Setiap makhluk hidup pasti merasakan mati. Hal ini adalah kepastian yang diberikan oleh Allah. Manusia diciptakan dari tanah dan pada akhirnya mereka akan kembali ke tanah lagi. Bahkan tanah akan menjadi tempat peristirahatan yang terakhir bagi manusia.
Pada umumnya, manusia akan merasa takut jika mereka harus masuk ke alam kubur. Seperti yang kita tahu bahwa di liang lahat itu terdapat beberapa hewan yang menjijikan dan kita akan tinggal sendirian di dalam itu. Namun, apa yang bisa dilakukan oleh manusia yang sudah mati, mereka tidak dapat protes terhadap apa yang terjadi padanya. Lalu bagaimana keadaan hari pertama itu?
Kitab Daqaiq al-akbar telah menjelaskan hari pertama di kubur, Ruman mendatangi mayat. Di alam kubur mereka akan diberi pertanyaan oleh Munkar dan Nakir jika mereka tak dapat menjawabnya dengan baik maka kedahsyatan siksaan alam kubur akan dirasakan. Sebelum mayit bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir, maka mereka akan bertemu dengan malaikat Ruman terlebih dahulu. Masih banyak orang yang belum tahu mengenai siapakah malaikat Ruman tersebut. Malaikat Ruman merupakan malaikat yang akan ditemui manusia sebelum mereka bertemu dengan malaikat Munkar-Nakir. Wajahnya bersinar seperti matahari. Ia datang mendekati mayit dengan duduk sambil memerintahkan padanya untuk menulis segala perbuatan yang telah ia lakukan, baik ataupun buruk.
Mayit itu bertanya dengan apa ia harus menulis, dan ia pun meminta pena dan tinta. Malaikat itu menjelaskan bahwa ia bisa menggunakan ludahnya sebagai tinta dan jari sebagai penanya. Kemudian, mayit itu kembali betanya karena ia tidak memiliki lampiran untuk menulis. Malaikat Ruman mengembalikan sedikit kain kafan mayit itu untuk lampirannya. Setelah itu, ia menulis segala amal baiknya terlebih dahulu. Tiba ia akan menulis keburukannya, ia pun merasa malu.
Malaikat pun bertanya apakah ia tidak merasa malu pada Allah ketika melakukan perbuatan buruk itu. Ia mengambil sebatang kayu dan memukul mayit itu, dan si mayit pun meminta untuk dibangkitkan agar ia bisa menulis keburukannya itu.
Kemudian, ia melanjutkan untuk menulis segala amal baik ataupun buruknya. Kemudian, malaikat Raumah menyuruh mayit itu untuk melipat dan mengecapnya. Mayit itu kembali bertanya dengan apa ia harus mengecap karena ia tidak memilikinya. Malaikat menjawab bahwa ia harus menggunakan kuku sebagai capnya. Setelah mengecapnya, ia menggantungkan tulisan itu di lehernya hingga hari kiamat datang. Inilah peristiwa-peristiwa di alam kubur.
Sungguh celaka bagi orang yang selalu berbuat maksiat selama hidupnya. Penyesalan pada hari itu tidak akan ada gunanya lagi karena seluruh amalan sudah ditutup dan kita tidak bisa memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Selagi kita masih diberi waktu dan kesempatan oleh Allah, maka gunakanlah waktu itu sebaik mungkin untuk selalu melakukan amal baik. Apabila terbesit niat buruk untuk melakukan dosa, maka bersitighfar akan membantu kita dalam mencegah perbuatan itu. Senantiasa mengingat Allah akan membantu kita untuk tidak berbuat dosa. Sadarilah bahwa Allah Maha Melihat, Dia melihat segala perbuatan kita, bahkan segala yang ada di dalam hati dan pikiran kita dimana tidak ada orang lain yang tahu. Hal ini akan menumbuhkan rasa malu ketika kita akan melakukan perbuatan maksiat.
1 Komentar untuk "Malaikat yang Masuk dalam Kubur Sebelum Munkar dan Nakir"
ada dalilnya ngak?