7 Permainan Jadul yang Hampir Punah di Indonesia

Masa kanak-kanak adalah masa dimana mereka masih asyik dengan kesenangannya. Banyak waktu luang yang dihabiskan dengan bermain bersama teman-temannya. Ada beberapa permainan jadul yang masih dimainkan hingga saat ini. Tapi, semakin berkembangnya zaman membuat permainan modern menjadi favorit anak-anak. Inilah 7 permainan jadul yang hampir punah di Indonesia.

7 Permainan Jadul yang Hampir Punah di Indonesia

Inilah 7 Permainan Jadul yang Hampir Punah di Indonesia

1. Benteng
Permainan ini dimainkan dengan cara beregu. Biasanya terdapat dua tim dan untuk satu tim anggotanya 4 sampai 8 orang. Permainan ini hanya bisa dilakukan di tanah yang lapang. Pertama, setiap tim mencari sebuah markas yang akan digunakan sebagai pegangan. Biasanya berupa tiang, pohon atau yang lain sebagainya. Pemenangnya adalah tim yang dapat menguasai markas lawan. Atau juga bisa dengan menawan tim lawan hingga tersisa sedikit orang.

2. Bola bekel
Macam-macam permainan tradisional anak Indonesia sudah jarang ditemui untuk saat ini. Salah satunya adalah permainan bola bekel. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak perempuan. Tapi tak ada larangan juga untuk anak laki-laki memainkannya. Hanya butuh bola dan 4 kecik untuk bermain bola bekel. Bola yang digunakan adalah bola yang bisa memantul. Untuk menjadi pemenang harus menyelesaikan satu putaran yang terdiri dari bermacam-macam gaya. Apabila pada gilirannya mengalami kegagalan, maka yang bermain ganti lawannya.

3. Gasing
Permainan ini sudah dikenal dari jaman dahulu. Bahkan sejumlah website arkeolog mengatakan bahwa gasing merupakan permainan tertua yang masih tersisa hingga saat ini. Untuk dapat bermain gasing, dibutuhkan gasing yang terbuat dari kayu atau plastik serta tali untuk memutarnya. Pada umunya tali terbuat dari nilon atau bisa juga dengan rafiah. Pertama, putar tali di bagian kepala gasing hingga membentuk lilitan. Kemudian tarik tali sambil melemparkan gasing ke tanah. Akan terlihat gasing yang berputar sesuai porosnya.

4. Gebokan batu
Salah satu dari 7 permainan tradisional anak Indonesia yang hampir punah adalah gebokan batu. Permanan ini dilakukan secara beregu dengan 2 tim. Biasanya satu tim berisi 4 hingga 8 orang. Alat yang perlu disiapkan adalah bola kasti dan pecahan genteng. Pertama, tim jaga mengejar tim lawan dengan melemparkan bola kasti ke tubuh lawan. Tujuan untuk memenangkan permainan ini adalah dengan menumpuk pecahan genteng tanpa terkena lemparan bola lawan. Apabila bola terkena tubuh lawan, maka giliran jaga untuk tim lawan.

Lompat Tali
Lompat tali adalah salah satu permainan yang masih dijumpai hingga sekarang. Permainan ini bisa digunakan sebagai olahraga yang menyehatkan badan. Alat yang perlu disiapkan hanyalah tali karet. Untuk dapat memainkannya dibutuhkan lebih dari 3 orang. 2 orang memegang ujung-ujung tali dan orang lainnya melompat dengan tahap yang semakin lama semakin susah. Sebelum permainan dimulai, dilakukan perjanjian dalam melakukan permainan ini. Boleh apa tidaknya saat tali terkena badan dan lain sebagainya. Pemenangnya ialah ia yang bisa melewati tahap paling susah.

5. Petak umpet
Petak umpet adalah permainan yang sangat asyik untuk menghabiskan waktu luang bersama teman-teman. Tidak membutuhkan alat apa pun, hanya perlu satu tempat yang digunakan untuk jaga. Permainan ini diawali dengan hompipah untuk mendapatkan satu orang yang jaga. Orang yang jaga menutup mata dengan menghadap tembok atau tempat yang dijadikan markas. Kemudian ia menghitung dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya sementara teman yang lain mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah itu, barulah penjaga mencari teman-temannya yang bersembunyi. Pemenangnya adalah ia yang tidak pernah jaga atau paling sedikit jadi penjaga.

6. Taplak
Taplak termasuk dalam permainan tempo dulu yang hampir punah. Dalam bahasa jawa, taplak lebih dikenal dengan engklek. Permainan ini biasanya dilakukan di teras rumah atau lapangan. Awalnya, digambar terlebih dahulu pola atau jalur taplak. Setelah itu secara bergilir, pemain melemparkan pecahan genting (gacuk) ke jalur taplak secara bertahap. Apabila semua tahap telah terlewati, pemain bisa mendapatkan sawah dengan melemparkan pecahan gentengnya dengan menghadap belakang. Jika pecahan tersebut jatuh di salah satu pola maka itulah yang akan menjadi sawahnya. Pemenang sari pemain ini ialah pemain yang mempunyai sawah banyak.

Demikianlah 7 permainan jadul yang hampir punah di Indonesia. Perkembangan jaman memanglah salah satu faktor yang menyebabkan punahnya permainan tradisional. Tapi masih ada beberapa permainan yang masih bertahan hingga saat ini. Semoga dengan artikel ini bisa menambah wawasan kita dan meningkatkan kesadaran kita untuk ikut melestarikan permainan tradisional yang dimiliki Indonesia.
0 Komentar untuk "7 Permainan Jadul yang Hampir Punah di Indonesia"

Back To Top