Hukum Pembacaan Kalam Ilahi di Awal Acara


Sebelum melakukan sesuatu, akan lebih baik jika kita mendasarinya dengan ilmu. Salah satunya adalah dengan mendalami ilmu Islam sebaik mungkin agar kita dapat mengamalkan ilmu tersebut dengan baik. Islam mengajarkan segala aspek kehidupan di dalam Al-Qur’an dan hadits. Di dalam kitab itu, kita akan tahu apa perintah Allah dan apa larangan Allah. Sebagai seorang hamba, tentunya kita harus taat kepada Allah. Salah satunya adalah dengan menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Inilah kajian tentang bacaan Kalam Ilahi.

Hukum Pembacaan Kalam Ilahi di Awal Acara

Allah memerintahkan kepada umat-Nya agar tidak lelah mencari ilmu. Kita bisa mendapatkan ilmu dimanapun dan kapanpun. Namun, selagi masih muda seharusnya kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk terus menimba ilmu. Karena pada masa itulah kita dapat belajar dengan lebih mudah. Selain itu, kita bisa mendapatkan ilmu dari manapun dan siapapun. Meskipun tak penting dari siapa ilmu itu disampaikan tetapi bagaimana ilmu itu bermanfaaat untuk kebaikan.

Hal ini juga ditunjukkan oleh Nabi yang tidak ada lelahnya mencari ilmu. Sering kali, beliau berkumpul dengan para sahabatnya untuk membicarakan suatu ilmu Islam.

Dahulu, terdapat banyak majelis yang dilaksanakan guna memberikan ilmu agama bagi masyarakat. Sekarang ini, kita lebih mengenalnya dengan pengajian. Hal ini sudah mulai jarang dijumpai, khususnya di masjid-masjid.

Rasulullah telah memberikan contoh untuk mengadakan majelis yang baik dan benar. Salah satunya adalah mengawalinya dengan bacaan Kalam Ilahi. Bahkan tidak hanya di awal acara, tetapi juga di akhir acara. Lalu apa keutamaan dari kalimat ini sehingga perlu dibacakan pada awal dan akhir acara majelis. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan keutamaan dari membaca Kalam Ilahi di awal acara.

Salah satu amalan yang terdapat tuntutan untuk melakukannya adalah pembacaan Kalam Ilahi di awal majlis atau acara. Al-Khotib Al-Baghdadi menjelaskan bahwa disunahkannya salah satu hadirin untuk membaca beberapa ayat atau satu surat dalam Al-Qur’an sebelum pelajaran fiqh dimulai maupun sesudahnya.

Setalah itu, terdapat riwayat lain dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa sebelum Rasulullah dan para sahabat berkumpul guna membicarakan sebuah ilmu agama maka mereka akan membaca satu surat di dalam Al-Qur’an.

Sebuah hadits makna bacaan Kalam Ilahi menjelaskan bahwa para ulama menetapkan hukum sunnah untuk membuka majelis hadits Rasulullah SAW dan menutupnya dengan membaca Al-Qur’an oleh salah seorang qori’ yang memiliki suara bagus. Ia memiliki ayat yang mudah untuk kemudian dibacanya. Ayat dibaca lebih baik memiliki keterkaitan dengan majelis yang sedang dilaksanakan. Sebaiknya ayat yang dibaca mengandung nasehat, harap, perintah, takut, dan motivasi untuk lebih semangat beribadah menuju akhirat sehingga hidup dan keimanan kita menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa mengambil hikmah dari setiap perintah Allah dan larangan Allah. Bacaan Kalam Ilahi menunjukkan keagungan Allah yang termuat dalam beberapa sifat di bacaan tersebut. Pembacaan pada awal dan akhir majelis membuat kita lebih banyak mengingat Allah agar kita sadar bahwa apa yang kita lakukan, baik dulu, sekarang, maupun besok semata-mata hanya mengharap ridho Allah. Hal ini akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan damai.
0 Komentar untuk "Hukum Pembacaan Kalam Ilahi di Awal Acara"

Back To Top