu manusia tidak primitif.
0 Komentar untuk "Ternyata 35.000 Tahun yang Lalu Manusia Tidak Primitif"