Persepakbolaan Indonesia saat ini sedang terguncang dan bahkan seperti sedang mati suri karena adanya sanksi dari FIFA dan pembekuan PSSI. Inilah alasan persepakbolaan Indonesia hancur dan sulit untuk bangkit. Sebenarnya apa konflik yang terjadi pada persepakbolaan Indonesia?
Tim sepak bola Indonesia sebenarnya memiliki kualitas yang bagus dan bisa dihandalkan jika dilatih dengan pelatih yang handal dan professional. Namun persebakbolaan Indonesia sangat sulit untuk diajak kesana karena terlalu seringnya pergantian pemain dalam tim sehingga tidak dapat memaksimalkan proses latihan mereka.
Konflik sepak bola Indonesia sebenarnya telah terjadi pada tahun 2011 yaitu konflik yang terjadi pada kubu PSSI dan ternyata konflik ini terulang kembali pada tahun 2015, namun konflik yang terjadi saat ini adalah konflik agenda kompetesi sepak bola oleh BOPI yang melarang Arema dan Persebaya ikut serta.
Pada November 2014, AFC melansir bahwa persebakbolaan Indonesia menduduki peringkat tujuh dalam klasemen zona Asia timur sehingga berhak mendapatkan jatah dalam satu kualifikasi.
Memasuki musim sepak bola tahun 2015, sepak bola Indonesia sudah mulai mengalami kenaikan yaitu dengan adanya ISL (Indonesia Super League) para pemain sepak bola mulai mempersiapkan diri untuk melangkah lebih lanjut, namun sayangnya terdapat satu hambatan dari BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) yang mendapat kepercayaan dari Menpora Imam Nahrawi. Badan ini melihat bahwa klub-klub yang ikut serta dalam ISL belum sepenuhnya siap untuk berkompetisi di ISL.
BOPI dengan berbagai alasan menghambat digelarnya kick-off yang rencananya akan digelar pada Januari 2015 hingga saat ini. Selain itu ISL juga telah resmi mencoret dua klub anggotanya yaitu Arema dan Persebaya. Kedua hal ini dapat mempengaruhi AFC dan bisa dimungkinkan AFC atau para sponsor tidak akan mau berinvestasi lagi dengan Indonesia.
Menpora memang sebenarnya ingin menyelamatkan sepak bola Indonesia dari PSSI tetapi cara yang ditempuhnya semakin membuat masyarakat bingung dan terkesan seperti ingin mematikan PSSI. Menpora membekukan PSSI dan menggantikannya dengan tim transisi yang masih dipertanyakan bagaimana kerjanya. Alasan Menpora membekukan PSSI adalah adanya pembekuan dua klub yaitu Arema dan Persebaya, namun alasan ini masih dipertanyakan oleh banyak pihak karena ibaratnya sebuah gedung yang memiliki 18 ruang dan ada 2 ruang yang rusak maka diputuskan untuk merobohkan bangunan gedung itu. dengan sudut pandang itulah maka banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Menpora untuk membekukan PSSI.
Memang Menpora bersama pemerintah ingin membenahi PSSI menjadi lebih baik lagi, namun cara yang dilakukannya kurang bisa diterima oleh banyak pihak tetapi seharusnya kita percaya dengan usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Tidak sedikit orang yang menganggap makin hancurnya sepak bola Indonesia di era sekarang ini. Mengapa demikian? Hal ini dapat dilihat dari gagalnya pertandingan laga 16 besar AFC Cup antara Persipura dengan Pahang FA. Pemerintah Indonesia terkesan mempersulit kedatangan tim Pahang FA dari Malaysia ke Jayapura untuk pertandingan AFC Cup.
Fans club Persipura berunjuk rasa dengan membawa spanduk yang menuntut Menpora dan Direktorat Jenderal Imigrasi bertanggung jawab dengan masalah ini. Banyak pihak yang kecewa dengan gagalnya pertandingan penentuan 8 besar AFC Cup dan menyalahkan Imam Nahrawi selaku Menpora pemerintahan Jokowi karena dianggap sudah menghancurkan dunia sepak bola Indonesia.
Itulah beberapa informasi seputar pembekuan PSSI oleh Menpora dan inilah alasan persepakbolaan Indonesia hancur hingga saat ini.
0 Komentar untuk "Inilah Alasan Persepakbolaan Indonesia Hancur Saat Ini"