Lemparkan Tanah Pada Orang yang Suka Memuji


Segala sesuatu yang berlebihan merupakan bentuk dari sebuah ketidakbaikan. Amarah dan dendam yang berlebihan mampu membuat manusia menjadi pribadi yang tidak baik. Sama halnya dengan kemarahan dan rasa dendam, berlebihan memuji juga merupakan wujud tindakan yang kurang disenangi oleh Rasulullah. Memang memuji bukan merupakan hal yang salah, apalagi memuji untuk suatu perbuatan yang benar, yang penting jangan terlalu berlebihan. Karena itu ada makna dari ungkapan lemparkan tanah pada orang yang suka memuji dan ini merupakan kiasan dalam hukum Islam bahwa tidaklah baik memuji terlalu berlebihan.

Lemparkan Tanah Pada Orang yang Suka Memuji

Pujian merupakan suatu bentuk perhatian yang baik yang diberikan kepada seseorang. Tetapi dipuji secara berlebihan ternyata justru mampu membuat manusia mengalami hal-hal yang tidak baik seperti sombong atau besar kepala. Seperti yang sudah disabdakan oleh Rasulullah, lemparkan tanah pada mulut orang yang suka memuji. Makna dari “lemparkan tanah” dimaksudkan untuk menolak pujian yang sudah diberikan. Umat Islam hendaknya mematuhi apa yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW bahwa untuk melindungi diri dari bahaya pujian, seseorang harus memahami makna “lemparkan tanah” pada mulut orang yang suka memuji tersebut supaya ia berhenti memuji dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Islam mengajarkan bagaimana seseorang itu harus menyikapi sebuah pujian dengan tepat. Karena jika tidak, pujian yang berlebihan itu akan menjadi petaka bagi dirinya. Orang yang memuji orang lain secara berlebihan harus mengingat bahwa tidak ada yang sempurna selain Allah SWT. Karena segala bentuk pujian hanya milikNya saja. Rasulullah melarang pujian yang melampaui batas karena akan menimbulkan rasa “bangga diri” terhadap orang yang dipuji. Berawal dari bangga diri itulah seseorang akan mulai bersikap sombong dan memandang rendah orang lain. Alangkah baiknya ketika seseorang sedang dipuji, ia menyikapi pujian tersebut dengan tidak berlebihan. Seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, 

Cara menjawab pujian dalam Islam terbagi menjadi beberapa hal yang patut diperhatikan:

- Supaya tidak mudah terkecoh dan terbuai dengan pujian, seseorang hendaknya selalu mawas diri dalam menyikapi pujian yang dilontarkan kepadanya.

- Menyadari bahwa semua manusia memiliki sisi buruk dalam dirinya yang tidak diketahui oleh orang lain, maka hakikat pujian adalah sebuah topeng dari sisi buruk tersebut. Karena mereka memuji tanpa mengetahui apa dan siapa yang sedang mereka puji.

- Hendaknya pujian mampu membuat seseorang menjadi lebih baik dan tidak mudah berbangga diri.

Cara Menyikapi Pujian Menurut Islam
Perihal pujian yang berlebihan, Nabi Muhammad telah mengajarkan bahwa sebaiknya pujian tersebut ditanggapi dengan ucapan dan doa. Doa ketika menerima pujian telah dikemas dengan baik oleh Nabi Muhammad untuk dapat menjadi teladan bagi umatnya. Hendaklah seseorang berdoa memohon supaya Allah SWT tidak menurunkan hukuman atas apa yang menjadi perkataan orang lain yang tidak mengetahui apa-apa tentang dirinya.

Jangan sampai apa yang orang lain ucapkan justru menjadikan seseorang terperosok ke dalam sifat-sifat yang tidak baik. Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa hendaknya seseorang berdoa supaya Allah membimbingnya menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga ketika seseorang harus memuji makhluk ciptaan Tuhan yang lain, maka ia bisa memujinya dengan benar dan tidak menjerumuskan. Seperti itulah makna kiasan lemparkan tanah pada mulut orang yang suka memuji. Semoga apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah dapat menjadi pedoman hidup umatnya.
0 Komentar untuk "Lemparkan Tanah Pada Orang yang Suka Memuji"

Back To Top