Sinetron Indonesia, jalan ceritanya mudah terbaca dan kurang berkualitas. Banyak dari masyarakat Indonesia yang mulai bosan dengan jalan cerita yang biasa disuguhkan dalam sinetron-sinetron karena jalan ceritanya mudah ditebak dan tidak ada ending ceritanya. Mayoritas dari sinetron Indonesia alur ceritanya kurang jelas dan bahkan jika ratingnya tinggi maka semakin diulur-ulur dengan penambahan tokoh pemeran dalam sinetron tersebut. Hal ini yang seringkali membuat para penonton kecewa dan mereka mulai bosan dengan jalannya cerita sinetron itu.
Inilah Sinetron Indonesia, Jalan Ceritanya Mudah Terbaca Oleh Penonton
Kualitas sinetron Indonesia sangat rendah dan jauh dibawah kualitas sinetron negara tetangga. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Isi ceritanya monoton
Jalan cerita sinetron Indonesia kurang bervariasi, mayoritas isi cerita yang disuguhkan hanyalah masalah percintaan yang terlalu dilebih-lebihkan seperti cinta yang tidak direstui, cinta segitiga, cinta yang terlarang, dan kisah percintaan lainnya yang kurang ditambahi dengan cerita menarik lainnya. Hal inilah yang membuat sinetron Indonesia monoton dan hampir semua sinetron memiliki jalan cerita yang mirip.
2. Jalan ceritanya mudah ditebak
Sinetron Indonesia memiliki jalan cerita yang mudah ditebak oleh penonton sehingga penonton sama sekali tidak merasa penasaran dengan ending ceritanya. Jika kita bandingkan dengan sinetron drama Korea maka sinetron Indonesia sangat jauh berbeda. Drama Korea memiliki cerita yang bisa membuat penonton penasaran dengan jalan ceritanya sehingga mereka tidak bosan untuk menonton drama ini, sedangkan sinetron Indonesia, cerita mudah terbaca dan terlalu dipaksakan.
3. Tidak memiliki ending
Sinetron Indonesia terlalu berbelit-belit dan tidak ada endingnya karena jalan ceritanya selalu diperpanjang dengan penambahan pemeran lainnya. Coba kita bandingkan dengan drama korea, sinetron Indonesia selalu tidak memiliki ending cerita apalagi jika ratingnya semakin naik maka jalan ceritanya pun akan semakin diperpanjang hingga beratus-ratus episode dan terkadang ceritanya pun agak sedikit ngawur seperti pemeran utama yang tadinya mati ternyata tidak jadi mati karena ditukar.
Inilah yang membuat penonton menjadi bosan sedangkan drama korea selalu berakhir dengan sekitar 15-22 episode saja yang dikemas dengan apik sehingga penonton akan semakin merindukan cerita dan pemeran dari drama ini.
4. Kurang mendidik
Cerita dalam sinetron Indonesia kurang mendidik dan malah mengajarkan hal-hal yang kurang baik, contohnya sinetron ABG yang mengajarkan untuk pacaran bagi pelajar dan juga sinetron dewasa yang lebih banyak menayangkan kekejaman kepada orang lain.
5. Tidak kreatif
Sinetron Indonesia selalu mengulang cerita yang sama seperti jika ada sebuah sinetron berjudul Cinta Tari maka sinetron selanjutnya akan berjudul Cinta Tari 2, Cinta Tari 3 dan seterusnya. Hal ini terlihat bahwa sinetron Indonesia tidak memiliki kreativitas dalam pembuatan jalan cerita yang baru.
6. Ceritanya sering mengada-ada
Jalan cerita dalam sinetron Indonesia terlalu berlebihan sehingga kelihatan hanyalah rekayasa dan tidak mungkin terjadi pada kehidupan nyata. Contohnya adalah sinetron yang menampilkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti manusia yang bisa mengubah dirinya menjadi serigala dan harimau, manusia yang bisa terbang dengan mengenadarai burung raksasa. Jika dipikir-pikir lagi hal-hal itu merupakan suatu kekonyolan dan terlalu mengada-ada.
Banyak pendapat tentang sinetron Indonesia saat ini yang kurang memuaskan dari para penonton, mayoritas dari penonton berpendapat bahwa sinetron Indonesia sangat buruk dan berkualitas rendah, sehingga banyak dari masyarakat Indonesia yang lebih tertarik dengan sinetron negara lainnya seperti drama Korea.
Itulah informasi seputar sinetron Indonesia, jalan ceritanya mudah terbaca sehingga kurang menarik perhatian penonton.
0 Komentar untuk "Sinetron Indonesia, Jalan Ceritanya Mudah Terbaca"