Saat ini banyak kita lihat bangunan megah seperti masjid megah, tetapi sayangnya semakin sedikit jamaah yang menjalankan sholat berjamaah di dalamnya. Tahukah kamu bahwa ternyata bermegah-megah adalah tanda kehancuran atau sebagai pertanda kiamat semakin dekat. Zaman modern telah banyak merubah manusia menjadi pribadi yang hidup dengan gaya hidup tinggi dan suka bermewah-mewahan dalam segala hal, baik itu dalam segi pakaian maupun tempat tinggal. Padahal semua itu merupakan pintu dari kehancuran. Benarkah itu?
Islam mengajarkan kepada setiap umatnya untuk hidup sederhana dan membelanjakan harta dengan benar. Islam melarang setiap muslim untuk hidup boros dan foya-foya apalagi bermegah-megah dalam kehidupannya. Pada hakikatnya manusia hidup di dunia ini hanya sementara dan semua harta yang dimilikinya hanyalah titipan Allah SWT semata sehingga tidak sepantasnya kita diperbudak oleh harta dan malah menomor duakan ibadah kepada Allah SWT.
Kehidupan bermegah-megah dapat mendatangkan berbagai keburukan bagi diri sendiri yaitu dapat menimbulkan sifat sombong, congkak, dan dapat mendatangkan bala musibah seperti perampokan atau pencurian. Sebagai seorang muslim hendaknya kita membelanjakan harta dengan benar dan tidak menghamburkannya dengan boros.
Hidup bermegah-megahan merupakan salah satu tanda sifat boros yang merupakan tanda teman setan. Dalam QS. At-takasur ayat 1-8 telah dijelaskan bahwa Allah SWT tidak melarang hambanya untuk mencari harta kekayaan dengan niat yang baik yaitu berniat untuk membelanjakannya ke jalan Allah SWT seperti untuk syiar agama, membantu orang lain yang sedang kesusahan, dan lainnya. Sikap bermegah-megahan dalam berbagai hal tidak mencerminkan akan hal ini dan telah menyimpang dari ajaran agama, selain itu larangan bermegah-megahan dalam hidup juga telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Saat ini banyak manusia yang terlena dengan kemewahan duniawi sehingga mereka berlomba-lomba untuk menumpuk harta benda dan menggunakannya untuk berfoya-foya dan bermegah-megahan semata. Banyak manusia yang bangga menggunakan mobil mewah, tas branded, perhiasan mahal, dan sebagainya hanya untuk mendapat pujian dari orang lain dan ingin menunjukkan banyaknya harta yang mereka miliki. Inilah yang dapat menjatuhkan keimanan seorang muslim karena Islam telah mengajarkan untuk hidup sederhana dan membelanjakan harta benda ke jalan Allah SWT.
Hidup mewah dan banyak menghamburkan harta untuk hal-hal yang tidak penting merupakan salah satu tindakan yang dilarang oleh ajaran Islam, sebagai umat muslim sudah seharusnya kita menjauhi gaya hidup mewah dan bermegah-megahan hanya untuk popularitas dan pujian orang lain semata. Padahal larangan menghamburkan harta telah tercantum dengan jelas dalam Al-Qur’an.
Tidak hanya itu saja, saat ini banyak kita lihat tempat ibadah seperti masjid yang dibangun dengan megahnya bahkan memiliki kubah berlapis emas, tetapi sayangnya kemegahan masjid ini tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah jamaah sholat didalamnya. Hal ini sungguh disayangkan karena semegah apapun bangunan itu tetapi jika tidak difungsikan dengan maksimal tidak akan membawa kebaikan.
Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa semakin banyak masjid yang dibangun dengan bermegah-megahan ternyata merupakan salah satu tanda-tanda akan datangnya hari kehancuran yaitu hari kiamat. Mendekati hari kiamat, semua manusia akan memiliki kehidupan yang bergelimang harta sehingga mereka senang bermegah-megahan dalam segala hal, bahkan manusia kelak akan kesulitan memberikan sedekah kepada orang lain karena semua orang memiliki harta berlimpah. Tetapi harta berlimpah itu tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas iman dan taqwa sehingga manusia lupa dengan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT.
Demikian informasi seputar bermegah-megah, tanda kehancuran bagi setiap muslim yang tidak segera bertaubat, semoga kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga kesederhanaan dan terjaga dari sifat bermegah-megahan.
0 Komentar untuk "Bermegah-Megah, Tanda Kehancuran Manusia"