Inilah Jawaban Mengapa Mukjizat Para Nabi Berbeda


Setiap zaman terdapat seorang Nabi yang ada di dalamnya untuk memberikan penerangan. Oleh karenanya, Allah memberikan beberapa kelebihan bagi para Nabi untuk melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah. Namun, setiap nabi memiliki kelebihan yang berbeda. Mengapa mukjizat para Nabi berbeda? Inilah penjelasan Imam Ibnu Katsir.

Inilah Jawaban Mengapa Mukjizat Para Nabi Berbeda

Allah telah memberikan mukjizat nabi dan rasul dengan kelebihan yang berbeda-beda. Sebagai contohnya kepada Nabi Musa, Allah memberikan mukjizat padanya melalui tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar ataupun dapat membelah lautan. Selain itu, Nabi Isa juga diberikan mukjizat yang luar biasa, yakni dapat menghidupkan orang yang telah mati. Nabi Hud, Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad serta nabi lainnya tidak luput juga dari mukjizat Allah.

Perbedaan dalam pemberian mukjizat tersebut memberikan hikmah kepada orang-orang yang beriman pada Allah. Inilah penjelasan mengenai maksud dari perbedaan ini, menurut Imam Ibnu Katsir. Ia memulai penjelasannya dengan mengatakan bahwa sebagian besar ulama sepakat jika Allah mengutus Nabi sesuai pada zamannya dan perbedaan nabi yang diutus Allah pasti ada hikmahnya.

Salah satunya adalah mukjizat yang diberikan pada Nabi Musa berupa tongkat yang dapat membelah lautan, berubah menjadi ular besar, serta memunculkan mata air saat dipukulkan pada atas batu. Pada zaman Nabi Musa, ilmu sihir sangatlah terkenal bahkan mereka mengagungkan penyihir. Oleh karena itu, Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa tongkat yang dapat membelalakkan mata sehingga membuat bingung para tukang sihir.

Mukjizat yang diberikan pada Nabi Musa melebihi kekuatan yang dimiliki penyihir pada waktu itu. Setelah melihat kehebatan Nabi Musa, mereka yakin bahwa apa yang dimiliki oleh Nabi Musa bukanlah sebuah sihir, melainkan pemberian dari Allah agar mereka segera beriman pada-Nya.

Begitu juga dengan kisah dari Nabi Isa. Allah memberikan mukjizat padanya berupa dapat menyembuhkan orang buta dari lahir, orang yang sakit kusta, dan mampu menghidupkan orang yang telah mati atas ijin Allah. Menurut Ibnu Imam, hal ini dikarenakan pada waktu itu ilmu kedokteran dan pakarnya mulai terkenal sehingga apa yang dapat dilakukan oleh Nabi Isa tidak dapat dilakukan oleh orang lain, sekalipun ia adalah orang yang ahli dalam bidangnya.

Hal ini juga berlaku bagi Nabi Muhammad SAW. Allah mengutus Nabi Muhammad pada zaman yang dipenuhi dengan sastrawan, penyair, dan ahli bahasa. Oleh karena itu, Al-Qur’an dijadikan mukjizat yang paling besar bagi Nabi Muhammad sehingga tidak ada yang bisa melebihi keagungan bahasa di dalam Al-Qur’an. Bahkan di jelaskan bahwa seandainya semua manusia dan jin bersatu untuk membentuk kitab yang sama, atau hanya satu surat saja, maka mereka tidak akan mampu melakukan hal itu. Kemampuan para nabi berbeda ini disesuaikan dengan keadaan masyarakat pada zaman itu sehingga mereka memperoleh jalan terang yang dibawa oleh para nabi dan rasul.

Allah adalah Maha Mengetahui dan Kuasa sehingga tidak ada yang berhak ikut campur atas segala kehendak-Nya. Segala takdir yang diberikan oleh Allah, pastilah terdapat hikmah di dalamnya yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran dalam hidup agar keimanan kita bertambah.

Sebagai seorang hamba, tugas kita hanyalah menyembah Allah yang telah memberikan nikmat berlimpah. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah pastilah memiliki mukjizat yang diberikan oleh Allah karena perbuatan dan perkataannya yang menunjukkan keimanan kepada Allah.
1 Komentar untuk "Inilah Jawaban Mengapa Mukjizat Para Nabi Berbeda"

Menurut pandangan masa kini yang banyak didasari pada sains, semuanya itu adalah mitos, hikayat dan legenda. Untuk itu dapat disebut ilusi manusia.

Back To Top