Jangan Berbohong, Meski Untuk Melucu Sekalipun


Jangan berbohong, meski untuk melucu sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat menentang perbuatan bohong. Meskipun terdapat tiga hal yang menjadikan kita diperbolehkan berbohong. Namun, melucu tidak termasuk dalam ketiga hal tersebut sehingga kita dilarang untuk berbohong meskipun itu hanya sekedar melucu saja.

Jangan Berbohong, Meski Untuk Melucu Sekalipun

Sebuah hadits menjelaskan bahwa kejujuran merupakan perbuatan baik dan perbuatan baik ini akan menunjukkan surga. Apabila seseorang membiasakan diri untuk berbuat jujur, maka ia akan dikenal di sisi Allah sebagai orang jujur. Begitu juga sebaliknya, dusta akan mengantarkan kita pada perbuatan dosa dan perbuatan dosa ini akan menunjukkan neraka. Apabila seseorang terbiasa berbohong maka ia akan dikenal di sisi Allah sebagai orang yang mendusta. Larangan bercanda dalam Islam harus kita perhatikan benar karena sekali saja kita berbohong maka kita akan berbohong terus untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

Setiap orang sebenarnya tidak ingin berbohong, baik seorang pemimpin, politisi, karyawan, pengusaha, birokrat ataupun buruh. Hal ini dikarenakan satu kebohongan saja bisa menjerumuskan kita pada kesengsaraan yang lebih besar, baik ketika hidup di dunia ataupun di akhirat. 

Sebuah ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak berimanlah yang akan berdusta. Karena tidak ada orang yang berdusta kecuali mereka kaum kafir.

Orang yang suka berbohong maka ia tidak akan diberikan petunjuk oleh Allah, baik menuju keimanan ataupun untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah serta ajaran yang disebarkan oleh Allah. Meskipun berbohong sebenarnya dosa besar, tapi terdapat perbuatan bohong yang dianggap remeh oleh banyak orang, yaitu:

1. Memanggil anak kecil dengan menjanjikan akan dikasih sesuatu padahal tidak
Hal ini sering terjadi dan banyak orang yang tidak menyadarinya. Sebagian besar orang menganggap hal ini asik karena mereka dapat memainkan anak kecil. Apabila seorang anak yang lucu dipanggil tidak mau datang, maka ia berbohong akan memberikan permen atau makanan yang ia senangi. Padahal hal itu hanya untuk menarik perhatian anak kecil yang lucu tersebut.

2. Menyampaikan segala yang ia dengar dari orang lain tanpa tabayyun
Sebuah hadits menjelaskan bahwa seseorang dianggap berdusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengarkan.

3. Berbohong untuk melucu
Sebuah hadits menegaskan bahwa celakalah orang yang berbicara dusta meskipun hanya untuk membuat orang tertawa. Hal ini perlu diperhatikan karena sekarang banyak pelawak ataupun penghibur yang mengeluarkan kata-kata tanpa disaring terlebih dahulu. Bahkan terkadang perkataan mereka telah menyakiti salah satu pihak meskipun tidak ada niat untuk menyakiti. Begitu juga dengan berbohong. Berbohong tetaplah perbuatan dosa meskipun niatnya hanya untuk menghibur saja. Bercanda/melucu boleh saja, tapi jangan berbohong karena hal itu telah melanggar ajaran Islam.

4. Berbohong ketika bercanda
Bercanda adalah sesuatu yang bisa membuat kita bahagia dan tertawa. Setiap orang haruslah memiliki rasa humor agar hidup ini dapat dijalani dengan bahagia melalui candaan bersama orang lain. Meskipun demikian, bercanda tidak bisa dijadikan alasan untuk kita dapat berbohong. Masih banyak hal-hal yang bisa dijadikan bahan candaan asalahkan tidak melanggar ajaran Allah. Inilah bercanda menurut pandangan Islam.

Sebagai seorang muslim, kita harus lebih jeli dalam bertindak. Terdapat beberapa dosa yang diremehkan oleh manusia, padahal hal itu termasuk dosa besar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menambah ilmu agama agar dapat bertindak sesuai ajaran agama Islam.
0 Komentar untuk "Jangan Berbohong, Meski Untuk Melucu Sekalipun"

Back To Top