Merokok sepertinya menjadi salah satu isu terbesar di tengah masyarakat Indonesia, dan benarkah bahwa biaya hisap rokok 10 tahun lebih besar dari ongkos naik haji? Benar-benar mengejutkan apabila mengakumulasinya dengan teliti, karena memang kenyataannya kebiasaan yang merusak kesehatan ini sama dengan membakar uang kertas. Meski dengan kenyataan seperti ini, masih banyak orang yang keras kepala dan tidak berniat untuk berhenti merokok sekalipun sudah ada larangannya. Kita akan membahas soal perhitungan akan biaya hisap rokok ini dibandingkan dengan besarnya biaya untuk naik haji dan kita akan lihat bagaimana bisa menghisap rokok menghabiskan biaya lebih besar.
Ini Penjelasannya Mengapa Biaya Hisap Rokok 10 Tahun Lebih Besar dari Ongkos Naik Haji
Fakta yang didapat di sini adalah bagaimana seorang perokok bisa menghisap rokok yang bila dihitung biayanya lebih besar daripada biaya naik haji dengan kurun waktu 10 tahun, bahkan biaya hisap rokok ini lebih banyak dari biaya masuk ke perguruan tinggi serta melebihi uang muka rumah. Bisa dibayangkan betapa 10 tahun merokok apalagi bagi yang sangat adiktif telah membuang berapa banyak uang yang seharusnya berguna untuk membayar uang sekolah anak dan biaya keperluan rumah tangga atau bahkan untuk hal lain yang dibutuhkan keluarga?
Biaya hisap rokok lebih banyak ketimbang biaya naik haji dan itu artinya uang-uang kertas yang dibakar melalui menghisap rokok tersebut sesungguhnya adalah rezeki yang bisa dipakai untuk naik haji, terutama bagi yang belum melaksanakan ibadah tersebut. Sebagai seorang perokok, tentu orang tersebut tidak akan pernah menyadari bahwa jika diakumulasi ternyata merokok itu berbiaya sangat tinggi. Kenyataannya, memang ada segudang kesempatan yang dilewatkan begitu saja saat seseorang memiliki kebiasaan merokok dalam kurun waktu sepuluh tahun saja. Tidakkah kalian yang merokok merasa menyesal ketika kecanduan merokok, menghabiskan satu bungkus rokok setiap harinya yang itu artinya per hari harus mengeluarkan Rp 10 ribu, Rp 300 ribu selama sebulan, dan menjadi sekitar Rp. 3,6 hingga 3,7 juta setiap tahun.
Bisa dihitung dengan mudah dan langsung diketahui alasan mengapa biaya hisap rokok lebih besar dari biaya untuk naik haji karena ketika seseorang punya kecanduan merokok selama sepuluh tahun saja, biaya yang pastinya dikeluarkan adalah sekitar Rp. 36 hingga 37 juta. Tidakkah sayang dengan uang yang pada akhirnya harus dibakar dan bahkan tidak ada untungnya bagi kesehatan yang nantinya bakal merusak tubuh juga? Dengan besarnya biaya tersebut, seseorang bisa memulai usaha franchise atau usaha kecil lainnya, bisa untuk beli motor, DP beli mobil, DP beli rumah, atau bahkan bisa untuk merenovasi rumah.
Tentang pengeluaran membeli rokok lebih besar dari biaya naik haji ini juga sudah dibuktikan melalui sebuah data yang dikeluarkan oleh Lembaga Demografi FEUI tahun 2009 di mana ada tujuh dari sepuluh rumah tangga di tanah air yang membeli rokok termasuk di dalam daftar biaya pengeluaran. Tidak hanya itu, enam dari sepuluh rumah tangga yang tidak mampu pun ada pengeluaran untuk membeli rokok yang benar-benar membuat prihatin.
Itu sama dengan kalau keluarga miskin tersebut tidak lagi membeli rokok alias berhenti dari kebiasaan jahat itu, maka 11 kali lipat daging bisa didapatnya. Jadi, berhenti merokok tidak hanya membuat tubuh tidak jadi rusak tapi juga uang yang tadinya dimaksudkan untuk ‘dibakar’ bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. Itulah fakta tentang biaya hisap rokok 10 tahun lebih besar dari ongkos naik haji. Lebih-lebih lagi, sesungguhnya ada alokasi biaya untuk makan dan bayar sekolah anak dengan cara berhenti merokok.
0 Komentar untuk "Biaya Hisap Rokok 10 Tahun Lebih Besar dari Ongkos Naik Haji"