Pada tahun lalu sebelum pilpres digelar, pasangan Jokowi-JK pernah berkampanye untuk mengumpulkan dukungan dan dalam kampanyenya itu Jokowi pernah berjanji akan membuka 10 juta lapangan kerja untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini, namun janji Jokowi buka 10 juta lapangan kerja, ternyata untuk warga Cina. Mengapa demikian?
Janji Jokowi Buka 10 Juta Lapangan Kerja, Ternyata Untuk Warga Cina. Inilah Penjelasannya!
Indonesia saat ini tengah banyak melakukan hubungan kerja sama dengan negara-negara tetangga untuk meningkatkan perekonomian negara, hal itu juga berlaku dengan China. Saat ini hubungan Indonesia dengan China semakin mesra, hal ini terbukti dengan adanya berbagai proyek infrastruktur besar antara kedua negara ini. Namun sayangnya dengan adanya hubungan kerjasama ini malah membuat rakyat Indonesia semakin tersisihkan, mengapa demikian?
Mungkin masih hangat di memori rakyat Indonesia ketika dalam kampanyenya dulu sebelum pilpres digelar Jokowi pernah janji buka 10 juta lapangan kerja, ternyata itu untuk warga Cina. Hal ini memang sangat disayangkan, rakyat telah ditipu mentah-mentah dengan dalih membuka lapangan kerja untuk warga Indonesia ternyata kenyataannya janji itu untuk warga asing yaitu China.
Dalam kampanyenya dulu Jokowi pernah menjelaskan bahwa usahanya untuk membuka 10 juta lapangan kerja adalah untuk mengurangi jumlah pengangguran dinegara ini yang semakin meningkat sehingga dapat mengurangi angka kejahatan di masyarakat. Mendengar hal itu maka banyak rakyat Indonesia yang memilih pasangan ini menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya sehingga dengan adanya dukungan yang banyak maka pasangan Jokowi-JK berhasil memenangkan pilpres tahun lalu dan sekarang menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Namun sayangnya janji-janji manis Jokowi itu tidak sesuai dengan kenyataan sekarang ini. Memang benar bahwa Jokowi telah membuka 10 juta lapangan kerja tetapi ternyata hal itu bukan diperuntukkan untuk orang Indonesia melainkan untuk warga China.
Janji Jokowi buka 10 juta lapangan kerja, ternyata untuk warga RRC. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa peristiwa yang telah terjadi belum lama ini yaitu:
1. Di Provinsi Banten tepatnya di Bayah telah banyak ditemukan para pekerja imigran yang didatangkan dari China untuk bekerja dalam proyek infrastruktur yang didalangi oleh kerjasama Indonesia dengan China.
2. Para pekerja China yang telah bekerja beberapa bulan di Indonesia ternyata merupakan orang-orang yang tidak berpendidikan, hal ini dapat dibuktikan karena sebagian besar dari mereka tidak bisa menulis dan tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Jadi bisa dikatakan bahwa para imigran China itu adalah orang golongan terbawah di China.
3. Selain tidak berpendidikan, para imigran China itu juga tidak dapat menjaga kebersihan. Hal ini dapat dibuktikan karena sebagian besar dari mereka suka buang air kecil maupun besar disembarang tempat. Sungguh menjijikkan bukan?
Janji Jokowi membuka 10 juta lapangan pekerjaan diawali dengan menjalin kerjasama dengan China. Adanya hubungan kerjasama antara Indonesia dengan China malah membuat Indonesia semakin terpuruk saja. Pasalnya para imigran China yang telah dirim ke Indonesia saat ini tidak akan dikembalikan negara asalnya meskipun proyek yang mereka garap telah selesai karena China merupakan negara yang surplus penduduk sehingga bisa jadi proyek ini merupakan salah satu usaha China untuk membuang warganya yang tidak berpendidikan ke Indonesia untuk mengurangi kepadatan jumlah penduduk di negaranya. Sungguh memprihatinkan bukan? Ternyata Indonesia dijadikan tempat pembuangan orang-orang kelas terbawah yang tidak berpendidikan dan anehknya proyek ini malah disetujui oleh para pejabat tinggi negara kita. Jika hal ini dibiarkan saja bagaimana masa depan Indonesia nanti?
Itulah ulasan singkat seputar janji Jokowi buka 10 juta lapangan kerja, ternyata untuk warga Cina dan hal ini sangat merugikan Indonesia.
0 Komentar untuk "Janji Jokowi Buka 10 Juta Lapangan Kerja, Ternyata untuk Warga Cina"