Mandi haid dan mandi junub merupakan hal yang patut dilakukan wanita Muslim setelah datang bulan tiap bulannya. Inilah tata cara mandi haid dan mandi junub yang harus diketahui. Jika Anda belum melakukannya sesuai apa yang diperintahkan, sudah saatnya mengubah kebiasaan bersangkutan.
Simak Tata Cara Mandi Haid dan Mandi Junub Berikut
Sebagian besar dari kita pasti sudah tahu bahwa haid merupakan hal najis dalam Muslim, karenanya wanita harus selalu memiliki niat mandi haid. Nabi Muhammad SAW pernah berbicara mengenai mandi haid atau mirip juga dengan mandi junub dalam riwayat Muslim. Beliau menyatakan bahwa seseorang dari kelompok wanita akan mengambil air dan sidrahnya lalu menyucikan dirinya sendiri. Kemudian, wanita tersebut akan menuangkan air ke atas kepala dan menggosok-gosoknya dengan bertenaga sehingga air bisa mengenai kulit kepala wanita itu. Ia menyiramkan lagi air ke seluruh badan, lalu mengambil sepotong kapas atau kain yang sudah diberi minyak wangi kasturi sebelumnya. Ia menyucikan diri kembali dengan kain atau kapas tersebut, lebih tepatnya darah yang keluar dibersihkan menggunakan kain minyak kasturi itu.
Hal yang sama dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad SAW saat Aisyah, seorang wanita bertanya pada beliau sesuai yang dinyatakan dalam Al Quran. An Nawawi pernah berkata bahwa bekas darah adalah kemaluan. Hal ini disukai juga oleh tiap wanita nifas karena nifas adalah haid. Soal cara mandi haid dengan betul ini, Syaikh Mushthafa berkata bahwa wanita harus memastikan air sampai ke kulit kepalanya dengan berbagai cara, bisa dengan menguraikan rambutnya sedikit demi sedikit. Jika tidak, cara paling ampuh adalah menguraikan rambut sedikit demi sedikit lagi kemudian menuangkan air. Bukan karena wajib menguraikan rambut, tapi memang kulit kepala wanita ini harus basah. Baru setelah itu ia bisa membasahi anggota tubuhnya yang lain.
Secara ringkas namun tetap lengkap, inilah rangkuman berupa prosedur mandi haid junub yang bisa Anda semua coba di rumah:
1. Ambil air dan sabun bersih kemudian lakukan wudhu, baguskan juga proses wudhu kita sebelum melakukan ritual ini.
2. Siramkan air ke atas kepala lalu gosok seluruh bagian kepala dengan kuat. Hal ini bertujuan agar air bisa masuk ke tempat rambut kita tumbuh. Jika rambut kita terlalu tebal, cara menguraikan rambut mungkin perlu dilakukan agar air bisa merambah seluruh bagian kulit kepala. Hal ini tak wajib dilakukan namun kulit kepala kita memang harus basah dari air.
3. Siram sisa air ke seluruh bagian badan.
4. Ambil satu helai kain atau beberapa gumpal kapas kecantikan. Tuangkan sedikit minyak wangi kasturi ke atasnya. Selanjutnya, usap bekas darah atau farji menggunakan kain maupun kapas yang sudah wangi tersebut.
Mandi junub sendiri tidak berbeda dengan prosedur di atas, yang tak perlu dilakukan adalah mengusap sisa darah di kemaluan menggunakan kain maupun kapas. Memang mandi junub ini sendiri tidak wajib, tetapi cukup disukai oleh wanita Muslim karena diambil dari sejumlah hadits yang menunjukkan bahwa saat air membasuh tubuh manusia, maka berkecukupanlah ia. Proses mandi haid atau mandi junub ini memang tidak sulit sama sekali, apalagi hanya perlu dilakukan satu kali sebulan setelah haid. Oleh karena itu, tak ada lagi alasan bagi kita untuk menghindar dari tata cara mandi haid dan mandi junub.
0 Komentar untuk "Inilah Tata Cara Mandi Haid dan Mandi Junub"